WC GANTUNG DI ATAS KALI. Inyong taunya WC itu kamar pribadi buat ngeden dan buang hajat. Eh, di Jakarta ketiban tempat yang ee di WC umum di atas kali. Ada 5 lapak berjejer, dipisahkan oleh triplek 50cm keliling. Jadi badan terbuka. Tiap orang bawa ember berisi air buat cebok. Banyak juga yg ceboknya ditunda - kelar beol terus cebok di rumah. Anehnya mereka pada beol sambari ngobrol. Koq bisa yah? Inyong terpaksa beol nunggu malem gelap gulita. Itu juga susah banget buang hajat karena tidak nyaman. Ya bauanya sangat tidak enak. Ya takut jatuh ke kali karena hanya ditopang dua balok untuk kaki berpijak.
+++
POLITIK PEMAKSAAN. Jaman itu jaman Golkar raja diraja. Siapa berani ngomong dukung partai lain kudu siap siap diciduk polisi semau gue. Anak muda pada kucing kucingan dukung PPP atau PDI. Inyong sering ikut kampanye PPP yang waktu itu didukung Rhoma Irama dan ulama. Perasaan waktu itu inyong ikut jihad menegakkan firman Allah. Belakangan baru sadar ketipu ulah ketua PPP yaitu John Naro dkk. Maklum orang desa gampang ditipu mulut yang jago melantun ayat ayat suci. Kepincut iming iming sorga sebagai pelipur lara sengsara di dunia, hehehe.
+++
KENALAN ORANG TOP. Sebagai pemuda desa inyong gak nyangka bakal satu kelas atau satu fakultas dengan orang terkenal. Atau keluarga elite Jakarta. Di Fak Sastra UKI setidaknya ada Rita Butar Butar, Iis Sugianto, Mungki Pusponegoro, dan Rina anak Wakil Presiden Umar Wirahadikusuma. Inyong baru tau kata orang fakultas sastra inggris adalah favorit tempat "bertapa" artis untuk meningkatkan gengsi. Masuk akal sih waktu itu banyak artis gak becus bahasa Inggris. Gengsi dooooong.....!
+++
Begitulah sekilas kenangan hidup awal mula Inyong di Jakarta. Wilayah Gembira-Kawi itu kemudian digusur paksa dengan harga tanah rata-rata 500rb/m2. Belakangan diberi label wilayah Segitiga Mas - terletak antara Pasar Rumput dan Jalan Rasuna Said Kuningan. Sekarang mungkin harganya sudah 10juta/m2. Bener Jakarta itu hebat, serba ada, keras, dan kejam. Wis pokoke suarga lan neraka campur dadi siji.
***
Ragile, 14des2010
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H