Mohon tunggu...
Ragile (Agil)
Ragile (Agil) Mohon Tunggu... Administrasi - seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

"Tidak penting SIAPA yg menulis, yg penting APA yg ditulis" (Ragile 2009). Pendiri #PlanetKenthir. Pro #Gusdurian. Lahir: 1960. Kuliah Sastra Inggris. Gawe Software Komputer ; Keuangan. Nama: Agil Abdullah Albatati (Engkong Ragile). FB: Agil Abd Albatati. Twitter: @KongRagile. Alamat: Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perasaan Duda Bila Memandang Perempuan

21 April 2012   03:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:20 13079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13281863291213905486

[caption id="attachment_159873" align="aligncenter" width="597" caption="Tamara Bleszynski, Tercantik di Indonesia (ilmuphotoshop.com)"][/caption]

*Perempuan tiba-tiba sangat dirindukan setiap saat: Bahwa benar jauh beda perasaan seorang duda dibandingkan dengan perjaka bila memandang perempuan. Perasaan itu hanya bisa dirasakan betul bila pernah mengalami sendiri. Contohnya saya ketika beberapa tahun terpaksa menjadi duda. Pada intinya perasaan yang bergejolak dalam hati adalah pengakuan betapa pentingnya kehadiran perempuan/wanita sebagai pendamping hidup. Gejolak perasaan ini jauh lebih mendesak dibanding ketika masih bujangan.

Untuk lebih jelasnya ijinkan saya berbagi cerita apa sih yang sesungguhnya dirasakan oleh seorang duda. Ini berdasarkan pengalaman pribadi dan hasil diskusi dari hati ke hati dengan sesama duda.

1) ENAK BEBAS MERDEKA. Sangat ringan melangkah ke manapun tanpa ada yang mengejar-ngejar dari istri di rumah. Mau pergi ke mana, mau berbuat apa, mau bagaimana, bebas tanpa hambatan. Ini didukung oleh budaya masyarakat yang tidak menilai negatif status duda, tidak seperti nasib apes status janda yang umumnya dicurigai oleh masyarakat.

2) DUNIA SEPI SENDIRI. Sebebas apapun lama lama bosen sendiri. Soalnya dulu pernah dilayani istri; tinggal makan, tinggal ambil pakaian, ada tempat mengadu, rumah rapi bersih berkat tangan istri.

3) KURANG SEMANGAT. Karena hanya dituntut menghidupi perut sendiri tanpa saran dan kritik dari pasangan hidup, maka semangat berprestasi merosot. Tapi demi jaga gengsi supaya bisa dapat istri baru maka perlu maksa kerja keras. Pada saat yang sama bergolak perasaan cemas bila kelamaan tidak menemukan istri baru. Makin lama makin minder jangan jangan sudah tidak laku di mata perempuan. Apalagi bila dapet istri baru yang mutunya lebih rendah dari bekas istri.

4) RINDU BERAT KEHADIRAN PEREMPUAN/WANITA. Pada umumnya duda tidak berminat rujuk dengan bekas istri. Bukan karena gengsi tapi hendak mengubur luka lama sembari membuka lembaran hidup baru. Halangan tak tertulis adalah ada semacam target dapet istri baru yang lebih cantik. Malah ada yang pengen pamer kepada mantan istri. Nah ini penyakit ego lelaki yang bisa mencelakakan diri bila patokannya cuma penampakan fisik. Pada saat yang sama mata duda amat perhatian kepada perempuan, lho? Ini wujud pengakuan dalam hati bahwa betapa pentingnya kehadiran mahluk lawan jenis itu.


5) MIKIR PANJANG MEMINANG JANDA. Bukan karena status dan "rasa" si perempuan, tapi selidiki dulu apakah dia suka ungkit ungkit bekas suami. Betapapun menariknya janda adalah azab dan sengsara bila nantinya suka banding-bandingkan suami baru dengan suami lama. Hanya janda yang pandai jaga mulut yang masuk nominasi calon istri. Yang suka ingat-ingat bekas suami langsung masuk kotak, tereliminasi sambil bawa koper pulangkan saja ke rumah orang tua.

Nah Akibat dari semua 5 butir di atas itu maka TOPIK AKTUAL, INSPIRATIF, MENARIK, BERMANFAAT bagi mata, telingan, dan hati para duda adalah segala macam pembahasan tentang perempuan. Pokoknya rindu berat setiap saat kepada wanita. Perasaan tiada keindahan, tiada kedamaian, tiada kehangatan, tiada kelembutan, tiada cahaya dan ceria, tiada harum dan manis tanpa kehadiran perempuan. Tapi nggak bakal terang-terangan ngaku, gengsi dikit dong, hehehe.

Kalau nggak percaya coba nguping duda di warung-warung, dan ngintip di forum-forum jejaring sosial dunia maya. Kalau dipancing ngomong nyerempet nyerempet esek-esek biasanya duda paling depan semangatnya minta ampun!

Lagi pula banyak yang mengakui bahwa prestasi optimal pria tergapai bila didampingi istri tercinta. Makanya cari pasangan hidup yang bisa saling percaya dan saling terbuka agar tidak patah di tengah jalan. Utamakan akhlaq/moralnya.
***

RAGILE, 21-APR-2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun