AKU... !
Hampir muntah-muntah di atas pangkuan Pak Pejabat ketika liat video porno yang amat menjijikan. Sore itu, di kamar hotel dengan Bapak Pejabat Negara yang mengajakku masuk. Mulanya aku tidak curiga, kirain cuma mau ngobrol-ngobrol soal job dan bisnis. Kadang sekalian dia minta service, dikelonin beberapa jam sebelum pulang. Tapi gambar video itu, ya ampuuun, joroknya minta ampun!
Aku tidak terangsang, tau!
Sebelum aku putuskan cari uang sebagai "pelacur tanpa rupa" (PTR), sudah pernah sih liat video porno di rumah temen sambil cekikikan bareng. Tapi sejak aku jadi begini, duh ada aja yang ngasih aku video porno. Sepertinya para lelaki sengaja merangsang daku mentang-mentang daku hidup menjanda. Mereka salah tebak. Demi tuhan aku nggak terangsang nonton video porno. Di mataku semua gambar film porno cuma pantes ditertawakan karena lucu-lucu, mengada-ada, jorok, berselera rendah. Hihihi...!
Dulu waktu aku masih kuliah di Akademi sebagai mahasiswi idaman mahasiswa suka banget film percintaan romantis. Aku juga suka berpakaian warna cerah selarah kulit putihku yang halus mulus. Tapi sejak aku jadi begini aku sangat kagum sama film "Pretty Woman" yang menceritakan pelacur jelita bernasib mujur dapet suami ganteng dan kaya. Duh rasanya daku termimpi mimpi kapankah seperti Pretty Woman yang dibintangi oleh Julia Roberts.
Aku yakin aku bisa. Harus bisa atuh!
Oh indahnya dunia ini bila banyak uang, banyak pengagum, banyak perindu.
Balik lagi ke video porno ya. Kadang aku jengkel dalam kamarku berserakan ratusan video porno. Apa boleh buat sih demi profesi terpaksa aku tonton tiap malam sekedar cari tau apa sih fantasi seks lelaki. Ya betul ratusan Video jumlahnya dalam dus besar. Aku simpan di tempat rahasia.
Video itu aku pilih-pilih mana yang bikin lelaki naik gairah. Nah ini bagus lho buat pancingan, buat umpan. Penting nih kalau ketemu laki berduit tapi sulit ditundukkan. Biasanya aku pura-pura ngajak ke kamar sekedar ngobrol. Enjoy sebentar. Terus pura-pura nggak sengaja salah pencet nyetel video porno. Nah aku perhatiin raut muka si lelaki. Aku perhatiin reaksi penghuni celana di bawah sabuk si dia.
Kalau celananya nyembul, hemm, kena deh pancinganku.
Yang sudah-sudah umpan video porno selalu berhasil. Aku pilih video porno kelas ringan, yang rada remang-remang, supaya si laki nggak jengah. Biasanya laki kenalan baru belagak risi, tapi lama-lama enjoy karena aku menyajikan video sambil ketawa ketawa pura-pura tersipu malu. Kemudian daku pura pura kepleset jatuh ke dalam pangkuannya.
Yaaah tau sendiri kan... Ibarat kucing diumpanin dendeng di dalam kamar remang-remang, mana mua nolak? Pasti nubruk. Setelah itu kami bercinta untuk pertama kali. Aku beri pelayanan yang terbaik agar dia puas dan terkesan. Isi dompet dikuras pun dia tidak keberatan. Sejak itu si laki rajin nelpon tiap hari; minta lagi minta lagi minta lagi. Lelaki emang sakit jiwa, kalo sudah muncak birahi akal sehatnya pindah ke urat bokong.
Soal Bapak Pejabat di dalam hotel itu sungguh keterlaluan. Mana pantes yah orang terhormat tergila-gila video porno manusia dengan binatang. Ih amit-amit najis. Tapi ada tapinya. Pak Pejabat pernah bikin kejutan. Kejutan bawa video porno hasil ngintip perbuatan temen sendiri di sebuah vila di Puncak Bogor Jawa Barat. Wah wah wah aku sungguh terpana... soalnya itu video mesum temen pejabat sedang selingkuh dengan artis terkenal.
Waduh. Sudah ah.
Aku... "pelacur tanpa rupa", penampilan keren tak pernah kentara profesiku apa. Hari ini cukup sekian kisahku, nanti aku lanjutkan. Buat kamu-kamu yang mau tau siapa aku sok atuh baca kisahku sebelumnya: "Sapu Tangan Pelacur Tanpa Rupa" dan "Sakit Hati Pelacur Tanpa Rupa".
***
--->kisah fiksi berdasarkan kisah nyata by Ragile
www.kompasiana.com/ragile
