Mohon tunggu...
Ragam Pantura
Ragam Pantura Mohon Tunggu... Wiraswasta - Beragam Info Pantura
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mensejahterakan kampungnya halaman Indramayu :)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menurut Riset, Golongan Darah O Lebih Kebal terhadap Virus Corona

3 April 2020   18:33 Diperbarui: 3 April 2020   18:44 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pexels/Pranidchakan Boonrom(Pexels/Pranidchakan Boonrom)

Riset tersebut melibatkan 2.000 pasien di Tiongkok.

RAGAMPANTURA, Indramayu - Ilmuwan medis di Tiongkok baru-baru ini meneliti pola golongan darah pada lebih dari 2 ribu pasien virus corona atau COVID-19 di Wuhan dan Shenzhen. Hasilnya dibandingkan dengan populasi setempat yang tidak ikut terjangkit.Dari riset tersebut, ditarik kesimpulan sementara bahwa golongan darah O memiliki resistensi yang lebih baik terhadap penyakit menular. Sementara, golongan darah A justru lebih rentan. Berikut penjelasannya.

1. Orang dengan golongan darah A perlu memperkuat perlindungan diri

seiuhcilin.org
seiuhcilin.org

Penelitian ini dipimpin oleh Wang Xinghuan dengan Pusat Pengobatan Berbasis Bukti dan Terjemahan di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan. Lewat laman South China Morning Post, peneliti ini mengatakan orang-orang dengan golongan darah A perlu memperkuat perlindungan pribadi untuk mengurangi kemungkinan infeksi virus corona. 

Selain itu, pasien dengan golongan darah A yang telah terinfeksi SARS-CoV-2 perlu menerima pengawasan ketat serta perawatan yang agresif, ungkap Wang Xinghuan. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa pasien dengan golongan darah A memiliki tingkat infeksi yang lebih tinggi dan cenderung mengalami gejala yang lebih parah. 

2. Golongan darah O memiliki risiko lebih rendah

nypost.com
nypost.com

Apabila golongan darah A lebih rentan, golongan darah O justru sebaliknya. Berdasarkan riset yang dikutip oleh South China Morning Post, golongan darah O memiliki risiko lebih rendah secara signifikan terhadap penyakit menular bila dibandingkan dengan golongan darah non-O.

Buktinya, dari 206 pasien yang meninggal akibat COVID-19 di Wuhan, 85 orang di antaranya memiliki golongan darah A. Sementara, golongan darah O berjumlah 52 orang. Golongan darah A memiliki persentase kematian 61 persen lebih tinggi dari golongan darah O. 

3. Perlu penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar

asianscientist.com
asianscientist.com

Sampel berjumlah 2 ribu pasien memang tidak sedikit. Namun bila dibandingkan dengan total pasien yang terinfeksi secara global, yang berjumlah lebih dari 180 ribu kasus, 2 ribu pasien dinilai kurang merepresentasikan keseluruhan kasus.

Menurut Gao Yingdai, peneliti dari State Key Laboratory of Experimental Haematology di Tianjin, semakin banyak sampelnya, maka akurasinya juga semakin tinggi. Penelitian ini pun tidak menjelaskan interaksi molekuler antara virus dengan berbagai jenis sel darah merah, ungkapnya di laman South China Morning Post.

Sumber: Nena Zakiah IDN TIMES JOGJA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun