Mohon tunggu...
irfan kusnandar
irfan kusnandar Mohon Tunggu... Lainnya - Hope for the best and prepare for the worst

pengembara spiritual

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kekuatan Impian

5 Februari 2022   12:59 Diperbarui: 5 Februari 2022   13:03 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

Anda boleh setuju atau tidak, sebagian orang mengatakan kalau sukses itu diawali dari impian. Sebab katanya hidup tanpa impian, ibarat kapal tanpa peta penunjukan. Tak tentu arah dan tujuan. Perjalanan akan terasa panjang melelahkan dan pelabuhan menjadi sulit ditemukan. Sementara nakhoda dan awak kapal sibuk mengendalikan kapal, penumpang merasa resah karena keselamatan menjadi terabaikan. Maka perjalanan pun menjadi hal yang sangat tidak menyenangkan.

Tiap orang memiliki keinginan dan harapan yang ingin diraih. Seperti kesuksesan dalam karir, jabatan yang tinggi serta tentu berbagi 

Kebahagiaan bersama orang-orang yang dicintai. Tapi apakah orang benar-benar bisa meraih segala keinginannya? Bukankah kadang di sekeliling kita, kerap ditemukan orang-orang yang harus jatuh bangun untuk meraih tangga kesuksesan. Bahkan ada pula sebagian orang yang frustasi akibat gagal dalam usahanya. 

Walau sebetulnya kegagalan itu tidak ada. Setiap manusia sesungguhnya sudah disetting sedemikian rupa sebagai makhluk luar biasa yang ditakdirkan berbeda dengan yang lain. Kita tidak dilahirkan dengan isi kepala yang sama. Tetapi karena perbedaan itulah, justru manusia dapat meraih keberhasilan sesuai bidang dan kemampuannya. 

Dari perbedaan itulah maka timbul perbedaan minat, keahlian, profesi dll. Bahkan dari minat yang sama pun bisa menghasilkan varian atau turunan yang beda dan banyak pula. 

Sesungguhnya usaha /pekerjaan kamu semua ( manusia) itu sungguh berbeda-beda” (al-quran). Jika melihat hal itu, maka seharusnya tak ada orang yang tidak akan berhasil dalam hidupnya. Jika saja mereka benar-benar fokus, konsisten pada apa yang menjadi keinginannya.

Suatu hari saya mengikuti sebuah pelatihan berkaitan dengan motivasi pengembangan diri. Narasumber yang dihadirkan adalah mereka orang-orang sukses dibidangnya masing-masing. Mereka sangat antusias bercerita tentang pengalaman hidup yang dilaluinya. Ada suka dan bahagia. Bahkan mereka sering melewati masa-masa sulit yang diwarnai tangis pilu kesedihan. 

Apa yang disampaikannya sangat menarik, mampu menghipnotis peserta. Bahkan dalam beberapa pengalaman yang diceritakannya menjadikan suasana terasa sangat emosionil, membuat peserta menangis terharu, namun sekaligus kagum dibuatnya. 

Dari 2 jam testimonial kesuksesan itu, saya dapat menyimpulkan 2 hal saja. Yakni memiliki impian sesuai minat. 

Lalu fokus dan konsisten dalam menjalaninya. Persis seperti ilustrasi kapal diatas, arah/peta hidup mesti kita miliki. Peta membuat kita tetap berada di jalur yang ingin kita raih. Menurutnya bahwa akan sulit rasanya bila hidup tanpa panduan yang jelas. Sebab persoalan yang dihadapi itu tidak hanya satu. Ada banyak persoalan yang kadang memaksa kita harus menguras energy lebih dalam. Situasi seperti inilah, kadang membuat kita goyah hilang arah.

ketika arah kita miliki. Lalu konsisten kita jalani, menurut mereka kesuksesan segera diraih. Tinggal menunggu waktu. lika liku kehidupan ibarat jalan berlubang. 

Selama kita fokus, cerdas memilah dan memilih jalan, maka akan dengan mudah kendaraan kita bisa selamat. 

Demikian juga dengan impian kita. terus fokus pada apa yang menjadi perhatian kita. walau rintangan datang baik dari dalam keluarga maupun dari luar, tabah dan sabar menjalani suatu saat mereka akan tersenyum menyanjung kita. 

Terkadang cibiran orang bahkan hinaan terasa mengganggu kita. yakini satu hal bahwa mereka demikian karena tidak tahu apa yang sesungguhnya sedang kita jalani. 

Satu yang dibutuhkan jadikan mereka sebagai cambuk kesuksesan kita. kita ubah energi negative mereka, menjadi energi positif sebagai katalisator kesuksesan kita.

Sejarah mencatat, kalau orang-orang besar itu, ternyata hidupnya jauh lebih berat dibanding kita. jangan kira Islam berkembang sampai sekarang ini, tidak ditebus dengan ujian yang berat. 

Nabi Muhammadlah yang telah mengorbankan seluruh hidupnya untuk islam. Beliau sangat rendah hati, disebut dalam al-quran sebagai orang yang paling berat ujiannya, paling peduli kepada lingkungannya. Namun semuanya terbayar. Kini Islam sudah diterima oleh masyarakat dunia. Abraham lincolin pada akhirnya berhasil menduduki kursi kepresidenan amerika. 

Menjadi orang nomor 1 di amerika melalui serangkaian “ujian” yang sangat berat. Ia tidak dengan mudah begitu saja mendapatkannya. Jatuh bangun di tolak di senat amerika. Kalah dalam pencalonan. Sampai akhirnya berhasil menjadi presiden. 

Demikian juga dengan Thomas alfa Edison. Berkali-kali melakukan serangkain percobaan dan gagal, namun itu tidak mengendurkan semangat untuk terus mengejar impiannya bisa menerangi dunia, melalui pembuatan lampu pijar. 

Bahkan orang-orang hebat, memiliki keterbatasan-keterbatasan fisik. Namun keterbatasannya tidak dianggap sebagai halangan meraih impiannya. Siapa tidak kenal komponis besar dunia, Mozart. Siapa yang tak kenal albert Einstein. Serta nama-nama tokoh dunia lainnya yang sanggup memberi perubahan kepada dunia.

Pada akhir sesi testimonial itu mereka menambahkan beberapa catatan-catatan terkait dengan perilaku yang telah menjadi kebiasaan. Seperti sering mengungkit hal-hal buruk di masa lalu. Kurang mensyukuri hasil yang diperoleh. Mengeluh terhadap pekerjaan. 

Hal-hal sepele inilah yang bisa mengganggu konsentrasi kita dalam mengejar impian. Melihat kepada masa lalu baik, tapi bukan untuk menyalahkan diri dan orang lain. Melainkan dijadikan cermin agar kita tidak kembali jatuh dalam lubang yang sama. So, jadilah pribadi yang mau berubah kearah yang lebih baik. 

Perubahan memang terasa sulit dan berat dilakukan. Tapi berkat kesabaran dan konsisten, pada akhirnya keindahan dan kebahagiaan bisa diperoleh. Lihatlah bagaimana kepompong berubah menjadi kupu-kupu. Ia berjuang, sabar dalam menjalani. Akhirnya menjadi kupu-kupu yang indah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun