[caption id="attachment_100383" align="aligncenter" width="486" caption="Dr Tong Ming Chuan Singapore surgeon on court"][/caption]
Melakukan operasi tanpa permintaan pasien Amerika lalu berakibat kematian. Itulah kasus yang membawa Dr Tong Ming Chuan ke kursi pengadilan. Belum usai skandal medis Dr Susan Lim, Pengadilan Singapore sejak 2007 tidak juga tuntas menangani kasus Dr Tong Ming Chuan. Istri pasien menuntut kematian suami, Steven Milakov, yang menurutnya dipasksa operasi jantung. Sang dokter berdalih ada catatan permintaan pasien. Tidak ada bukti valid, sang istri meyakinkan pengadilan bahwa dua bulan sebelumnya suami baru saja operasi di Houston Texas Amerika. Tidak mungkin dua bulan berikutnya minta dioperasi kembali di Singapore. Terbukti , 43 hari setelah dioperasi Dr Tong pasien tewas akibat infeksi dan gagal fungsi organ-organ vital.
Dr Tong Ming Chuan ( Dr M.C. Tong), 63 tahun, adalah seorang Consultant Cardiovascular and Thoracic Surgeon di Mount Elizabeth Medical Centre Singapore. Dia dokter ternama ahli bedah jantung. Sejak 2007 menghadapi perkara hukum karena diadukan oleh istri pasien setelah sang suami, Steven Milakov, meninggal 43 hari sehabis dioperasi jantung.
::
Related article : Skandal Pemerasan S$26 Juta Pasien Kanker Payudara oleh Dr Susan Lim
::
Dr Tong menyangkal bahwa infeksi dan gagal fungsi organ vital yang mengakibatkan kematian tidak terkait dengan operasi yang dia lakukan. Dia adalah salah satu tim yang menangani Steven Milakov, warga Amerika setelah mengalami serangan jantung 9 Maret 2007. 3 Hari kemudian Dr Tong melaksanakan operasi jantung untung memperbaiki supply darah dan mengurangi resiko gangguan yang dapat mengakibatkan kematian mendadak.
[caption id="attachment_100384" align="aligncenter" width="330" caption="Dr Tong Ming Chuan is sued by patient wife for her husband death"][/caption]
Di Pengadilan Dr Tong Terkejut
Tanggal 6 April 2011 pengadilan kembali di gelar. Kisah kembali diputar. Tanggal 9 Maret 2007 Milakov mengeluh jantungnya sakit. Dr Tong dan tim-nya melakukan perawatan dan memberi nasehat medias. Tanggal 12 Maret 2007 operasi jantung bypass dilaksanakan. Peredaran darah Malikov lancar.
Operasi kepada Milakov berhasil memperbaiki supply darah ke jantung, kondisi stabil. Namum 2 pekan kemudian dia menderita komplikasi berupa infeksi dan gagal fungsi berbagai organ vital. 43 hari kemudian setelah dioperasi Milakov meninggal dunia, tanggal 23 April 2007, pada usia 65 tahun.
Laporan autopsi mengatakan bahwa kasus ini rumit karena merupakan operasi bypass (coronary arterial bypass). Dengan catatan merupakan operasi ulangan dan perbaikan dari operasi dua bulan sebelumnya. Milakov menjalani operasi bypass di Houston, Texas pada 17 Januari 2007. Dia sembuh, kembali ke Singapore untuk bekerja lagi di perusahaan Chevron Inc, perusahaan swasta Amerika.
Hasil otopsi mencatat bahwa kematian Malikov adalah akibat komplikasi yang muncul dari operasi bypass. Hasil pemeriksaan koroner pada oktober 2008 memberikan keputusan bahwa kematian itu adalah karena sial. Di kemudian hari dokter Tong mengatakan telah menyampaikan resiko kegagalan adalah 3% untuk operasi Milakov.
Di pengadilan sang istri, Jeanie Conceicao, mengatakan kepada dokter Tong bahwa suaminya belum mengambil keputusan ( undecided) untuk operasi. Dokter terkejut, mimik wajahnya berubah. Dokter juga tidak memberitahu sang istri tentang rencana operasi. Di sini sang istri hendak menegaskan bahwa Dr Tong Ming Chuan tidak menawarkan pilihan lain kecuali buru-buru melaksanakan operasi, tanpa didahului permintaan pasien, sedangkan pasien baru menjalani operasi 2 bulan sebelumnya di Amerika.
Sang istri yang diwakili oleh pengacara S. Palaniappan dari Straits Law Practice, di Pengadilan Tinggi meminta Dr Tong bertanggung jawab atas kematioan Milakov dan menuntut ganti rugi. Kepada dokter dipertanyakan kelayakan perawatan yang telah dilakukan, dan apakah sebelum dilakukan operasi sudah memberi briefing yang memadai tentang resiko dan pilihan lain.
Dr Tong, melalui pengacara Edwin Tong and Tham Hsu Hsien from Allen & Gledhill, membela diri, bahwa Milakov setuju untuk dioperasi setelah berpikir0-pikir dan menerima saran untuk segera operasi. Dikatakan bahwa dokter mempunyai nota catatan persetujuan Malikov. Maksudnya dokter sendiri yang mencatat, bukan tulisan dari Malikov. Catatan inilah yang dianggap lemah karena diduga kehendak si dokter, bukan pasien.
Dr Tong Ming Chuan, dikenal sebagai konsultan papan atas Singapore untuk bedah jantung (cardiothoracic surgeon) berpraktek private di rumah sakit Mount Elizabeth Medical Centre, grup Gleneagles Hospital Singapore. Dia penah menjabat kepala Department of Cardiothoracic Surgery untuk Singapore General Hospital (SGH) pada periode 1987-1992.
Nampaknya pengadilan ini akan memakan waktu panjang. Dokter Tong mati-matian membela diri bahwa dia tidak bersalah. Jika terbukti bersalah akan habis karirnya. Istri Malikov bersikeras bahwa Dokter Tong ceroboh, melakukan operasi sebelum ada ijin tertulis, mengakibatkan kematian, dan menuntut ganti rugi. Pengadilan akan segera kembali digelar dengan posisi Dr Tong Ming Chuan kian tersudut.
Di luar semua itu belum terungkap berapa biaya medis yang telah dikeluarkan oleh Steven Milakov kepada Dr Tong Ming Chuan beserta tim medisnya. Skandal mark-up Dr Susan Lim bisa jadi mengilhami isri Milakov untuk menuntut keadilan di Pengadilan Tinggi Singapore yang dikuasai oleh keluarga Lee Kuan Yew. Beruntung Dr Tong bahwa pasien yang meninggal adalah bukan orang ternama sekelas Pengiran Anak Hajah Damit, adik ipar Sultan Hassanal olkiah dari Brunei Darussalam, yang meninggal di tangan Dr Susan Lim.
*) sumber dan ilustrasi: Straits Times, Topnews.com.sg, Malaysia Chronicle
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H