Mohon tunggu...
Ragile (Agil)
Ragile (Agil) Mohon Tunggu... Administrasi - seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

"Tidak penting SIAPA yg menulis, yg penting APA yg ditulis" (Ragile 2009). Pendiri #PlanetKenthir. Pro #Gusdurian. Lahir: 1960. Kuliah Sastra Inggris. Gawe Software Komputer ; Keuangan. Nama: Agil Abdullah Albatati (Engkong Ragile). FB: Agil Abd Albatati. Twitter: @KongRagile. Alamat: Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tsunami Belah Dinding Kaca (sebuah happening)*

5 Maret 2010   07:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:36 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

TSUNAMI BELAH DINDING KACA

***********************************

Seorang ibu,

tiga bocah-bocah seribu khayal

celingukan di pematang sawah si abah gundah

menatap pucuk cemara kantor kecamatan jala-jala

keajaiban sihir Firaun tongkat Musa

*

Air bah meluap, blubbbb!!!

jebol bumi jumpalik samudra mendidih mendelik-delik

dendang genjer-genjer batang tembaga ditetel-tetel

raung sirine tawon gema horor di siang bolong

cakar sejuta teluh menggaruk langit sak melempem kerupuk

*

Jeritan nyawa menggapai-gapai,

penghuni samudra kelojotan liar

terhempas sampah bunga kamboja

tak ada agenda tahlilan kawan

pledoi agama dan sempoa tlah daluarsa

kembali langit di atas langit

pulang  cahaya di atas cahaya

*

Tsunami dari utara,

bergulung ganas menubruk pucuk pohon cemara

dug! mentok belok kanan menyeringai malu

dari dekat si ibu dan bocah-bocah menatap takjub

mereka hanya terendam dua inci air cokelat

Archimides  kecewa berat!

*

Dari rongga kubur,

Sigmund Freud terlonjak mencopot tengkorak

Syech Siti Jenar mengelus anjing penuh kurap

ku terjaga menilik esok dan lusa

menukar hakekat pasal-pasal kecewa.

*

*

Salam Tuljaenak,

Ragile, 05-mar-2010

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun