Anda mungkin tercengang tak percaya bagaimana Presiden Amerika Barack Obama tak berdaya ketika dihinakan di negeri sendiri. Siapa lagi pelakunya bila bukan rombongan Yahudi Israel ketika mengadakan rapat tahunan AIPAC. Selama 6 hari sejak tanggal 4-9 Maret 2014 rapat dihadiri 13000 supporter fanatik gerakan zionis. Anehnya di negeri sendiri Presiden Amerika dan jajaran pejabat penting tunduk kepala atas tuntutan Yahudi yang hanya mewakili 3% dari total penduduk Amerika Serikat.
Demikianlah inti analisis di situs Veterans Today tanggal 17 Maret 2012 oleh Prof. James Petras bareng Robin Eastman Abaya. Mereka mengulas mengulas "serbuan" Yahudi ke Washington dalam rangka rapat tahunan AIPAC, organ lobby Yahudi di Amerika. Veterans Today (VT) adalah situs berita dan analisis politik dan keamanan. Senior Editor Gordon Duff mengklaim VT telah meraup 400ribu pembaca harian dan 22juta pembaca di seluruh dunia.
Belajar dari pengamatan mereka berdua dan artikel terkait, maka ditemukan beberapa catatan penting, sbb:
1) Rapat AIPAC dibuka oleh Presiden Israel Shimon Peres dengan agenda utama seruan perang terhadap negeri berpenduduk 75jt yaitu Iran. Dengan alasan Iran adalah ancaman keamanan bagi Amerika dan Israel karena mengembangkan senjata nuklir. Jangan sampai HOLOCAUST kedua menimpa Israel bila Iran menyerang Israel.
2) Pidato utama oleh PM Isrel Benjamin Netanyahu dengan agenda yang sama dengan Shimon Peres.
3) Presiden Barack Obama menyambut permintaan Yahudi Israel untuk melakukan serangan militer kepada Iran dengan jadwal yang belum ditentukan. Obama sedang berhitung peluang menang pemilihan presiden November 2012 di mana dana kampanye dari Yahudi adalah mutlak perlu.
3) Tokoh anti perang Noam Chomsky selalu menyangkal bahwa kebijakan luar negeri Amerika ditentukan oleh Yahudi. Meskipun bukti bukti sangat nyata mengingat komunitas Yahudi mengusai 73% ekonomi Amerika dan 93% media massa dunia.
5) Yahudi Orthodox Rabbi Herring memberi semangat untuk melancarkan aksi militer kepada Iran yang belum "kelakon" dalam 10 tahun terakhir.
5) Kesepakatan untuk menyerang Iran dibarengi kegagalan mereka untuk menjelaskan kepada publik atas fakta fakta sbb:
- tidak ada bukti Iran mengembangkan senjata Nuklir, dan tidak punya kemampuan menyerang dengan nuklir. Justru Israel sudah punya 200 kepala nuklir di bukit Dimona dan menolak diperiksa oleh Badan Atom Dunia.
- dalam 200 tahun terakhir Iran tidak pernah menyerang negara lain. Yahudi tidak berhenti menggelar dan mendanai perang sejak Perang Dunia I. Termasuk mendalangi Serangan WTC 9/11 2001, beserta serangan berikutnya berkedok "war on terror", di antaranya Bom Bali.
- alasan utama menyerang Iran adalah karena Iran hendak berdagang minyak langsung dengan pembeli. Tidak mau lagi lewat pasar spekulasi minyak mentah yang dikuasai Yahudi dan Raja / Emir Arab. Hal ini berakibat menurunnya pendapatan spekulator minyak dan runtuhnya dollar Amerika.
- Juga gagal menjelaskan bahwa Bank Sentral Iran belum dikuasai oleh banker Yahudi Rothschild. Sehingga penaklukan Iran adalah demi penguasaan minyak dan bank sentral, agar seperti bank sentral Amerika dan Eropa yang sudah 75 tahun dimiliki mereka. Bukan oleh negara.
- Tragedi HOLOCAUST yang konon menelan 6jt yahudi tewas dulu tahun 40an ternyata Holohoax, karena diharamkan untuk diselidiki ulang, diperalat untuk pemerasan kepada Jerman, dan tidak sampai 1 juta yang tewas.
Di luar 5 poin di atas banyak yang heran kenapa Saudi dan Qatar mendukung serangan ke Iran. Di permukaan pakai alasan permusuhan Syiah-Sunni. Disertai propaganda palsu bahwa Iran hendak memindahkan Kabah ke Teheran. Inilah tipu tipu Kerajaan Saudi, serupa ketika tahun 60an menyogok diplomat Mesir agar Ibnu Saud dibuatkan silsilah seakan Raja Saudi keturuanan Nabi Muhammad.
Pada dasarnya dalam negeri Amerika mulai melek bahwa mereka dijajah Yahudi. Sekarang mulai menggeliat ketika ekonomi ambruk disertai lenyapnya $15 trilyun di tangan bankir Yahudi. Namun kurang terdengar suaranya di media utama. Karena dikuasai Yahudi yang pandai memanipulasi berita selama 100
tahun terakhir.
Apa boleh buat Presiden Obama cuma boneka Kenya, yang didudukkan di kursi empuk di Gedung Putih. Untuk menjadi komandan teror dan perang dengan dusta dan dusta. Dusta masa lalunya dan dusta janji janji politiknya pada masa kampanye dulu. Sebuah harga yang pantas untuk dihinakan oleh sang majikan.
*)sumber:
*Israeli's Willing Executioners: AIPAC Invades Washington:
www.veteranstoday.com/2012/03/17/israels-willing-executioners-aipac-invades-washington193961/
*Dosa Dosa Yahudi Yang Sudah Diketahui Amerika:
www.wikispooks.com/wiki/zionist_denials
*Obama Anak Yahudi:
www.equalpartyusa.wordpress.com/2012/01/30/obama-is-a-jew/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H