Mohon tunggu...
Ragile (Agil)
Ragile (Agil) Mohon Tunggu... Administrasi - seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

"Tidak penting SIAPA yg menulis, yg penting APA yg ditulis" (Ragile 2009). Pendiri #PlanetKenthir. Pro #Gusdurian. Lahir: 1960. Kuliah Sastra Inggris. Gawe Software Komputer ; Keuangan. Nama: Agil Abdullah Albatati (Engkong Ragile). FB: Agil Abd Albatati. Twitter: @KongRagile. Alamat: Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Saking Malunya Bikin Hoax, Kompasianers Rela Post Fiksi Hanya Dibaca 100 dan Tidak Merajalela di BBM

22 November 2011   02:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:22 1326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itulah fakta yang saya saksikan pada ribuan post-post di kanal Fiksi dan atau yang diberi keterangan "ini fiksi". Sangat banyak kisah yang dirangkai sangat menyayat hati dan berpotensi meraup ribuan pembaca. Namun ribuan Kompasianer ngaku itu fiksi, bukan fakta. Padahal bila diakui sebagai fakta, atau belagak pilon agar dianggap fakta maka nyaris pasti akan dilahap ribuan pembaca.

Sungguh saya hormat. Saya Salut. Saya angkat topi tinggi-tingi. Ternyata hati nurani ribuan Kompasianer emoh menyebarkan / bikin hoax (kabar palsu). Sahabat-sahabat saya di Kompasiana ini memilih rela postingan dibaca oleh sekitar 100 pembaca saja. Sing penting jujur apa adanya!
Kejujuran Nomer Satu, Mutu Nomer Dua

Itulah benih-benih dan tunas-tunas kejujuran di blog umum yang nyata-nyata memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara. Khususnya ketika kejujuran dianggap barang mewah. Itulah sebuah lahan subur kejujuran dan tanggung jawab yang dikelola secara berjamaah dari semua lapisan anak bangsa.

Soal kualitas itu urusan bakat dan pengalaman yang akan terbukti pada masa panen mahakarya di kemudian hari. Lagipula apalah artinya tulisan inspiratif dan berkelas tinggi bila tidak ada kejujuran di dalamnya?

Kejujuran Nomer Satu, Mutu Nomer Dua

Ribuan Kompasianer tahu bahwa hoax yang tidak diakui adalah pembohongan publik yang memuakkan. Apalagi bila tak ada sesal dari si penulis. Apalagi malah bangga berhasil menipu ribuan pembaca yang mengira kejadian nyata padahal cuma khayalan. Apalagi...(?)

++ Apalagi bila dengan congkaknya menyalahkan kompasianer-kompasianer yang mempertanyakan kebenaran.

++ Apalagi bila membelokkan perkara dengan ancaman dosa dan pahala seakan si penulis menempatkan dirinya sebagai orang suci yang dizalimi.

Maka benarlah kata orang tua jaman dulu: kebohongan akan ditutup dengan kebohongan baru hingga berlapis-lapis sebelum datang rasa sesal, tahu malu, kemudian bertobat.

Salam Tuljaenak dari Tegal
Ragile
21nov2011

ps: i love you all kompasianers who have been strugelling for the truth, honesty, and responsibility. Never give up. Don't stop. You are all my heroes.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun