self improvement yakni jenis buku yang dirancang untuk membantu individu mengembangkan potensi dan meningkatkan kualitas hidup pembaca itu sendiri. Biasanya buku seperti ini berisi topik-topik mengenai keilmuan, tips and trik, pengalaman, dan juga inspirasi dari penulis atau tokoh yang ahli pada bidangnya. Buku yang berjudul gesture yang ditulis oleh zaka putra ramdani dan diterbitkan oleh jendela books. Buku ini mengajak kita travelling mengenai komunikasi, baik verbal maupun non verbal.
Saya punya satu buku bacaan yang menarik buku itu merupakan jenis bukuDiantaranya kita dapat membaca pesan dari bahasa tubuh lawan bicara misalnya dalam sub bab menerka pesan bahasa tubuh. Bahasa tubuh yang paling banyak memberi informasi adalah ekspresi wajah. Dalam ilmu psikologi terdapat dua jenis ekspresi yaitu makro dan mikro.Â
Ekspresi makro adalah mimik wajah yang mudah diamati dan dibedakannya diantaranya contohnya ialah tersenyum dan menangis. Berbeda halnya dengan ekspresi mikro adalah ekspresi yang tidak disadari dan terjadi dalam waktu relatif singkat. Seperti Bahagia, takut, muak, kaget atau bahkan menganggap remeh. Cara menilai hal tersebut dapat dilihat dari gerak sudut mulut, pergerakan otot pipi dan gerak sudut mata. Indikator diantaranya:
1. Bahagia/senang
Ciri-cirinya adalah mata mengkerut layaknya jejak kaki gagak, pipi yang agak naik, gerakan dari otot yang memutar sampai mata.
2. Marah/Jengkel
Ciri-cirinya adalah Alis ke bawah dan menyatu, mata terbuka, dan bibir menyempit.
3. Sedih
Ciri-cirinya adalah kelopak mata atas terkulai, kehilangan fokus dimata, dan sisi-sisi bibir sedikit ditarik ke bawah.
4. Takut
Ciri-cirinya adalah alis mata naik dan menyatu bersamaan, kelopak bawah mata menegang, dan bibir sedikit horizontal ke arah telinga.
5. Muak
Ciri-cirinya adalah ada kerutan di hidung, dan bibir atas naik.
6. Kaget/terkejut
Ciri-Cirinya adalah Alis mata naik, mata terbuka lebar, dan mulut terbuka.
7. Menganggap Remeh
Ciri-cirinya adalah sisi bibir mengencang dan naik di satu sisi wajah saja.
Dan masih banyak ekspresi lainnya seperti gerakan kepala, gerakan indra dan wajah, kontak mata, gerak mata, gerak tangan, gerak kaki, gerakan tubuh dan senyuman. Pada sub bab tersebut membahas sedetail mungkin mengenai komunikasi secara non verbal atau tidak melalui lisan dan tulisan. Nah, bagian yang paling saya suka dari buku ini adalah pada sub bab bagaimana intuisi bekerja. Sebelum itu penulis menjelaskan apa itu intuisi.
Intuisi adalah pengamatan secara cepat dan tepat pada situasi tertentu yang dapat dikombinasikan dengan kemampuan berpikir logis sehingga menghasilkan kesimpulan atau premis yang tepat. Intuisi didominasi oleh tiga faktor. Pertama, penerawangan dengan penerawangan orang seakan  bisa melihat melampaui tempat dan waktu, seperti melihat dan memprediksi sesuatu tempat dan waktu tanpa dirinya berada pada tempat itu.
Kedua, pendengaran biasanya mereka dapat mendengarkan apa yang tak terdengar secara nyata (fisik) sehingga mendapat isyarat dari suara-suara tersebut. Dan yang terakhir, perasaan biasanya kita sering merasa aneh, asing atau tidak seperti biasanya. Bahkan kita tidak mampu menjelaskan, tapi kita menebak atau merasakan bahwa sesuatu akan, sedang atau telah terjadi. Misalnya kok perasaan gue ga enak ya... (tatkala orang sedang bepergian).
Fungsi intuisi adalah kita lebih sensitif terhadap orang disekitar. Artinya, kita lebih paham terhadap mereka dan tahu apa yang sebaiknya diucapkan atau dilakukan sehingga tidak menyakiti mereka. Intuisi dapat membuat kita lebih kreatif dari sebelumnya, dan memiliki kekuatan penyembuhan secara psikis. Kita bisa merasakan energi-energi negatif yang terkubur dalam diri kita dan intuisi dapat dengan cepat melakukan penyembuhan sebelum energi tersebut muncul dan terkadang merusak.
Dan yang terpenting kita perlu mengenali kepribadian lawan bicara tersebut. Seperti orang yang yang terbuka (extrovert) orang tersebut akan lebih nyaman dengan keramaian dan menyukai aktivitas sosial. Selanjutnya, orang yang tertutup (introvert) kita perlu menghargai keputusan mereka, biasanya orang yang introvert cenderung pendiam, mengambil peran-peran pasif atau cukup menjadi pendengar sejati. Bisa dibilang sebagai antisosial, berbanding terbalik dengan seorang extrovert.
Selain gesture, buku ini juga mengangkat tema-tema lain yang berkaitan dengan kehidupan manusia, seperti cinta, rindu, harapan, kesedihan, kebahagiaan, kesepian, persahabatan, keluarga, agama, sosial, budaya, dan lain-lain. Puisi-puisi dalam buku ini mencerminkan pengalaman pribadi sang penyair maupun pengamatan terhadap lingkungan sekitarnya. Puisi-puisi dalam buku ini juga mengandung pesan moral dan inspirasi bagi pembaca untuk menjalani hidup dengan lebih baik.
Secara keseluruhan, buku Gesture karya Zaka Putra Ramdani adalah buku puisi yang layak dibaca oleh semua kalangan. Buku ini menawarkan keindahan bahasa dan makna yang dapat menyentuh hati dan pikiran pembaca. Buku ini juga menunjukkan kreativitas dan kepekaan sang penyair dalam menulis puisi. Buku ini adalah bukti bahwa puisi adalah salah satu bentuk seni yang dapat mengkomunikasikan banyak hal dengan gesture.
Daftar RujukanÂ
https://www.gramedia.com/products/gestureÂ