Ibnu Suhair: "Maha... Nama lengkap ane Raden Mas Ibnu Suhair Mangku Ember... ane disuruh babeh jadi supir supaya punya pengalaman kerja di negeri yang lalu lintasnya sangat tertib, hehe...sekalian cari calon bini sesama turunan raja, hehe...".
Jokerseh: "Maha... Nama lengkap ane Raden Mas Jokerseh Mangku Wedhus...ane disuruh babeh jadi pelayan di apotik supaya belajar hidup prihatin, hehe... pura-pura jadi orang susah supaya gak disangka turunan raja, hehe...".
Maha: "Maha suka sekali sama orang Indonesia. Mereka ramah-ramah dan murah senyum. Maha juga ingin sekali berkunjung ke Indonesia yang sangat subur dan amat indah alamnya. Tapi ada masalah sedikit. Abahnya Maha melarang Maha nikah sama lelaki Indonesia. Kalo uminya Maha setuju aja, yang penting sama-sama islam dan sama-sama cinta, hehe."
Begitulah... Perjumpaan sekitar 10 menit dengan Maha sangat berkesan bagi Ibnu dan Jokerseh. Nampak ada tanda-tanda Maha mau dipinang oleh mereka. Sejak itu mereka membahas rencana ke depan. Di sebuah restoran masakan Indonesia mereka ngopi sambil ngobrol sangat serius. Yaitu membayangkan jadi suami Maha sekaligus menantu keluarga Istana Saudi Arabia.
Ibnu: "Nah sekarang gimana caranya supaya gue kawin sama Maha? Kita doain biar abahnya cepet mati. Kalo uminya kan gak masalah."
"Betul...betul... Doain biar abahnya cepet koit," sahut Jokerseh.
Ibnnu: "Kalo abahnya sudah mati ntar gue ngelamar Maha."
Jokerseh: "HUS, enak aja. Maha naksir gue... Bukan naksir ente. Gue dong yang kawin ama Maha."
Ibnu: "HUS... Gimana sih? Maha tuh pacar gue... Koq ente mau nyerobot? Mahrum ente."
Duh... Jokerseh dan Ibnu Suhair pada emosi, saling klaim siapa yang berhak kawin sama Maha. Sejurus kemudian mereka saling ejek lalu adu jotos sampe keduanya babak belur, bibir jontor berdarah-darah. Dan tidak ada yang mau ngalah. Perkelahian belum usai tiba-tiba datang polisi Saudi yang galak-galak. Mereka diringkus lalu dijebloskan ke penjara.
Ketika diperiksa di kantor polisi, mereka berdua liat berita di Televisi: