Mohon tunggu...
raframa yahya
raframa yahya Mohon Tunggu... -

Saellvertu I IR UA'15

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kabisat Terlambat Datang

3 Maret 2016   22:43 Diperbarui: 4 Maret 2016   00:28 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sewindu merindu hati yang terus menyaru
 Bagai petang yang menjelma patung
 Diam tanpa mau pergi
 Seperti waktu, berdetak, berdetik

Tenggat tiga ratus enam puluh lima kata mereka belum cukup
 Untuk menikmati dunia, untuk bersenang-senang
 Lupa Tuhan lupa agama
 Malah berdebat mencari siapa paling baik atau buruk

Tuhan selalu berbaik hati
 Tenggat waktu ditambahnya
 Cukupkah hanya satu hari?
 TanyaNya, yang entah apa jawaban akhirnya

Jadi tiga ratus enam puluh enam
 Dua puluh empat jam
 Untuk apa? Tanya pada tiap insan
 Yang sibuk tertawa atau sibuk mencari jawaban

Padahal, demi Masa, demi waktu yang ditambahNya
 Sungguh kita tersesat dan tanpa guna
 Atau terhisap tanpa sebab
 Karena apa? