Mohon tunggu...
Ragile (Agil)
Ragile (Agil) Mohon Tunggu... Administrasi - seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

"Tidak penting SIAPA yg menulis, yg penting APA yg ditulis" (Ragile 2009). Pendiri #PlanetKenthir. Pro #Gusdurian. Lahir: 1960. Kuliah Sastra Inggris. Gawe Software Komputer ; Keuangan. Nama: Agil Abdullah Albatati (Engkong Ragile). FB: Agil Abd Albatati. Twitter: @KongRagile. Alamat: Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menanti "Kantata Damai" Iwan Fals dengan Setiawan Djody

11 Januari 2016   21:41 Diperbarui: 11 Januari 2016   21:56 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Setiawan Djody dan Iwan Fals pada Konser Kantata Barock 2011 (kapanlagi.com"][/caption]

Dunia musik Indonesia layak bersedih. Bagaimana tidak? Legenda musik Indonesia, Iwan Fals, sedang berseteru di medan hukum melawan Setiawan Djody. Boleh dikata hanya karena perkara sepele. Namun, bersahabat kental lebih dari 20 tahun bukan jaminan bahwa perkara uang mustahil bikin lupa teman. Buktinya? Managemen musik Iwan, PT Rambu, menggugat ganti rugi 1,1 milyar Rupiah kepada promotor musik milik Djody, PT Airo. Soalnya, Pihak Iwan merasa dirugikan ketika rekaman konser "Kantata Barock" naik tayang di sebuah TV berbayar.

Benarkah tuduhan Iwan? Dan mengapa Djody diam?

[caption caption="Konser Musik Kantata Barock (suaramerdeka.com)"]

[/caption]

Untuk itu, yuk kita telusuri liku-liku perjalanan Konser Musik "Kantata Barock". Sebuah konser yang digawangi oleh Iwan Fals, Setiawan Djody, dan Sawung Jabo. Konser ini diadakan di Gelora Utama Bung Karno Senayan Jakarta Pusat. Jatuh pada Jumat 30 Desember 2011. Ia adalah lanjutan konser lawas pada jaman Orde Baru yang bertajuk "Kantata Takwa".

Mulanya terbilang sukses. Everybody happy. 30.000 penonton jingkrak-jingkrak menikmati hentakan musik balada gaya Iwan Fals. Namun, di balik hingar-bingar itu, sayup-sayup terdengar protes. Ya protes. Adalah keluarga almarhum penyair WS Rendra yang ancang-ancang melancarkan tuntutan hukum. Konon, tidak terima bila puisi-puisi karya Rendra dibacakan pada konser namun tanpa ijin.

[caption caption="Ahli waris WS Rendra menuntut Setiawan Djody pada Kantata Barock"]

[/caption]

Protes ahli waris Rendra, jelang konser, kepada Setiawan Djody sebagai sponsor pupus entah kemana.

Belakangan meletus gugatan hukum. Anehnya, yang menggugat adalah Iwan, yang digugat adalah Djody. Memang, bukan person to person tapi badan usaha lawan badan usaha. Tapi nyatanya beda tipis. Lha wong badan usaha milik Iwan melawan badan usaha  milik Djody. PT Tiga Rambu milik Iwan gugat PT Airo Swadaya Stupa milik Djody. Ujung-unjungnya Iwan versus Djody.

Masalahnya Apa Kata Iwan Fals?

[caption caption="Iwan Fals menyesal berperkara dengan Setiawan Djody"]

[/caption]

Pihak PT Tiga Rambu (Iwan) haqqul yakin telah dirugikan secara fulus (materil) oleh pihak PT Airo Swadaya Stupa (Djody). Kerugiannya dalam bentuk royalty yang tidak dibayar. Royalty mestinya dibayar oleh Djody kepada Iwan ketika rekaman konser "Kantata Barock" ditayangkan di televisi MNC. Asumsinya, pihak Djody meneria bayaran dari TV MNC. Kudunya, Djody bagi fulus dong kepada Iwan. Kalo tidak bagi-bagi fulus maka Djody melanggar kontrak antar kedua pihak. Demikian kata pihak Iwan.

