Kosong, kini titik nadir
Berbilang seakan berpaling,
Menoleh ke belakang.
Ku ratapi sejenak.
Baca juga: Merajuk, Meramu, di Kalbu
Tak terbebani masalah t'lah dilalui.
Ribuan ujaran tercipta karena buih rasa,
Bukan prasangka...
Baca juga: Satu Diksi, Tak Berarti Mengurung Diri
Lantaran masa lalu masih menyertainya.
Aku pun sadar,
Baca juga: Berkedip
Bahwa suatu rasa sejatinya tak bisa dipaksa,
Hadirku menggelisahkan waktu luangnya,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!