Sebelumnya saya ucapkan terimaksih sebanyak-banyaknya kepada semua anggota Perkumpulan Seribu Tangan Cinta (P-STC) yang pernah memberi kepercayaabn kepada saya menjadi salah satu dari lima anggota Streering Committee guna mendampingi beliau-beliau yaitu Risman, Mariska Lubis, Kit Rose dan Babeh Helmi. Sebuah penghormatan yang sangat besar sekaligus amanat yang tak ringan tuk dipikul.
Mengingat jabatan adalah amanat dan karena amanat hanya bisa dilaksanakan bila merasa mampu dan dipercaya. Maka ijinkan saya mohon pamit sebagai anggota SC P-STC. Karena lima anggota sudah surut menjadi dua saja yaitu Kit Rose dan saya sendiri. Babeh Helmi telah otomatis undur diri karena mencalonkan diri menjadi Ketua. Sedangkan Risman dan Mariskan Lubis undur diri karena yakin "tidak pas" lagi berada di dalam SC P-STC. Sayapun demikian merasa yakin tidak pas lagi berada di dalam SC STC karena tak bisa lagi koordinasi dengan anggota SC yang tau betul STC sekaligus penggagas/pendorong/pemikir/pemrakarsa misi dan visi STC teraktif yaitu Risman dan Mariska Lubis. Sedangkan saya dan Kit Rose agak jarang aktif karena kesibukan pribadi belakangan ini.
Terakhir, saya paham betul apa-apa yang terjadi di dalam tubuh STC yang telah terbelah menjadi dua kelompok dan saya tidak ingin terperangkap masuk ke dalam salah satunya. Apalagi jika ada plot seolah Ketua harus si anu.... Demi kelancaran semua, dan terutama demi kerukunan dan persatuan Kompasianer pada umunya maka saya putuskan untuk undur diri sebagai SC P-STC. Semua saya putuskan setelah komunikasi dengan anggota SC yang lain dan dengan kesadaran penuh.
Pelajaran yang saya ambil dari pengunduran SC P-STC adalah bahwa berorganisasi memerlukan kerja Team Work yang kokoh khususnya lima anggota SC dan tak boleh ada anggota SC yg lebih kompak dengan dunia di luar SC. Yang kedua bahwa sebagai organisasi semestinya sejak awal menggunakan akun organisasi ( Seribu Tangan Cinta ) baik di Kompasiana, Facebook, dll. Karena penggunaan akun pribadi yang mengatasnamakan SC terbukti menimbulkan kecurigaan mengiklanlan diri dan juga mengakibatkan salah persepsi seolah pemilik akun pribadi berkiprah sendirian, malah identik dengan big boss organisasi. Mohon maaf kesan kuat demikian tercermin dari keluhan kawan-kawan dan dari komen-komen yang saya sendiri kesulitan untuk menampiknya.
Ketiga bahwa kita tidak sedang lomba postingan, lomba komen, dan lomba online agar penonton terkesima penampilan kita di dunia maya. Padahal kita dituntut berkarya nyata dan oleh karenanya perlu kemampuan dan pengalaman nyata dengan buka-bukaan siapa kita sebenarnya jika ingin jadi pengurus. Agar berdedekasi untuk membangun Team Work yang kuat sehingga mimpi-mimpi STC terwujud.
Sebagai penutup. Mohon maaf atas segala kesalahan, kekurangan, kelambatan, kebodohan dan ketololan saya selama menjadi SC P-STC yang mungkin sangat mengecewakan kinerjanya. Salam cinta dan damai untuk semua Kompasiner dan anggota P-STC.
ADDENDUM: Jika tanpa Risman dan atau Mariska Lubis di dalam SC, mohon maaf nih STC mau dibawa kemana dan bertahan hidup berapa lama? Keberadaan saya di SC sudah tidak ada maknanya, cuma penggembira koq he he..
*)...tak perlu minum obat kuat tuk ambil keputusan sulit dan berat serta berkata apa adanya.
Salam tuljaenak,
Ragile 24-mei-2010
*)mohon maaf semua nama anggota SC saya sebut dg nama saja ya...
