Mohon tunggu...
Laura Suhandi
Laura Suhandi Mohon Tunggu... -

Berbagai informasi menarik

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Diabetes - si Pembunuh Senyap

13 Mei 2010   15:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:13 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_140222" align="alignleft" width="400" caption="Kendalikan makan Anda untuk menghindari diabetes"][/caption] Penyakit diabetes atau penyakit gula merupakan salah satu penyakit yang gejalanya tidak kentara. Itu sebabnya beberapa orang tidak menyadari betapa seriusnya diabetes itu. Sebenarnya, penyakit diabetes bisa mematikan. Apa itu diabetes? Apa saja gejala diabetes? Dan apakah diabetes bisa diobati? Diabetes mungkin juga meningkat pesat di negara-negara berkembang. Hal ini karena orang-orang di negara-negara tersebut mengkonsumsi makanan yang tidak sehat dan mengikuti gaya hidup perkotaan dari negara-negara maju. India merupakan salah satu negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi. Indonesia sendiri menempati urutan empat sebagai negara dengan jumlah diabetisi atau pengidap diabetes terbanyak di dunia. Ada sekitar lebih dari 8 juta orang menderita diabetes di Indonesia menurut data badan dunia WHO dan diprediksi akan meningkat menjadi lebih dari 21 jiwa pada tahun 2025 nanti.

Komplikasi Akibat Diabetes

Komplikasi kesehatan dan kematian akibat diabetes tetap tinggi. Penyebabnya karena kurangnya kesadaran maupun keterlambatan dalam mendiagnosis penyakit diabetes. Sebenarnya, gejala sebelum mengidap diabetes dapat dilihat saat tubuh tidak bisa memetabolisme glukosa dengan baik. Gejala ini sering muncul sebelum diabetes berkembang. Bagi penderita diabetes bisa jadi akan mengalami komplikasi jangka panjang. Salah satu akibat dari diabetes yaitu serangan jantung. Diabetes mempercepat penyakit jantung koroner dan meningkatkan risiko serangan jantung. Diabetes juga bertanggung jawab atas sebagian besar kasus stroke. Diabetes juga meningkatkan risiko terkena glaukoma yaitu gangguan mata hingga menyebabkan kebutaan. Beberapa komplikasi lainnya adalah penyakit ginjal, gangguan pada kaki atau tungkai, dan sering terkena infeksi. Kurangnya persediaan darah ke kaki dapat menyebabkan infeksi dan borok, bahkan dalam beberapa kasus, anggota badan yang terinfeksi harus diamputasi. Komplikasi-komplikasi ini disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah, kerusakan saraf, dan ketidaksanggupan tubuh melawan infeksi. Namun tidak semua penderita diabetes mengalami komplikasi ini. Dengan pengendalian diri dan sudut pandangan yang positif khususnya vital untuk kesehatan dan kesejahteraan penderita diabetes. Kebanyakan dari diabetes dan akibatnya bisa dicegah dengan mengubah gaya hidup. Namun sebelum membahas cara mengendalikan diabetes, mari kita mengenali apa itu diabetes dan dua tipe diabetes.

