Sampel berjumlah 2 ribu pasien memang tidak sedikit. Namun bila dibandingkan dengan total pasien yang terinfeksi secara global, yang berjumlah lebih dari 180 ribu kasus, 2 ribu pasien dinilai kurang merepresentasikan keseluruhan kasus.
Menurut Gao Yingdai, peneliti dari State Key Laboratory of Experimental Haematology di Tianjin, semakin banyak sampelnya, maka akurasinya juga semakin tinggi. Penelitian ini pun tidak menjelaskan interaksi molekuler antara virus dengan berbagai jenis sel darah merah, ungkapnya di laman South China Morning Post.
Sumber: Nena Zakiah IDN TIMES JOGJA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H