Mohon tunggu...
Ragile (Agil)
Ragile (Agil) Mohon Tunggu... Administrasi - seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

"Tidak penting SIAPA yg menulis, yg penting APA yg ditulis" (Ragile 2009). Pendiri #PlanetKenthir. Pro #Gusdurian. Lahir: 1960. Kuliah Sastra Inggris. Gawe Software Komputer ; Keuangan. Nama: Agil Abdullah Albatati (Engkong Ragile). FB: Agil Abd Albatati. Twitter: @KongRagile. Alamat: Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kebijakan Wong Cilik

25 Maret 2010   01:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:13 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_101793" align="alignleft" width="144" caption="nyapu jalan"][/caption] Kata penyapu jalan: Langganan jakarta menyapu jalan  menyenangkan orang keranjingan demo kerasukan setan buang sampah sembarangan, sumpah serapah serampangan : Kata penggali kubur: [caption id="attachment_101794" align="alignleft" width="84" caption="gali kubur buat ngadem"][/caption] Alhamdulillah banjir order musim teroris setor nyawa Aceh masih tersangka jaman Daerah Operasi Militer ketika ribuan perempuan diperkaos tak terdengar suara ketika udara Aceh mengandung zat ajaib peredam suara : Kata pedagang kaki lima: [caption id="attachment_101796" align="alignleft" width="124" caption="Kaki 5 mejeng"][/caption] Oh asyiknya barang dari China nggak perlu bikin pabrik nggak usah buka lapangan kerja bikin saja lapangan golf di tiap desa penggede diringkus  umpan caddy berbisa : Kata si miskin di kampung: [caption id="attachment_101798" align="alignleft" width="105" caption="Berat hidup ini, oh..."][/caption] Oh my God, Oh presiden: blekutuk...blekutuk... di manakah kau? berat nian hidup ini aku bersumpah padamu tak kan kubiarkan nasib menjajahku, tidak juga kau! aku ini binatang jalang titisan hantu Chairil paling garang menerjang : Kata tukang buah dan sayur: [caption id="attachment_101801" align="alignleft" width="125" caption="sayur mengkeret nih?"][/caption] Sayur buahku memutih suri [caption id="attachment_101802" align="alignright" width="137" caption="TOK TOK TOK... podo menengo kowe..."][/caption] hijau mengkerut selekas century kulit menebal patah pejabat sial kuhirup nafas nakal neng lilin kuemut lirikan si manis formalin : TOK TOK TOK.... Cukup sekian sampai jumpa lagi di lain kesempatan. Ada sumur ada siwur, dalangnya ngawur wayangnya ngelantur. Salam Tuljaenak, Ragile 25-mar-2010 NB: Just ordinary people's gerendengan with  a lower sense of humor to take it easy*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun