Masih kalah dengan sang competitor Redmi Note 4X keluaran dari Xiaomi yang harganya jauh lebih murah dibanding Nokia 6. Sebagai informasi, Redmi Note 4X menggunakan Snapdragon 625 octa core 2 GHz, sedangkan Nokia 6 menggunakan Snapdragon 430 octa core 1,4 GHz. Cukup signifikan bedanya. Walaupun demikian, untuk pengguna biasa atau sekedar untuk keperluan sehari-hari, maka pilihan processor ini sudah cukup sempurna. Kecuali jika Anda masuk kategori “power user”, rasanya perlu dipertimbangkan lagi masak-masak apakah membeli Nokia 6 atau merk lain.
RAM 4GB tidak bisa dikatakan sangat besar untuk saat ini. Handphone-handphone kelas menengah ke atas umumnya sudah membenamkan RAM diatas 3GB. Yang lebih penting adalah storage atau ruang penyimpanan. Jika iPhone dan beberapa merk hp lain tidak menyediakan slot MicroSD untuk perluasan storage, Nokia menyediakannya. Sayangnya, slot ini merupakan pilihan antara digunakan untuk dual sim card atau single sim card + Micro SD. Ya, letak slot MicroSDnya bertumpukan dengan slot sim card ke dua. Jadi harus milih salah satu.
Kapasitas Batrei dari Nokia 6 sebetulnya tidak terlalu besar, yaitu hanya 3000mAh. Beruntung, dengan dibekali snapdragon 430 maka konsumsi dayanya menjadi sangat efisien. Untuk keadaan standby saja bisa sampai 1 bulan, telfon bisa 18 jam non stop (info tersebut disadur dari gsmarena.com dan phonemore.com, karena saya belinya belum ada 1 bulan jadi belum bisa diuji coba secara penuh). Dibalik kejadian pasti ada hikmahnya. Processor yang diusung Nokia 6 memang tidak sekencang sang kompetitor, tapi gadget ini memiliki performa yang sangat hemat energy hingga diklaim bisa standby dalam keadaan 3G selama 768 jam. Ada andil dari snapdragon 430 di sini. Jangan lupa, batreinya pun hanya 3000mAh. Lebih kecil daripada para kompetitor yang dijual dengan harga lebih murah, seperti Redmi 4X (4100mAh) dan Redmi Note 4X (4100mAh).
Yang tidak kalah penting juga dibanding fitur-fitur di atas adalah keberadaan Loud Speaker yang mumpuni. Bagi Anda yang senang mendengarkan musik tanpa headset/earphone, maka Nokia 6 bisa menjadi pilihan yang tepat. Di dalam gadget ini tersemat teknologi Dolby Atmos dengan dua speaker dan smart amplifier. Sulit untuk menjelaskan kualitasnya dalam tulisan ini. Lebih baik coba dibayangkan sendiri saja, jika Anda mampu. Jika tidak mampu, sebaiknya langsung cari toko Nokia, dan rasakan langsung suaranya yang sangat OK. :D
Oiya, mengenai user interfacenya, tidak ada pilihan lain selain menggunakan bulat-bulat warna biru. Kalaupun memang ingin menggantinya, masih bisa mengunduh aplikasi theme dan mengcustomizenya sesuai keinginan kita.
4. Kamera
Sebelum Nokia 6 dirilis, sebenarnya secara pribadi saya berharap teknologi PureView yang sempat ada pada seri Lumia disematkan di handset baru ini. Tapi ternyata tidak. Dengan penuh rasa penasaran akan kualitas kamera yang ada pada Nokia kategori Flagship ini, langsung saja saya coba dan bandingkan dengan hasil dari kamera beberapa handphone yang ada di sini. Mohon maaf jika masih menggunakan iPhone 5S bukannya iPhone 7 sebagai pembanding, karena adanya itu. hehe..
5. Benchmark
Tiba saatnya pada pengujian performa Nokia 6. Ada 3 aplikasi benchmark yang saya gunakan untuk menguji kehandalan handset ini sekaligus bagaimana ketika hasilnya dibandingkan dengan handphone-handphone lain. Berikut ini adalah hasilnya:
Sedangkan pengujian performa processor menggunakan Geekbench 3, skor 3228 untuk kategori Multicore bukanlah skor tertinggi. Masih banyak gadget lain dengan skor yang lebih tinggi, seperti: Samsung Galaxy S7 (3831), Samsung Galaxy S7 Edge (3815), Samsung Galaxy Note 7 (3798), bahkan Xiaomi Mi5 yang memiliki harga sebanding dengan Nokia 6 pun memiliki skor yang sangat tinggi (3781).
Tentunya hasil benchmark tersebut bisa menjadi pelajaran bagi Nokia untuk mengembangkan produk yang lebih mumpuni kedepannya. Teknologi saat ini sudah sedemikian canggih. Masyarakat dapat dengan mudah mengakses beragam situs untuk membandingkan handphone satu dengan yang lain guna mendapatkan perangkat yang paling bagus dengan harga yang sesuai kantong masing-masing. Artinya, tingginya nilai dan ranking suatu produk pada list benchmark barangkali bisa menjadi promosi yang efektif bagi produsen perangkat mobile manapun untuk menarik pasar tertentu, khususnya yang cukup melek teknologi dan peduli performa.