Mohon tunggu...
Ragile (Agil)
Ragile (Agil) Mohon Tunggu... Administrasi - seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

"Tidak penting SIAPA yg menulis, yg penting APA yg ditulis" (Ragile 2009). Pendiri #PlanetKenthir. Pro #Gusdurian. Lahir: 1960. Kuliah Sastra Inggris. Gawe Software Komputer ; Keuangan. Nama: Agil Abdullah Albatati (Engkong Ragile). FB: Agil Abd Albatati. Twitter: @KongRagile. Alamat: Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Boleh Mencuri Menurut Versi 4 Negara*/Political Jokes

2 Februari 2010   21:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:07 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mencuri ternyata boleh dan diperbolehkan lho oleh beberapa negara. Dengan syarat tertentu. Ini terungkap dari pernyataan blak-blakan 4 pejabat tinggi negara China, Brasil, Amerika dan Indonesia. Ketika mereka berempat bertemu muka di Beijing akhir tahun 2009. Dongengnya begini nih....

Sore mereka berempat ngumpul di sebuah pondokan milik pribadi pejabat China. Pondokan yg sangat luas dg kebun full satwa. Kebetulan si Pejabat China lagi keranjingan  hipnotis. Dipanggilah seorang ahli hipnotis lokal. Lalu Si Pejabat China minta ahli hipnotis inisiatif bikin pertunjukan seru untuk sore itu. Juga pesan 100 penonton dewasa untuk memeriahkan acara pertunjukan.

"Hayyaah, hayyaah... begini: Bapak-bapak dihipnotis, lalu Coba buatlah kalimat yg mengandung kata 'Bagaimana', 'Mencuri' dan 'Negara'," usul ahli hipnotis.

"Setujuuuuu....", "Sependapaaaat.....", "Kereeeen....", "Mantaaaap..." Kira-kira begitu komen para pejabat.

Sebelum masing-masing dapat giliran, semua dihipnotis supaya tidak mikir, alias keluar asli dari dalam hati. Sementara itu sudah dikumpulkan 100 penonton dewasa yg siap tepuk tangan dan sorak-sorai.

Pertunjukan dimulai, ahli hipnotis memandu acara. Eng ing Eeeeeeeeeng....

"Giliran pertama dari China. Coba buatlah kalimat yg mengandung kata Bagaimana, Mencuri dan Negara"

Pejabat China: "Bagaimana caranya mencuri perhatian investor asing agar menanamkan modal di Negara China."

Horeeeeeeee.... plok plok plok plok....... (semua penonton tepuk tangan meriah selama 1 menit)

"Giliran kedua dari Brasil. Coba buatlah kalimat yg mengandung kata Bagaimana, Mencuri dan Negara"

Pejabat Brasil: "Bagaimana caranya mencuri perhatian dunia agar keranjingan sepakbola demi keagungan negara."

Horeeeeeeee.... plok plok plok plok....... (semua penonton tepuk tangan meriah selama 2 menit)

"Giliran ketiga dari Amerika. Coba buatlah kalimat yg mengandung kata Bagaimana, Mencuri dan Negara"

Pejabat Amerika: "Bagaimana caranya mencuri kekayaaan alam negara lain secara samar-samar demi kejayaan Amerika."

Horeeeeeeee.... plok plok plok plok....... (semua penonton tepuk tangan meriah selama 3 menit)

"Giliran keempat dari Indonesia. Coba buatlah kalimat yg mengandung kata Bagaimana, Mencuri dan Negara"

Pejabat Indonesia: "Bagaimana caranya mencuri uang negara sebanyak-banyaknya sehingga negara menuruti kemauan si pencuri."

Horeeeeeeee.... plok plok plok plok....... (semua penonton tepuk tangan meriah selama 1 jam), Ruuaarrrrrrr binazza sampai 1 jam oplok-oplok baru brenti!!!

Acara selesai. Ahli Hipnotis beraksi menyadarkan semua pejabat dari pengaruh hipnotis. begitu mereka melek yg pertama terlihat adalah 100 penonton dewasa yg oplok-oplok tadi. Tau nggak penontonnya siapa? Semuanya monyet!

*

Ragile, 03feb2010

*NB:-Ada yg komen nih Tukang Hipnotis lebih jago daripada polisi buat bikin ngaku para koruptor

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun