Mohon tunggu...
Ragile (Agil)
Ragile (Agil) Mohon Tunggu... Administrasi - seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

"Tidak penting SIAPA yg menulis, yg penting APA yg ditulis" (Ragile 2009). Pendiri #PlanetKenthir. Pro #Gusdurian. Lahir: 1960. Kuliah Sastra Inggris. Gawe Software Komputer ; Keuangan. Nama: Agil Abdullah Albatati (Engkong Ragile). FB: Agil Abd Albatati. Twitter: @KongRagile. Alamat: Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Humor

Humor: Lukisan Hari Kiamat Versi Anak Kecil

28 Desember 2011   15:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:38 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah sekolah pesantren di Jawa Barat puluhan anak kecil dijadikan uji coba oleh seorang psikolog. Mereka dikumpulkan dalam kelas lalu diminta untuk melukis HARI KIAMAT. Pak Kyai sangat antusias beri perintah agar murid-murid balita melukis sejujur-jujurnya. Kebetulan Pak Kyai haqqul yakin bahwa kiamat sudah dekat. Maka tawaran kerjasama dengan psikolog disambut penuh suka cita.


Pak Kyai Jokerseh berkata, "Anak-anak... Sesungguhnya kiamat sudah dekat karena tanda-tanda sudah lengkap. Kerusakan ahlaq dan kemungkaran sudah sangat nyata. Syariat Agama bahkan tidak boleh dijadikan dasar negara. Maka sebelum kiamat itu datang marilah kita gambarkan dalam lukisan. Ingat yah gambaran kiamat ada pada surat Idza zul dan Al Qoriah. Mari melukis kiamat."


Serentak anak-anak menyahut, "Mari melukis kiamat, Pak Kyai...hihihi..."


Psikolog Ibnu Suhair tak mau ketinggalan titip pesan sponsor, "Anak-anak, sesuai teladan Rasulullah maka jadilah kalian anak yang jujur. Jujur pula ketika melukis hari kiamat sesuai bayangan yang ada dalam pikiran kalian. Bisa jujur, kan?"


Anak-anak menyahut serentak, "Bisa jujuuuurrr....hihihi..."


++


Segera anak-anak krusek-krusek melukis hari kiamat. Maklum mereka rata-rata berumur 6 tahun sehingga punya khayalan sendiri tentang hari kiamat. Apalagi sudah diberi kebebabasan maka kelas penuh gelak tawa mereka, seakan hari kiamat bukanlah hari yang menakutkan. 15 menit kemudian selesailah 3 anak menyerahkan hasil lukisan.


Pak Kyai Jokerseh dan psikolog Ibnu Suhair sedang asyik tukar pengalaman masa kecil ketika disodori 3 buah lukisan dari 3 murid. Sedetik kemudian mereka mesem-mesem lalu geleng-geleng kepala. Mereka merasa ada salah perintah sehingga lukisan hari kiamat melenceng jauh dari harapan.


Lukisan Pertama:

Menggambarkan bumi dipenuhi pohon raksasa dan dihuni oleh hewan dinosaurus. Mirip-mirip cuplikan dari film Jurrasic Park (Dinosaurus). Pak Kyai dan Psikolog kesal, "Loh kiamat koq begini? Payaaah... Ampuuun 3x."


Lukisan Kedua:

Menggambarkan dunia dipenuhi mahluk yang bisa terbang dan orang sakti. Mirip-mirip gabungan cuplikan dari film Harry Potter dan Tom and Jerry. Pak Kyai dan Psikolog tambah keder, "WADUH. Ini sih anak kebanyakan nonton film. Paraaaah.... Ampuuuun 3x."


Lukisa Ketiga:

Menggambarkan dunia sangat sepi tanpa hewan dan tanpa tumbuhan. Hanya ada satu orang manusia sedang jalan sendirian. Seorang kakek-kakek miskin digambarkan sedang berjalan. Badannya bongkok, dituntun sebuah tongkat, air mata berlinang, sedih sekali. Di baju si kakek tertulis: "KI AMAT SEDANG BERJALAN SENDIRIAN".


.....Pak Kyai Jokerseh dan Psikolog Ibnu Suhair melongo. mendadak bloon.....!


:::

-Ragile

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun