Mohon tunggu...
Ragil Rizki Raditya Esha
Ragil Rizki Raditya Esha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi UNISMA 45 BEKASI

Intuisi, karier, dan cinta

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Temaram

3 Oktober 2023   23:54 Diperbarui: 6 Oktober 2023   15:04 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kosong, kini titik nadir

Berbilang seakan berpaling,

Menoleh ke belakang.

Ku ratapi sejenak.

Tak terbebani masalah t'lah dilalui.

Ribuan ujaran tercipta karena buih rasa,

Bukan prasangka...

Lantaran masa lalu masih menyertainya.

Aku pun sadar,

Baca juga: Berkedip

Bahwa suatu rasa sejatinya tak bisa dipaksa,

Hadirku menggelisahkan waktu luangnya,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun