Mohon tunggu...
Ragile (Agil)
Ragile (Agil) Mohon Tunggu... Administrasi - seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

"Tidak penting SIAPA yg menulis, yg penting APA yg ditulis" (Ragile 2009). Pendiri #PlanetKenthir. Pro #Gusdurian. Lahir: 1960. Kuliah Sastra Inggris. Gawe Software Komputer ; Keuangan. Nama: Agil Abdullah Albatati (Engkong Ragile). FB: Agil Abd Albatati. Twitter: @KongRagile. Alamat: Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Humor

Humor: Pangku-pangkuan di Gerbong Kereta Api

21 Juni 2012   13:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:42 1140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saking pelitnya seorang juragan beli tiket dua buah padahal naik kereta empat orang. Juragan pelit yakin tidak akan terjadi masalah karena sudah biasa begitu. Ini adalah kali keempat naik kereta api kelas ekonomi empat orang tapi beli tiket untuk dua orang. Udah biasa inih, pikirnya.

Tiba-tiba datang persoalan tak diduga di Stasiun Kereta Api Jatinegara Jakarta Timur...

Hari sudah petang ketika juragan pelit, Jokerseh namanya, beserta istri dan dua anak masuk peron. Hujan lebat mengguyur memaksa Jokerseh dan keluarga bergegas. Mereka berdesakan dengan calon penumpang. Jokerseh bergerak ke timur mencari gerbong yang masih kosong. Ketemu.

Suami istri pangku-pangkuan...

Jokerseh segera manjat gerbong kosong, masuk ke gerbong dalam suasana remang-remang. Langsung buka praktik: Jokerseh duduk memangku istri. Anak pertama duduk memangku adiknya. Beresss. Begitu, sangkanya dalam hati juragan pelit.

Dua jam pangku-pangkuan nunggu kereta berangkat. Udah biasa inih... Tak dinyana datang ancaman maut.

"HEY, SIAPA DI ATAS SANA?! CEPAT TURUN. GUE BUNUH LUH!!!"

Ya ampuuun... Bagaikan disambar petir, Jokerseh tersentak kaget. Gemeteran. Dilihatnya 5 preman badan gede bertatto menghampiri. Wajah beringas. Mulutnya bau minuman keras.

"Maaf... Bang, ada apa ini? Apa salah saya? Saya udah beli tiket. Nih liat... Abang maunya apa?" kata Jokerseh mohon ampun dg nada gemeteran.

"Bego luh. Sini tiketnya. Pergi kamu dari sini!!!" perintah ketua preman.

Jokerseh menyerahkan dua tiket kereta api kepada preman. Kemudian bareng anak istri lari ke kantor petugas di peron. Jokerseh mengadu kepada petugas sambil marah marah.

"HAHAHA... Pak Jokerseh ada ada aja. Itu bukan salah kami. Hahahahaha..."

"HAH? Apa? Salah saya??? Wong tiket saya dirampas oleh petugas berwajah preman koq, " lalu bahasa Tegal-nya keluar, "Aja macem-macem yah... Raimu tak tempiling yen tikete inyong ora balik maning. Asu edan, tikete inyong ilang...!"

Para petugas ngakak serentak menyaksikan kelakuan Jokerseh.

"Maaf, Pak... Sampeyan salah naik. Itu gerbong di timur yang sampeyan naiki adalah di luar jalur. Makanya kosong selalu... Hahahaha."

"Lho, apa salahnya saya milih gerbong yg kosong biar enak? Inyong mau pulang ke Tegal. Udah biasa inih..."

Akhirnya petugas menjelaskan keadaan sesungguhnya.

"Itu gerbong rusak yang tidak terpakai. Parkir Di luar jalur. Kalo malem dipakai tidur preman sama pelacur."

Jokerseh menjerit kaget sambil ngedumel terus-terusan, "Asu... Asu... Asu edan, tikete inyong ilang."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun