Mohon tunggu...
Ragile (Agil)
Ragile (Agil) Mohon Tunggu... Administrasi - seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

"Tidak penting SIAPA yg menulis, yg penting APA yg ditulis" (Ragile 2009). Pendiri #PlanetKenthir. Pro #Gusdurian. Lahir: 1960. Kuliah Sastra Inggris. Gawe Software Komputer ; Keuangan. Nama: Agil Abdullah Albatati (Engkong Ragile). FB: Agil Abd Albatati. Twitter: @KongRagile. Alamat: Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Office Boy Otodidak Computer Programming #1 (Sebuah Pengalaman)

20 Desember 2009   17:20 Diperbarui: 21 Januari 2016   20:07 2805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Office Boy muda (dok:spmsakti.co.id)"][/caption]

"THIS IS COMPUTER", Kata Bos Saya.

Tahun 1985 komputer masih barang mewah, langka dan menakjubkan. Dan hanya boleh disentuh oleh ahlinya. Di kantor saya di Gedung Patra Jasa Jakarta Selatan baru masuk satu unit secara insidentil. Manager Administrasi pulang dari Singapura bawa oleh-oleh komputer kecil serupa PC yg paling primitif.

Bos cuma tau sedikit dari penjual. Komputer diserahkan kepada saya tuk dipelajari. Lalu ditargetkan jadi alat kerja kantor. Jantung saya berdebar keras, "Gile, berat amat kasih tugas!" dalam hati bertanya. Sebagai bawahan saya nekad bilang "Siap boss," urusan belakangan deh.

Dg Monitor kira-kira 10" hitam-putih spt TV dan penyimpan data berupa kaset tip. Kalo mau akses data mirip nyetel lagu. Kudu urut. Tidak bisa random spt disk/diskette. Salah pencet dikit, Error. Salah tekan function, data lenyap...Pokoke genit, manja, dan lucu. Tapi bikin gemmes lho. Soale baru pertamakali liat komputer. Jadi saya kesengsem buanget! Edan akh!!!

MODALNYA Buku Panduan Dan Tahu Bhs Inggris. Dengan baca-baca buku panduan berbahasa Inggris saya pelajari itu mesin ajaib di meja dapur, sambil kalungan serbet sbg Office Boy. Pertama saya pelajari Word Processor (mirip MS-Word), lalu Spread Sheet (mirip MS-Exel). Kedua program dlm bentuk paling primitif. Susahnya minta ampun karena nggak punya pengetahuan dasar komputer. Saya mantan murid SPG (Sekolah Pendidikan Guru) dan droup out Fakultas Sastra Inggris.

Proses otodidak berlangsung di sela kerjaan dan setelah jam kantor tutup. Sendirian. Bos sekali-kali nanya, "sudah sampai mana?" dg penuh harap. Setelah seminggu baru bisa maen Word processor. Kira-kira sebulan kemudian sudah maen Spread Sheet. Teman sejawat sering pada mengerubuti dg pandangan heran, kagum sambil menepuk-nepuk punggung saya.

Mungkin ada yg dalam hati komen, "Edan, Office Boy koq dikasih tugas operasikan komputer tanpa guru!" dg nada pesimistik (belum tau yaaaa? hehehe...).

[caption caption="Computer Programmer...santai...(dok:latenighthacking)"]

[/caption]

KUDETA Tak Berdarah Gaya Office Boy. Tanpa diduga bulan ketiga sudah siap maen spread sheet untuk bikin tabel proposal tender yg perlu hitungan cepat dan rumit. Sejak itu saya mulai dikerubuti Managing Director dan para Senior Manager yg minta jasa saya ngutak-atik proposal tender... Ini kemajuan, biasanya urusan begini diserahkan kepada staff level menengah pake kalkulator... Ini kemajuan, Office Boy sukses "kudeta" job bergengsi staff level menengah hahaha...

Enam bulan berikutnya kantor beli PC IBM-XT yg sudah pake green monitor, diskette 5 1/4" dan Harddisk. Tahun 1985 kalo tak salah harganya Rp.11,5juta, mahal bener kan? Komputer baru ini saya pelajari tuk maen spread sheet yg lagi negtop waktu itu yaitu MultiPlan. Dalam tempo singkat ssudah siap tuk program Payroll (Penggajian) sebagai test-case.

Kantor gempar!!! Payroll untuk sekitar 1000 karyawan dari Jakarta hingga cabang Balikpapan yg biasanya baru kelar satu minggu dg lima personil bisa kelar tiga hari dg dua personil doang. Ini kemajuan, Office Boy sukses "kudeta" job bergengsi Staff Personalia yg galak-galak hahaha...

Jadi Instruktur Komputer. Atas keberhasilan otodidak, saya jalani tugas jadi instruktur untuk semua personil di kantor agar melek komputer. Maklum dari 1000 karyawan kantor pusat dan cabang cuma saya ( si office boy ) yg tahu mesin ajaib tsb. Sejak itu saya diangkat jadi Operator Komputer. Dan alhamdulillah rangkap jabatan sebagai Office Boy sekaligus Operator Komputer berlangsung aman dan terkendali.

Ini kemajuan: semua personil belajar komputer dari Office Boy, termasuk boss-boss bule. Kadang saya manfaatkan tuk bentak-bentak beberapa staff yg dulu suka bentak saya waktu jadi Office Boy hahaha...

SYARAT BELAJAR Komputer. Kalo diingat-inget belajar komputer tidak susah. Asal ngerti bahasa inggris dan belajar logika berpikir mesin yg kaku tanpa kompromi. Lebih sip lagi kalo jago matematika. Ini sangat membantu. Yg matematikanya jeblok lebih baik jangan ngimpi mahir komputer. Juga kudu siap melek malam karena kadang butuh waktu lembur ngejar target. Yg biasa tidur jam 9 malam jangan ngimpi cepat mahir komputer. Apalagi kalo mau jadi programmer handal. Melek sampai pagi di di depan komputer sudah jadi jam kantor tidak resmi.

Pengetahuan dasar atas suatu sistem juga perlu. Misalnya untuk bikin sistem Akunting harus belajar dulu basic akuntansi. Ada pepetah mengatakan: Olny business man can create business system (hanya bisnisman yg bisa bikin sistem bisnis). Tanpa pengetahuan dasar akan amburadul sistem yg dibangun. Betapapun jagonya Anda sebagai programmer. Makanya saya juga kursus Bon A Bon B untuk siap-siap bikin sistem akuntansi dan keuangan.

PROKLAMASI Kemerdekaan Office Boy. Babak berikutnya saya mulai siap-siap belajar Computer Programming. Ini sangat menantang dan sungguh mengasyikan. Kebetulan datanglah programmer jempolan dari India yg lagi tugas install & training sistem Akunting & Keuangan dari Head Quarter Inggris. Saya dapet tunjangan kantor buat kursus programming di LPKIA Panglima Polim Jakarta Selatan untuk belajar teori basic programming tiga bulan.

Saya mulai bidik karir sbg Computer Programmer, Computer Analist, Manager EDP/IT. Wauww! Saya yakin kalo kita enjoy dg pekerjaan kita sukses di depan mata. Dan kalo mau meraih ekstra sukses kudu ekstra kerja keras. Dan itu saya buktikan benar.

Sejak itu saya pasang kuda-kuda untuk mengumandangkan proklamasi kemerdekaan yg saya idam-idamkan: Selamat Tinggal Kemiskinan... Daaaagggggg....

( bersambung ke babak berikutnya yg lebih mendebarkan pada Bab 2 )

*) Artikel ini lanjutan dari sini

*) Posted by Ragile

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun