Polisi melaporkan menemukan petunjuk dari karya seni Sweeney di dalam rumahnya di London Utara. Tak kurang dari 200 karya seni dan puisi menyeramkan dan bernuansa setan. Karya seni dalam bentuk lukisan dan puisi menggambarkan sikap dan perbuatan yang telah dilakukan Sweeney kepada korban pembantaian. Polisi menggambarkan Sweeney sebagai pembunuh yang sangat biadab, menikmati pembunuhan, dan tidak menyesal telah melakukan serangkaian pembunuhan di sepanjang benua Eropa.
Polisi Inggris dan Belanda kesulitan mengidentifikasi serpihan-serpihan mayat Melissa dan Paula, hingga 2008 barulah upaya tersebut menunjukan hasil positif melalui test DNA.
*
[caption id="attachment_98817" align="alignright" width="353" caption="John Sweeney painting, Melissa name inside (doc #5)"]
Senin kemarin, 04 Maret 2011 pengadilan dibuka kembali untuk bukti-bukti baru dan hukuman tambahan. Namun ditunda untuk hari Selasa setelah Sweeney menolak untuk meninggalkan sel. Hakim Pengadilan yaitu Saunders mempertimbangkan untuk menjatuhkan hukuman lebih dari hukuman seumur hidup.
Selama ini John Sweeney menyatakan tidak bersalah, pengadilan tidak dapat membuktikan serpihan-serpihan mayat korban adalah orang yang dinyatakan mati oleh perbuatannya.
Dia mengklaim bahwa Paula mungkin dibunuh oleh "Camden Ripper", Anthony Hardy - yang telah dipenjarakan sejak 2003 atas pembunuhan 3 WTS. Sedangkan Melissa mungkin dibunuh oleh Frank Gust, orang German yang membunuh 4 perempuan tahun the 1990an.
[caption id="attachment_98818" align="alignleft" width="312" caption="John Sweeney painting with bloody blade (doc#6)"]
Inspektur Howard Groves yang memimpin investigasi mengatakan bahwa Melissa Halstead dan Paula Fields tewas dibantai, tubuh mereka dibuang dengan cara yang paling menghinakan martabat manusia. Penyelidikan akan terus berlanjut untuk mengidentifikasi dan melacak korban lain di Inggris, Belanda dan tempat lain di Eropa di mana John Sweeney pernah bekerja sebagai tukang kayu.
Aparat Inggris mengatakan kasus ini sangat misterius, biadab dan melelahkan, puluhan tahun baru dua korban yang teridentifikasi sementara korban lain masih dalam pengujian.
*