Jengkel tidak ada jawaban, maka pihak Iwan gugat Djody ke pengadilan. Kasus perdata dilayangkan dengan tuntutan kerugian sebesar 1,1milyar Rupiah. Namun, pengadilan hanya mengabulkan sebagian tuntutan. Tidak puas, Iwan naik banding. Menjawab perkara yang terus berlanjut, akhirnya Djody buka suara.

[caption caption="Istri Iwan Fals, Rosana Virgianto (kiri), didampingi tim kuasa hukum Ichsan Perwira Kurniagung (tengah) dan Sugiarto (kanan) [kompas.com]"]

[/caption]

Bukan cuma Iwan yang bersuara. Istrinya, Rosana (Yos), aktif kasih keterangan kepada awak media. Rosana bilang kalo pihak Djody tidak ngaku bersalah (plus ngasih ganti rugi sesuai tuntutan) maka ia tidak layak dipegang (baca: tidak dapat dipercaya). Dengan demikian tidak akan ada konser Kantata berikutnya. Pendek kata putus deh putus!

[caption caption="Annisa Cikal dan Rosana (liputan6.com)"]

[/caption]

Walhasil, anak-bini Iwan Fals rajin memantau secara langsung jalannya sidang. Malah, dalam beberapa kesempatan, Rosana lebih vokal dalam perkara gugat-menggugat. Katanya sih ini bukan soal uang, tapi soal kebenaran. Namun, apa iya mau-maunya berperkara di pengadilan bila nilai yang dituntut bukan berbunyi milyar Rupiah?

Tangkisan Setiawan Djody:

[caption caption="Setiawan Djody (detikcom)"]

[/caption]

Tak bisa terus bungkam, Setiawan Djody buka suara. Ia berkata bahwa pihaknya tidak menerima bayaran dari pihak televisi. Lantas apa yang dituntut darinya? Iwan  salah alamat. Mestinya pihak Iwan menuntut pihak televisi. Apapun yang akan terjadi, Ia berharap agar persahabatan selama ini tidak terganggu dengan munculnya kasus tersebut.

Perlu dicatat bahwa Djody adalah pengusaha kaya merangkap musisi. Ia tercatat dalam 150 orang terkaya di Indonesia versi Majalah Forbes terbitan 2007. Dengan kekayaannya itu, semilyar-dua milyar tentu hanya "recehan" bagi bos Setdco Group. Bahwa dia ogah mengabulkan tuntutan Iwan bisa jadi bukan karena nilai uangnya. Tapi karena yakin ia tidak bersalah.

Jadi... Siapa yang bersalah?! Yuk, tengok kembali urut kejadian perkara.

KRONOLOGI:

30-des-2011:

[caption caption="Meriahnya Konser Kantata Barock (sejarahiwanfals51.blogspot.com)"]

[/caption]

1) Tuntutan Ahli Waris WS Rendra Beberapa Jam Sebelum Konser:

Di tengah kesibukan  menyiapkan konser, Kantata Barock diterpa tuntutan dari ahli waris WS Rendra yang merasa dirugikan dengan konsep konser yang digalang oleh Setiawan Djodi, Iwan Fals dan Sawung Jabo . Segenap ahli waris WS Rendra  diwakilkan oleh kuasa hukum mereka, Ferry H Amahorseya SH. Mereka akan menuntut konser Kantata Barock yang rencananya akan digelar selama 3 jam nanti.

"Pencetusan kata Kantata dan karya-karya Rendra dalam konser musik Kantata adalah ciptaan almarhum Rendra," kata Ferry saat jumpa pers di Warung Apresiasi, Bulungan, dan imbuhnya,  "Pembacaan puisi Rendra juga tanpa seijin dari para ahli warisnya dan perhelatan akbar dengan menggunakan karya cipta Rendra yang menyuarakan kebenaran, telah dilakukan dengan cara melanggar hukum." (wowkeren.com)

2) Konser Kantata Barock:

Berlangsung meriah pada Jumat 30 Desember di Stadiun Gelora Bung Karno, Jakarta. Suasana semakin riuh saat video komentar Iwan Fals tentang konser Kantata Barock ditayangkan. Dalam video tersebut diputar rekaman konser Kantata Takwa yang menyanyikan lagu "Bongkar". 30.000 penonton  ikut nyanyi bareng.

