[caption id="attachment_101795" align="aligncenter" width="632" caption="Palestine Independence 2011"][/caption]
PM Benyamin Netanyahu beserta petinggi Israel lainnya sibuk mencegah proklamasi kemerdekaan Palestina secara sepihak tahun 2011 ini. Skenario Palestina menjadi tanah jajahan abadi pupus sudah menyusul gejolak Revolusi Arab 2011 yang membuka mata dunia. Hasil polling terbaru menunjukan publik Amerika meningkatkan dukungan menjadi 49% untuk kemerdekaan Palestina. Lobby Israel AIPAC mendesak Kongres Amerika untuk tidak mengakui negara Palestina tanpa persetujuan Israel. Sementara itu Otoritas Palestina (PA) sedang konsolidasi fraksi Fatah dan Hamas untuk proklamasi kemerdekaan yang akan didukung negera-negara muslim, China, Rusia, India, Afrika, dan Amerika Latin. Sidang Umum PBB September 2011 akan mencatat sejarah baru Palestina.
Panik Israel tergambar dari harian Israel Haaretz pada 12-04-2011 di sini:
Settler council: Netanyahu's West Bank pullout plan radiates panic
PM mulling moves to stave off 'diplomatic tsunami' and rally U.S., EU and other Western countries against unilateral Palestinian move at UN.
PM Benyamin Netanyahu dari kelompok garis keras Israel sangat panik akan prospek Palestina Merdeka pada Sidang Umum PBB September 2011. Untuk mengantisipasi ancaman tersebut Netanyahu berencana untuk menarik mundur serdadu dari Tepi Barat untuk menunjukan niat baik proses perdamaian. Namun langkah tersebut ditentang oleh The Yesha Council of Settlers yang mengurusi pemukiman yahudi di Palestina . Nampaknya tak bisa dihindari bahwa Sidang Umum PBB September 2011 akan mencatat babak baru Palestina-Israel untuk selamanya. The Yerusalem Post bulan-bulan lalu mengabarkan semakin banyak warga Isrel yang menginginkan solusi dua negara merdeka Israel-Palestina namun ditentang oleh garis keras.
Dan perhatikan pada Yahudi Netnews yang mengumumkan hasil polling pada 12-apr-2011, di sini:
Poll: 51% in US oppose unilateral creation of Palestinian state
Hasil polling ini adalah mimpi buruk bagi Israel dan mimpi indah bagi Palestina yang biasany hanya mendulang dukungan sekitar 20% dari publik Amerika - kini meningkat tajam menjadi 49%. Polling yang diselenggarakan The Israel Project itu bisa jadi berbalik menjadi keunggulan dukungan Palestina jika diselenggarakan bukan oleh komunitas Yahudi. Reaksi atas ketidaknyamanan ini mengundang lobby Amerika-Israel menggalang aksi bersama.
Duta Besar Amerika untuk PBB yakni Susan Rice mengatakan kepada the House Foreign Affairs Committee pekan lalu agar issue yang alot antara Israel dan Palestina dapat dipecahkan dengan negosiasi langsung antara kedua belah pihak, bukan di markas PBB New York. Menunjukan keyakinannya bahwa Majelis Umum PBB akan mensahkan Palestina Merdeka. Sedangkan Republican Committee yakni Ileana Ros-Lehtinen mendesak agar Amerika melakukan segala upaya untuk menjamin lobby Palestina tidak merebut status Negara Merdeka di PBB sebelum negosiasi dengan Israel.
Peta kekuatan politik bergeser cepat menyusul Revolusi Arab dan Tsunami Jepang. Penguasa Israel menurut harian Haareth sedang panik akan bahaya "tsunami diplomasi" berupa dukungan dunia kepada proklamasi kemerdekaan Palestina. Supremasi Corong Selatan yaitu jaringan AlJazeera (sebagai rival Corong Utara alias Barat) telah mengubah persepsi dan opini dunia tentang Timur Tengah yang secara traditional dicetak oleh media Barat. Aljazeera - pendukung utama Palestina Meerdeka- diuntungkan oleh Revolusi Arab yang dijadikan menu utama berita paling dicari dunia sejak awal 2011.
Keunggulan media TV Amerika (CNN, CBS, Foxnews), penentang Palestina Merdeka, telah berakhir dan terpatahkan oleh kegigihan Aljazeera menyajikan berita lebih lugas menyuarakan aspirasi kaum tertindas. Dengan lebih dari 100 juta penggemar Aljazeera nampaknya telah menancapkan kaki di Inggris melalui The Independent dan Amerika melalui The Haffington Post. Pertarungan opini tentang Palestina sebagai gerombolan teroris melalui Hamas kian dipertanyakan. Kini publik dunia mempertanyakan posisi Israel yang mencaplok tanah Palestina di Tepi Barat dan Gaza sejak 1967. Lebih dari itu mempertanyakan hak Isreal menentukan kemerdekaan Palestina di atas tanah airnya sendiri.
Isreal Terpojok, Barack Obama Serba Salah
Selama ini ada dua bangsa bermusuhan di Yesrusalem yaitu Israel dan Palestina. Yang satu adalah negara superpower Timur Tengah yang berdaulat dan didukung secara finansial dan militer oleh Barat. Yang satu lagi adalah rakyat yang hidup di bawah jajahan di atas tanah air sendiri - dirampas kemederkaannya melalui persekongkolan Amerika--Inggris-Prancis sharing lahan bekas jajahan setelah Perang Dunia Kedua. Dua kekuatan yang jomplang yang dipaksakan untuk negosiasi.
