Tercatat sekitar 100 mahasiswa kurang mampu di Universitas Indonesia terbang ke Brunei dengan mengantongi beasiswa untuk kuliah gratis di Universitas Brunei Darussalam. Mahasiswa dari bermacam daerah. Pekerjaanpun tersedia setelah lulus sarjana. Pokoke sedep-mantep, jauh dari mumet deh.
#Ketika Jatah Preman Terhalang:
Namun tiba-tiba jatah beasiswa dinyatakan ditutup. Karena penasaran datanglah seorang mahasiswa bernama Jokerseh ke kantor Dutabesar Brunei. Pemuda Jawa miskin, preman pasar dari Losari Wetan Jawa Tengah ini yakin dirinya layak memperoleh beasiswa. Dia berusaha membujuk Sang Dutabesar. Dia membawa gitar lalu menyanyikan Lagu Batak di dalam kantor Dutabesar.
Jreng. Jreng.....
Buteeeeetttt....
Ya, itulah lagu berjudul "Butet" yang dibawakan Jokerseh penuh penghayatan. Sekalian bernyanyi sekalian mengkhayalkan kemakmuran negeri Brunei yang akan dia tempati sebentar lagi. Terbayang pakai baju bagus. Tinggal di rumah bagus. Tak ada problem fulus. Dapat istri cantik berkulit mulus. Seperti si Ucok, bisiknya dalam hati sembari gitar dielus-elus.
Jokerseh: "Emmm... Bagaimana? Bagus dan merdu suara saya, bukan? Hehe."
Dutabesar: "Emmm... Apa maksude? Hehe."
Jokerseh : "Maksude, kapan inyong diberi beasiswa ke Brunei seperti Ucok? Wisooh aja kesuwen, hehe."
Dutabesar: "Maaf ya, Baginda Sultan memberi beasiswa karena belas kasihan mengapa ada mahasiswa bermain gitar di dalam taman kampus pada jam kuliah. BUKAN KARENA MUSIK DAN PENYANYINYA. Hehehehehehe."
Jokerseh: "Lho katanya karena Sultan tergila-gila suara merdu si Ucok."