Mohon tunggu...
Fauzi Adi Rafrastara
Fauzi Adi Rafrastara Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Official Blog: www.fauziadi.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Menggeliatnya Bisnis Startup Sepeda Publik di Guangzhou, Tiongkok

7 Juli 2017   06:52 Diperbarui: 7 Juli 2017   11:10 932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di awal tahun 2017 saja sudah lebih dari 2 juta transaksi pada aplikasi OFO. Data tersebut menunjukkan tingginya minat masyarakat Tiongkok akan kebutuhan penggunaan layanan rental sepeda ini.

Bagaimana dengan tarifnya? Sangat murah. Penghitungan dilakukan berdasarkan jarak tempuh dan lama penggunaan sepeda, yang dihitung memanfaatkan GPS handphone pengguna. Untuk mencapai 1 yuan, mungkin dibutuhkan penggunaan beberapa jam dan jarak tempuh belasan atau puluhan kilometer. Bahkan dalam momen-momen tertentu sering gratis.

Bermula dari demam OFO inilah kemudian muncul banyak aplikasi sejenis dengan menawarkan kecanggihan dan daya tarik yang berbeda. Salah satu kompetitor serius OFO saat ini adalah Mobike, yang disupport penuh oleh Tencent dan Warburg Pincus.

Sepeda Mobike dengan fitur roda anti kempes (dokumentasi pribadi)
Sepeda Mobike dengan fitur roda anti kempes (dokumentasi pribadi)
Dalam kemunculan perdananya, Mobike memperkenalkan teknologi "internet-controlled electronic wheel lock" dimana untuk membuka kunci sepeda cukup dengan men-scan barcodeyang tertempel pada sepeda tersebut, dan kunci akan terbuka secara otomatis memanfaatkan jaringan internet. 

Kemudian jika selesai menggunakan sepeda, ketika sepeda dikunci secara manual, maka proses penghitungan waktu penggunaan sepeda di aplikasi akan berhenti secara otomatis dan akan muncul biaya yang harus dibayarkan. Teknologi ini lah yang kemudian diadopsi oleh para kompetitor baru, seperti bluegogo, xiaoming, hingga U-Bike. 

Bahkan keberadaan sepeda-sepeda mereka dapat dilacak di aplikasi handphone berkat adanya GPS yang di tanam pada masing-masing sepeda tersebut. Untuk tarifnya sendiri sangat beragam, mulai dari 0,1 yuan hingga 1 yuan per 30 menit. Pembayarannya sangat mudah, karena aplikasi yang kita install di handphone bisa untuk menyimpan saldo, sehingga tarif penggunaan sepeda bisa diambil dari saldo yang tersedia.

Mudahnya menjumpai sepeda-sepeda publik seperti OFO danMobike di Guangzhou (dokumentasi pribadi)
Mudahnya menjumpai sepeda-sepeda publik seperti OFO danMobike di Guangzhou (dokumentasi pribadi)
Tentunya tarif  tersebut sangat menarik dibandingkan dengan kemudahan yang didapat. Jika menggunakan sepeda sendiri, kita pasti terikat untuk mengambilnya kembali di tempat kita parkir. 

Namun dengan adanya sepeda publik semacam ofo dan mobike, maka kita bisa lebih luwes ketika hendak pergi menggunakan moda transportasi lain, lebih tenang karena tidak perlu memikirkan sepeda yang kita tinggal, dan lebih nyaman sebab tidak perlu juga memikirkan pulangnya harus ambil sepeda.

Bagi masyarakat di Tiongkok, sepeda demikian sangatlah berguna, mengingat aktivitas jalan kaki mereka yang sangat tinggi. Sepeda ini dapat menghemat waktu untuk pergi dari rumah ke halte bus, dari stasiun subway ke kantor, atau dari asrama ke gedung kuliah. Sangat mudah dijumpai dimanapun, dan kualitasnya pun terjaga berkat adanya perawatan rutin dari pihak pengelola.

Tempat reparasi sepeda OFO di HEMC Guangzhou (dokumentasi pribadi)
Tempat reparasi sepeda OFO di HEMC Guangzhou (dokumentasi pribadi)
Tentunya menarik menunggu kelanjutan kisah OFO dan sepeda sejenis ketika diterapkan di negara lain, mengingat budaya dan kebutuhan yang barangkali tidak sama. Menurut Anda, apakah layanan sepeda publik seperti ini cocok jika diterapkan di Indonesia?

Referensi:
www.fauziadi.com | www.ucweb.com | www.ofo.so | www.mobike.com | pku.edu.cn

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun