Self Development yakni proses pengembangan diri di bidang-bidang tertentu yang ada pada diri kita sendiri. Tujuan dari Self Development ini sendiri untuk mengembangkan dan juga menarik potensi dalam diri kita supaya kita bisa lebih sadar dan lebih peka pada diri kita sendiri.
                   Â
Berikut adalah kegiatan dokumentasi kegiatan belajar diluar yang kami sebut "ngobar" ngopi sambil belajar. Kegiatan ini mengkaji tentang pengembangan diri yaitu Self Development. kegiatan ini berjalan berangkat atas keresahan diri saya dan dua teman saya yang melihat masih banyak anak-anak sekolah yang masih bingung atas dirinya sendiri tentang bagaimana kehidupan setelah sekolah, mau apa setelah sekolah, dan mau bagaimana setelah sekolah, dan terciptalah gerakan mentoring ini. Dalam kegiatan ini para audiens tidak dipungut biaya sepeserpun dan hanya diminta berbekalkan niat, kemauan, dan kesiapan diri, lain dari itu kami tidak menuntut para audiens untuk membawa apapun. Sebelum para audiens hadir ke lokasi kegiatan para audiens disebarkan lewat broadcast yang berisikan "berangkat tanpa terintervensi dari pihak manapun, harus datang dengan berizinkan orang tua, membawa buku guna mencatat sebagai sikap menghargai kepada para pemateri, dan menyiapkan list pertanyaan dari rumah sebanyak mungkin", dan kegiatan ini dimulai ba'da isya di jam 19.30 WIB dan di isi oleh teman-teman saya sebagai pemateri, dan saat kegiatan berlangsung ada beberapa rangkaian kegiatan seperti sesi pengkajian dan penjelasan yang berisikan kita mengkaji dan menjelaskan materi Self Development, setelah itu dilanjut sesi tanya jawab para auidens kepada pemateri, dan ada pula sesi diskusi para auidens terkait materi yang telah disampaikan, dan setelah itu pulang. Kegiatan ini selesai di jam 22.00 WIB, tapi terlepas dari tujuan yang baik masih ada tantangan-tantangan masalah yang di hadapi.
Tantangan-Tantangan Masalah Yang Di Hadapi.
Salah satu dari banyaknya tantangan ialah permasalahan jam pulang para audiens dan juga miskomunikasi dari pihak orang tua kepada para penggagas, para pihak orang tua mengira bahwasanya kegiatan ini adalah kegiatan yang diadakan pihak sekolah, tapi pada kenyataannya kegiatan ini tidak mengikutsertakan pihak sekolah atau instansi manapun yang mengakibatkan salah satu pihak orang tua melakukan keluhan pada pihak sekolah atas malamnya anak-anak mereka pulang. Dari kesalahan itu terjadilah pemanggilan para auidens yang hadir kepada wali kelas mereka masing-masing dan juga keluarnya pemberitahuan di grup kelas mereka masing-masing yang berisikan , secara singkat "Ketika masih ada para murid yang mengikuti kegiatan tersebut akan dilakukan pemanggilan kepada orang tua dan akan ada tindakan selanjutnya dari pihak sekolah yaitu drop-out oleh pihak sekolah kepada murid yang hadir pada kegiatan ini". Tetapi semua permasalahan dan kesalahpahaman ini semuanya sudah di selesaikan oleh para penggagas dan pihak sekolah dengan adanya diskusi dua arah atau mediasi, hasil dari diskusi tersebut ialah, dengan kami akan mengkomunikasikan dan menanggung jawabi kegiatan ini kepada orang tua dan akan ada upaya dari pihak sekolah dalam bentuk mengkomunikasikan kepada para murid atau audiens yang hadir untuk meluruskan kesalahpahaman yang telah ada.
Kesimpulan.
Dengan diadakannya kegiatan ini besar harapan saya dan teman-teman guna menyelamatkan para audiens dari kebingungan-kebingungan yang ada dalam diri mereka masing-masing tentang tujuan mereka setelah lulus sekolah dengan segala permasalahan yang ada pada realita kehidupan mereka. Tugas kami hanya menjadi pemantik agar mereka dapat menentukan tujuan mereka berdasarkan keinginan dan keahlian pada diri mereka sendiri tanpa ada gangguan dari internal maupun eksternal.
Ragil Januar, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pamulan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H