PLAK!Â
Giliran Jokowi melakukan bantingan sebuah "kartu konfirmasi". Sambil cengar-cengir, tangan kanannya meletakkan kartu konfirmasi dengan tingkat akurasi 90%. Ditempelkan pada kartu alternatif Pak Mentri disusul gerakan menggeser. Layaknya menggeser laci, kartu alternatif tergeser posisi 50% sehingga kartu Queen Lurah Susan kembali menyembul.
Ahok senyum-senyum girang sembari nunjuk-nunjuk kartu Queen Lurah Susan. Sebagai Mentri Dalam Negeri yang mengkoordinir Kepala Daerah, Gamawan Fauzi sungguh merasa tersinggung. Jokowi dan Ahok dinilainya kurang ajar! Tapi ia tidak kehabisan akal.
Ada Habib Rizieq yang punya kendaraan bernama FPI (Front Pembela Islam). Setelah memejamkan mata selama 3 menit, Gamawan Fauzi dapet bisikan wangsit/gaib. Bunyinya adalah bahwa FPI itu aset bangsa, dan oleh karenanya perlu diajak kerjasama dengan Kepala Daerah.
Deg. Gamawan ketemu ide. Dia berbisik ke telinga sang Habib yang menyambut gembira . Dalam hati, Habib Rizieq melakukan sujud syukur berkali-kali. Sebuah langkah taktis agar Kepala Daerah menyesuaikan diri dengan aspirasi FPI. Kini bola muntah jatuh ke pangkuan Habib Rizieq. *
PLAK! PLAK! PLAK! PLAK! PLAK! PLAK!
[caption id="attachment_288474" align="aligncenter" width="620" caption="Ketua FPI Habib Rizieq Shihab (sumber: tempo.co)"]
Habib Rizieq membanting beberapa buah kartu sekaligus. Dia melakukannya dalam posisi berdiri sambil membetulkan posisi sabuk di pinggang yang miring ke kanan. Masing-masing kartu dibanting untuk menindih kartu Queen Lurah Susan, kartu alternatif, dan kartu konfirmasi. Sekali gebrak 3 pulau terlampaui.
Kini hanya kartu-kartu milik Habib Rizieq yang bergambar tanda seru yang mendominasi sarung kotak-kotak. Semua penonton terlonjak dari posisi jongkok mereka, saling pandang, merasakan atmosfir permainan kartu bergerak ke rimba liar!
***
Sebuah catatan imaginer by Ragile