Sebagaimana biasa, penjajah menuduh pembrontak adalah teroris. Setiap perlawanan yang mengakibatkan satu korban jiwa akan dibalas oleh Israel dengan 100 kali lipat agar kapok, sesuai doktrin militer Israel.
Adalah sangat wajar jika Israel panik menghadang rencana Palestina untuk memprokalamsikan diri sebagai negara merdeka. Dalam hal ini tidak bisa dicegah dengan hak veto (yang dikuasi 5 negara) dari Dewan Keamanan PBB karena menjadi wewenang Majelis Umum PBB. Dengan demikian Kemerdekaan Palistina tetap valid meskipun Israel dan Amerika tidak mengakui. Implikasi kemerdekaan Palestina sangat signifikan: Israel harus menghormati Resolusi PBB untuk kembali ke posisi perbatasan 1967 dengan mundur dari Tepi Barat dan Gaza, bendera Palestina berkibar di markas PBB di New York.
Mood revolusi sangat mendukung Palestina Merdeka. Banyak prediksi yang menguntungkan Palestina, di antarnya:
1) Negara-negara Muslim dan negara berkembang akan unjuk gigi sebagai reformis dengan memberi dukungan agar tidak dicurigai oleh rakyat sendiri. Salah ambil sikap dapat berakibat gelombang revolusi Arab menghantam penguasa.
2) Rival Amerika (Rusia, China, India) akan turut mendukung untuk mempermalukan Amerika yang sedang terpuruk, sekaligus merebut faedah ekonomi dari genggaman Amerika. Sebanyak 1,5 milyar warga muslim dunia adalah kue empuk ekonomi yang wajib diperebutkan.
3) Barack Obama yang sedang siap-siap menghadapi Pemilu Presiden 2012 tahun depan akan membaca arah angin. Namum serba salah. Jika mendukung akan dilabrak kaum Republikan-konservatif (GOP), namun jika tidak mendukung akan runtuh kredibilatasnya mengingat pidato Obama Di Mesir 2009 yang berjanji untuk mengakhiri jalan buntu Perdamaian Palestina-Israel.
4) Sekutu utama Barat - Jepang, Korea Selatan, Singapore, Taiwan - akan mengambil posisi cari aman untuk tidak kehilangan mitra Barat dan muslim menghadapi perubahan landscape dunia yang bergeser super cepat.
5) Harapan Israel kepada sekutu Amerika dan Uni Eropa diwujudkan dengan percepatan Rencana Undang Undang melalui parlemen untuk apa yang disebut "UU Antisyariah" dengan alasan hukum syariah telah hadir di Barat dan menjelma ancaman mutlak. Sebuah taktik menyebarkan ketakutan untuk mengundang perlawanan - biasanya ampuh untuk memelihara supremasi kekuasaan - termasuk efeknya adalah mencegah Palestina sebagai bagian dari negara Islam agar tidak merdeka tanpa ijin dari Israel sebagai pemilik/perampok tanah Palestina.
6) Demi membenarkan proses perdamaian mengalami jalan buntu, Israel terus mengupayakan clash militer dan aksi kekerasan dengan Hamas dan Hisbullah sembari propaganda menempatkan Islam sebagai musuh bersama dunia menggantikan komunis Uni Sovyet.
7) Barat mendorong Revolusi Arab berkecamuk di negara-negara yang tidak bersahabat yakni Libia, Suriah, Iran dan Libanon - sambil meraih legitimasi untuk mengirimkan pasukan tempur dan pangkalan militer di wilayah konflik. Sambil mencegah gelombang revolusi menembus mitra Arab mereka yakni di Saudi, Jordania, Kuwait, Irak, Bahrain, dan Emirat Arab.
8) Militer Amerika menggalakkan aktivitas Persona Management Software yang dikenal dengan "socket puppet" untuk memproduksi sebanyak mungkin akun palsu ke jejaring sosial (Facebook, Twitter, Blog, Chatroom) untuk mempengaruhi opini publik. Sejauh ini US$200 juta telah digelontorkan sejak Oktober 2010, di antaranya kepada vendor Ntrepid dan Palantir Technologies sebagainama diungkapkan oleh Komandan Centcom (Pusat Komando Milter) . Melalui Operation Earnest Voice (OEV) diyakini mempu menciptakan serdadu maya alias "cyber warriror".
Seluk beluk operasi rahasia dunia maya baca IntelDaily edisi 27-mar-2011 di sini: Socket Puppet Planet:
Sock Puppet Planet: The Secret State’s Quest for ‘Persona Management Software’
Hasil maksimal dari upaya Israel adalah sebuah resolusi PBB yang mewajibkan Palestina Merdeka hanya sah dan diakui apabila Israel telah memberi ijin.
Penjajah Israel tidak akan pernah memberi ijin, sebagaimana Penjajah Belanda dan Jepang tidak pernah mengijinkan "teroris" Bung Karno dan Bung Hatta memproklamirkan Indonesia Merdeka 17-08-1945.
:::
*) sumber: Aljazeera, Yahudi Net News (ynetnews.com), Haaretz, Inteldaily
*) artikel MJ Rosenberg pada Aljazeera 13-apr-2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H