Mohon tunggu...
Ragil Nugroho
Ragil Nugroho Mohon Tunggu... karyawan swasta -

editor

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bacaan sebagai Alat Pengorganisiran: Keberhasilan PKS

27 Agustus 2012   06:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:16 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Susunan pengelola Majalah Sabili edisi awal (1980-an): (alm) K.H Rahmat Abdulah (kemudian menjadi Ketua Majelis Syuro PK dan PKS yang pertama), Muhammad Zainal  Muttaqin (nama samaranya Muhammad Ishaq atau Abu Rodli) dan Ade Erlangga  Masdiana sebagai dewan redaksi, Arifinto (Arifin Toat) sebagai penanggung jawab distributor, serta Ahmad Fery Firman (Atwal Arifin) yang mengerjakan proses setting.

Sikap idiologis dan politis Majalah Sabili sudah dirancang sejak awal. Majalah ini terbit dengan dua tujuan. Pertama, sebagai sarana  nasyrul fikroh al-Islamiyah (penyebaran pemikiran-pemikiran Islam). Disiapkan sebagai juru bicara pemikiran-pemikiran Islam untuk membentengi umat Islam dari gagasan-gagasan Barat yang negatif. Kedua, majalah ini ingin menampilkan diri sebagai media Islam yang cerdas, bermutu dan profesional. Ide-ide yang ditampilkan tidak melepaskan diri wawasan ilmiah dengan isi yang sesuai dengan dinamika umat Islam.

Sabili awalnya majalah ilegal. Terbit pertamakali tahun 1980-an. Bergerak di bawah tanah membuat kelompok Tarbiyah memerlukan sarana berbicara kepada para kader dan umat Islam secara luas. Sabili sarana itu. Lewat Sabili ini lingkaran-lingkaran Tarbiyah dididik (tasqib) tentang idiologi dan politik Islam. Pembelajaran yang dilakukan tidak hanya mendengarkan materi dari murobbi (guru), tapi masing-masing kader juga didorong memperoleh pengetahuan sendiri. Di sini Majalah Sabili berperan sebagai referensi atawa bahan bacaan untuk menambah pengetahuan baru. Saya tidak mau mengatakan bahwa gagasan menerbitkan majalah ini mengikuti anjuran Lenin dalam risalah Dari Mana Kita Mulai?. Nanti dikira bid’ah oleh para Leninis sekolahan.

Selain tema yang ideologis dan politis, dalam perkembangannya Majalah Sabili memperluas pokok pembahasan. Misalnya sekarang ada rubrik wirausaha. Biasanya rubrik ini memberikan motivasi agar pembaca menjadi mandiri secara ekonomi. Orang-orang yang awalnya miskin kemudian sukses secara ekonomi, akan dijadikan contoh. Tentu saja ekonominya yang Islami—tidak hanya mengejar keuntungan tapi juga kewajiban bersedekah setiap kali mendapatkan rezeki. Majalah ini juga melek budaya. Ada rubrik cerita pendek yang berisi tema-tema yang berhubungan dengan keislaman.

Oplah Majalah Sabili berkembang sebagai berikut: Tahun 1988 oplahnya 2.000 eksemplar kemudian meningkat menjadi 2.500 eksempkar tahun berikutnya, 3. 000 eksemplar,      8. 000 eksemplar  (di tahun 1990), 1.1000 eksemplar, sampai mencapai  angka 17.000 eksemplar di tahun 1991. Setelah tahun 1991 beroplah 25.000 eksemplar, terus menanjak pada tahun-tahun selanjutnya menjadi 30.000 eksemplar, 35.000 eksemplar, lalu 45.000 eksemplar, dan pada bulan Januari 1993, oplahnya mencapai 60.00 ekseplar. Masa puncaknya terjadi tahun 2002-2003 dengan oplah 140.000 eksemplar setiap edisi. Tiras tersebut setara dengan satu juta pembaca. Setelah mencapai masa puncak oplahnya menurun pada kisaran 40.000 eksemplar dengan pembaca sekitar 324.000 orang.

Para rekan dan rekanita kiri,
Saya lanjutkan. Ketika suatu waktu berkunjung ke tetangga yang paling kaya, saya menemukan Majalah Paras dan NooR.  Ini memang diperuntukkan bagi kaum Muslimah yang berduit. Tampilannya eksklusif. Mengilap. Oplahnya antara 20.000 sampai 30.00 eksemplar.

Majalah ini biasanya berisi halaman-halaman mode, desain rumah, tips memasak, dan artikel-artikel singkat bertema Islami, misal: Apakah boleh menurut syariah, untuk menghilangkan kerut-kerut dengan Botax? Apakah produk-produk transgenik yang mengandung bahan genetik buatan dari spesies lain aman untuk digunakan?

Tema tulisan di halaman depan Majalah Paras:
Fikih Wanita:
Cumbu Rayu
Suami Istri
Kala Haid

Menyiasati Anggaran
Bulan Madu

Kiat-kiat Memilih
Katering, Gedung, Fotografer, Tatarias, Dekorasi dan Busana Pengantin

Busana:
Modern&Traditional
Weding Gown
Aneka Tudung Pengantin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun