Mohon tunggu...
RA Ghina Zahidah
RA Ghina Zahidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Mahasiswa S1 Fakultas Sains dan Teknologi, Program Studi Sistem Informasi, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan. Saya merupakan wakil sekertaris, serta perwakilan Kelompok KKN 36 Desa Antara, Kec. Lima Puluh, Kabupaten Batubara.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN 36 UINSU Bantu Pedagang Pasar Tradisional Kejora Desa antara Kab Batubara dalam Pembuatan QRIS

31 Agustus 2024   21:10 Diperbarui: 31 Agustus 2024   21:12 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa KKN 36 Menjelaskan Langkah-Langkah Pembuatan QRIS/dok. pri

Desa Antara, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 36 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) telah mengambil langkah signifikan dalam mendukung digitalisasi ekonomi di Desa Antara Kabupaten Batubara. Mahasiswa KKN 36 membantu para pedagang di Pasar Tradisional Kejora dalam proses pembuatan dan penerapan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) untuk mempermudah transaksi.
Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi transaksi di pasar tradisional yang selama ini bergantung pada pembayaran tunai. Dengan QRIS, pedagang dapat menerima pembayaran secara digital melalui berbagai aplikasi pembayaran yang mendukung QRIS, memudahkan pembeli yang ingin melakukan transaksi tanpa uang tunai.
Selama program KKN, mahasiswa UINSU memberikan pelatihan kepada para pedagang tentang cara membuat dan menggunakan QRIS. Mereka menjelaskan langkah-langkah mulai dari pendaftaran hingga cara memanfaatkan kode QR dalam transaksi sehari-hari. Selain itu, mahasiswa juga memberikan pendampingan langsung di lapangan untuk memastikan para pedagang merasa nyaman dan terbiasa dengan teknologi baru ini.
Salah satu mahasiswa KKN 36 UINSU menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari kontribusi mahasiswa dalam mendukung inklusi keuangan dan memperkenalkan teknologi finansial kepada masyarakat desa. "Kami ingin membantu pedagang kecil di Pasar Kejora untuk bersaing di era digital ini. Dengan QRIS, transaksi menjadi lebih cepat, aman, dan mudah diakses oleh semua kalangan," ujar Ragina.
Para pedagang Pasar Kejora menyambut baik bantuan dari mahasiswa KKN 36 UINSU. Mereka mengaku bahwa penerapan QRIS tidak hanya mempermudah proses jual beli, tetapi juga meningkatkan keamanan dalam bertransaksi. Salah satu pedagang, Bapak Rahmat, yang menjual kebutuhan pokok di pasar tersebut, menyatakan bahwa kehadiran mahasiswa sangat membantu dalam memahami cara kerja QRIS. "Awalnya kami ragu, tapi setelah dijelaskan dan dipandu, kami jadi lebih paham dan merasa ini sangat bermanfaat," ujarnya.

Foto Bersama dengan Salah Satu Pedagang di Pasar Tradisional Kejora/dok. pri
Foto Bersama dengan Salah Satu Pedagang di Pasar Tradisional Kejora/dok. pri
Selain membantu pembuatan QRIS, mahasiswa KKN 36 UINSU juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar tentang manfaat penggunaan transaksi digital, sehingga diharapkan masyarakat dapat lebih memahami dan menerima perubahan ini dengan baik.Kehadiran QRIS di Pasar Kejora, Desa Antara, merupakan langkah awal menuju transformasi digital di sektor ekonomi desa. Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi pasar-pasar tradisional lainnya di Kabupaten Batubara untuk mengadopsi teknologi yang sama, sehingga mempermudah transaksi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun