Ingatlah bahwa aku tidak boleh pergi dengan kakiku sendiri. Aku dilarang bicara atas nama hati nuraniku sendiri. Aku dilarang menyetir mobil milikku sendiri. Aku dilarang mengatakan kebenaran apa yang aku saksikan. Mungkin sudah nasib bahwa dialah yang berbuat lalu dia pula yang berkata mengatasnamakan diriku.
Wahai lelaki di luar sana. Apakah kalian tidak percaya? Baiklah jikalau begitu aku mohon kalian kabulkan satu saja permintaan dari ku.....:
BUNUH AKU SEKARANG JUGA NISCAYA AKU AKAN MENJADI BIDADARIMU SEPANJANG MASA!
*) sebuah dongeng peradaban dan kejiwaan by Ragile, Tegal, 23nov2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H