Malam itu Kantata Barock memainkan sekitar 24 lagu. Turut ampil di panggung: Once, Piyu Padi dan Glenn Fredly. Konser  ini merupakan konser pertama  setelah vakum sejak  21 tahun lalu, ketika Kantata Takwa menggelar konsernya ditempat yang sama (wowkeren.com)

3) Pesan Iwan Fals di sela-sela gemuruh konser:

 “Sebelum meninggal, WS Rendra bilang kita harus bikin Kantata lagi tapi namanya Kantata Samudra karena Indonesia banyak memiliki samudra. Dia berpesan kita harus jaga laut kita, karena 70 persen Indonesia isinya laut. Harusnya dengan banyak laut kan harga ikan enggak mahal-mahal. Harusnya kita makmur tapi kenapa nelayan kita miskin-miskin?” (sidomi.com)

4) Pesan Setiawan Djodi Pada Penutupan Konser:

 Konser  ditutup oleh Djody dengan ucapan syukur terimakasih kepada Tuhan dan kepada penonton yang tertib.
“Terimakasih Tuhan, hujannya kau tahan. Penuh sekali penontonnya ini indah,” ucap Djody diiringi dengan lagu ‘Kesaksian‘.
“Kita Ketemu lagi sebelum Pemilu,” kata Djody seraya pamit. (sidomi.com)

 

23-sep-2015

Iwan Fals menggugat Promotor Konser Kantata Barock. Tidak lain adalah perusahaan milik Setiawan Djody . (liputan6.com)

"Ini permasalahan perdata ya. Jadi, Desember 2011 ada konser Kantata Barock, di mana klien kami dari manajemen artis Iwan Fals ikut tergabung di dalamnya," jelas Ichsan Perwira, kuasa hukum manajemen Iwan Fals, saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Rabu (23/9/2015).

Pangkal masalahnya bermula saat pihak promotor sepakat memberi kompensasi kepada manajemen Iwan Fals jika konser yang ditonton puluhan ribu orang itu ditayangkan ulang di stasiun televisi.

07-jan-2016

Istri Iwan kecewa. Tuntutan ganti rugi 1,1milyar hanya dikabulkan 200 juta oleh Pengadilan  Negeri Jakarta Barat. Naik Banding!

"Ini masalah kebenaran. Ketika angka disebutkan, ketika ada keputusan, dan saya yakin benar saya akan perjuangkan. Tapi bicara soal kepastian, saya akan cari kebenaran itu. Saya kecewa. Saya berusaha tidak mengecewakan siapapun."   (liputan6.com)

08-jan-2016

Setiawan Djody buka suara, "Saya tidak ada apa-apa dengan Iwan. Soal kasus Airo dan Tiga Rambu, saya tidak terima apa-apa. Airo tidak terima apa-apa dari si stasiun televisi swasta. Saya tidak terima sesen pun dari si stasiun televisi swasta. Saya tidak makan [uang]. Mosok saya berebut, yang benar saja.

Saya Maesenas, pendukung kebudayaan, bukan pedagang musik. Saya tidak mencari duit dari situ. Kalau tidak percaya, silakan tanya ke si stasiun televisi swasta, ke pemiliknya. Soal penayangan [konser] itu problem si stasiun televisi swasta. Seharusnya mereka mengingatkan Iwan Fals." (CNNindonesia.com)

&&&

Nah, Sekarang Maunya Apa?

Akankah gesekan terus berlanjut disertai tatapan curiga hingga patah arang pada akhirnya?

[caption caption="Latihan terakhir Kantata Barock (Sawung Jabo, Setiawan Djody, Iwan Fals) [vivanews]"]

[/caption]

 

Ataukah sepakat untuk mengakhiri dengan sebuah "Konser Kantata Damai?"

[caption caption="Kenangan manis Setiawan Djody dengan Iwan Fals pada Konser Kantata Barock"]

[/caption]

 

Yang pasti...

Penggemar musik Indonesia tidak sudi disuguhi "Konser Kantata Perang!"

***

Ragile,

Kemang 11-Jan-2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun