Mohon tunggu...
Ragile (Agil)
Ragile (Agil) Mohon Tunggu... Administrasi - seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

"Tidak penting SIAPA yg menulis, yg penting APA yg ditulis" (Ragile 2009). Pendiri #PlanetKenthir. Pro #Gusdurian. Lahir: 1960. Kuliah Sastra Inggris. Gawe Software Komputer ; Keuangan. Nama: Agil Abdullah Albatati (Engkong Ragile). FB: Agil Abd Albatati. Twitter: @KongRagile. Alamat: Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sakit Hati Pelacur Tanpa Rupa

30 Desember 2012   11:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:47 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mamahku di kampung tidak tau bagaimana daku cari uang. Wajar dong dia bangga kepada penampilan keren diriku. Malah dia nyama-nyamain aku dengan penyanyi dangdut Iis Dahlia. Ih bangga tapi malu. Gimana yah? Namanya orang kampung di Jawa Barat ketika Iis Dahlia begitu ngetop. Cantik, bibirnya dihiasi kumis tipis.


Lewat telpon aku pura-pura protes, "Mamah ih bisa aja... Mana aku pantes disamain Iis Dahlia? Jauh lah Mah..."


"E e e... Mamah ndak boong, sayaaang... Kamu sama terkenalnya dengan Iis Dahlia di kampung kita. Udah cantik, keren, banyak duit. Mamah harus bangga dong. Oh iya, sekangan lagi di mana? Perasaan beda."


"AKU DI JEPANG. Di kota Kyoto."

"Hah? Astagaaaa....!!! Ngimpi apa beneran ini? Kamu, kamu, kamu..."


Sengaja bikin supprise. Mamah tergagap, tercengang bagaimana tau-tau sudah di Kyoto Jepang. Padahal kemaren di Jakarta. Aku bilang ikut job training perusahaan Jepang. Bohong, hihihi.


Ke Jepang aku disewa sebagai "istri alternatif" oleh seorang eksekutif. Menurut schedule dia ikut job training selama 3 bulan. Dia pinter, efisien buang duit buat kelonan sama cewek lain. Katanya nih daripada jajan cash and carry dengan cewek Jepang ya murahan bawa cewek Indonesia. Kami deal satu bulan 20 juta Rupiah tarif buat diriku, net, bersih.


Swear, tarif bulanan dari si dia nggak menggiurkan! Tapi masalahnya aku pengen banget ke luar negeri. 3 bulan di Jepang itu prestige. Ini penting lah bisa buat pamer, bisa buat meningkatkan tarif sebagai "Pelacur Tanpa Rupa". Dibawa ke Jepang, wauwww, hatiku terbang melayang.


Oh iya... Ke Jepang kami terbang bareng dari Airport Cengkareng. Tiket booking duluan, tempat duduk diatur jejeran oleh Travel Agent. Dari rumah kami jalan masing-masing, kemudian ketemu di atas pesawat terbang. Rapi jali. Seakan sudah takdir tuhan ketemu jodoh duduk jejeran. Oh indahnya dunia ini.


Di Jepang aku bagaikan mendapat training gratis cara memuaskan hasrat lelaki. Si dia mengajarkan banyak teknik bercinta terkini berstandar internasional. Wah kemajuan nih, bisikku dalam hati. Cepet pinter daku dong namanya teori berjalan bareng praktek langsung.


Dia melamarku jadi istrinya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun