Matthew Baum, guru besar Global Communications and Public Policy at Harvard University's John F. Kennedy School of Government, tidak keberatan jika Al-Jeera masuk ke dalam pasar Amerika. Alasannya agar publik Amerika dapat membaca dengan jelas apa kata dunia (baca: Arab) tentang Amerika dari persepektif Arab, yang beda jauh ketika disajikan oleh media Amerika.
Eric Nisbet, guru besar komunikasi pada Ohio State University, yang telah melakukan studi Arab Media and anti-Americanism, mengatakan bahwa penting untuk membedakan channel dalam Bahasa Arab dengan channel dalam Inggris oleh Al Jazeera. Di dalam channel Bahasa Arab ditujukan untuk konsumen bangsa Arab dan bernuansa Arab sehingga Amerika dan Israel sering menjadi sorotan kecaman. Sedangkan dalam channel Bahasa Inggris ditujukan kepada konsumen dunia dan ditangangi oleh banyak mantan reporter Barat (CNN, BBC, dll) sehingga lebih balance dalam pemberitaan.
Nisbet tidak menyangkal ada nuansa anti-semit dan anti-amerika dalam Al-jazeera Arabic.
Minat Publik Amerika versus Publik Arab
Dari situs I Am Bored, ada cerita lucu. Dikabarkan bahwa pemirsa Amerika saben hari sibuk dengan iPad dan disodori berita tentang selebriti oleh Cable TV, misalnya tentang Paris Hilton. Serupa dengan infotainment yang jadi program andalan sebagaian besar TV Indonesia. Sebaliknya publik Arab di tanah airnya sendiri maupun warga Arab di Amerika lebih suka menyimak berita aktual. Mantan reporter CNN, Mike Hanna yang hijrah ke Al-Jazeera mengungkapkan dalam sebuah wawancara dengan The Yerussalem Post. Bahwa tantangan di CNN tidak lagi menggairahkan karena sejak Tragedi 9/11 CNN hanya fokus mengejar ratting yang tertinggal dari Fox News. Menurut Mike Hanna media Barat seringkali memandang negeri luar Amerika dari kaca mata militer (baca: security interest) dan sebagian lagi dari persepsi publik. Sedangkan Al-Jazeera berada di tengah-tengah agar mampu berkiprah dengan konteks yang lebih luas.
Bangkitnya Media alternatif dan Inspirasi Untuk Negara Berkembang
Bahwa kemudian Al-Jazeera direken media alternatif adalah benar dalam konteks asal Al-Jazeera dari negeri pulau kecil di semenanjung Arab bernama Qatar dan dibawah kekuasaan Emir Qatar.
Kisah Sukses Al-Jazeera network layak untuk mengilhami negara kecil dan berkembangan untuk berbicara di tingkat internasional dalam pemberitaan dan rujukan. Mengingat posisi strategis media massa sebagai salah satu pilar kekuasaan. Dengan syarat dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi, HAM, dan keterbukaan. Atau akan terus bergantung coverage media massa asing yang biasanya hanya tertarik untuk mengangkat berita perang, musibah, dan kabar buruk lainnya dari sudut-sudut dunia yang tidak ada magnit bisnis dan kekuasaan bagi si pemilik media massa raksasa.
***
*) sumber:-
- All Academic Research, , A Comparison of CNN and Al-Jazeera Decision-Making