Diabetes

Setiap hari kita makan. Tujuan kita makan agar tetap kuat atau dengan kata lain agar makanan tersebut menghasilkan energi agar kita dapat melakukan aktivitas. Seperti nasi, roti, gandum, atau jagung mengandung karbohidrat yang berfungsi menghasilkan energi untuk tubuh. Di dalam tubuh, karbohidrat diurai menjadi beberapa elemen dasar, khususnya diurai menjadi bahan bakar utama tubuh yaitu glukosa yang merupakan salah satu jenis gula. Glukosa dibakar dalam tubuh untuk menghasilkan energi agar bisa melakukan berbagai aktivitas. Bagaimana glukosa dapat dibakar dalam tubuh? Pankreas bereaksi terhadap gula dengan menghasilkan insulin, yang membantu mengalirkan gula ke dalam sel-sel tubuh. Diabetes melitus atau sering disingkat diabets merupakan gangguan kesehatan biokimia yang menghambat kesanggupan tubuh untuk memanfaatkan gula dalam darah yang disebut glukosa. Oleh karena itu, sering juga dijuluki penyakit gula. Saat pankreas gagal menghasilkan cukup insulin untuk mengalirkan gula ke dalam sel-sel tubuh, maka seseorang menderita diabetes. Atau jika tubuh tidak dapat memanfaatkan insulin dengan baik karena jumlah gula tidak sebanding dengan jumlah insulin, maka itu juga menjadi penyebab diabetes. Kedua kondisi tadi menyebabkan gula dalam aliran darahnya tidak dapat mengalir ke dalam sel-sel tubuh guna dimanfaatkan. Hal ini menyebabkan kadar gula darah meningkat dan kelebihannya mengalir ke ginjal lalu ke air seni sehingga sering juga dijuluki kencing manis. Diabetes dibagi menjadi dua tipe, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Apa saja perbedaan kedua tipe diabetes tersebut? Diabetes tipe 1 terjadi jika pankreas menghasilkan sedikit atau sama sekali tidak menghasilkan insulin. Hal ini karena ada gangguan pada fungsi pankreas. Bagi penderita diabetes tipe 1, pengobatannya adalah dengan memasukkan insulin ke dalam darah, biasanya dengan suntikan karena insulin dapat hancur dalam lambung bila dimasukkan lewat mulut. Umumnya diderita sejak muda dan bahkan anak-anak karena fungsi pankreas yang tidak bagus. Sedangkan diabetes tipe 2 terjadi karena tubuh tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak menggunakannya secara efisien. Tipe diabetes ini yang paling umum. Tipe ini paling sering diderita oleh orang dewasa yang berusia lebih dari 40 tahun meski saat ini ada juga kalangan remaja dengan pola makan tidak sehat juga mengalaminya. Diabetes tipe 2 dipengaruhi faktor keturunan, dan sering kali diperparah oleh menu makanan yang tidak benar atau obesitas. Pengobatannya dengan minum pil, untuk merangsang pankreas agar menghasilkan lebih banyak insulin.

Gejala Diabetes

Beberapa gejala diabetes disebabkan karena kadar gula yang tinggi dalam tubuh dan tidak dapat dibakar menjadi energi. Gejala yang paling umum antara lain:

  • Mudah merasa lelah.
  • Sering kencing (sudah dijelaskan alasannya di atas).
  • Sering mudah haus.
  • Sering merasa lapar karena tidak mendapat cukup energi akibat gula tidak dapat dialirkan dalam sel-sel tubuh dan dibakar oleh tubuh.
  • Berat badan mnurun karena ketika tubuh tidak dapat menyalurkan gula ke dalam sel-selnya, tubuh membakar lemak dan proteinnya sendiri untuk mendapatkan energi, sehingga berat badan berkurang.
  • Perubahan perilaku seperti mudah tersinggung. Penyebabknya karena penderita diabetes sering terbangun pada malam hari untuk kencing dan tentu saja membuat ia tidak dapat tidur nyenyak. Akibatnya, bisa terjadi perubahan perilaku dan emosi.
  • Sering kesemutan pada kaki dan tangan.
  • Saat luka, khususnya di ujung kaki atau ujung tangan, sulit sembuh.

Menghadapi Diabetes

Diabetes belum ada obatnya. Satu-satu cara agar tidak terjadi komplikasi-komplikasi akibat diabetes yang merugikan bahkan hingga kematian adalah dengan menjaga kadar gula darah sedekat mungkin dengan ambang normal. Selain itu, para penderita diabetes sebaiknya mempertahankan berat badan dan tekanan darah pada ambang normal. Berhenti merokok dapat menjadi cara paling efektif untuk mengurangi risiko. Penderita diabetes juga harus banyak berolahraga secara teratur karena aktivitas fisik seperti olahraga meningkatkan penyerapan glukosa oleh sel-sel tubuh dengan perantaraan insulin. Menjaga pola makan yang sehat dengan menu makanan yang tepat juga menjadi salah satu cara untuk mengendalikan kadar gula darah. Dan coba untuk mengikuti petunjuk pengobatan dari dokter. Dengan pengendalian diri dan disiplin diri, Anda dapat mengendalikan penyakit diabetes untuk hidup yang lebih sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun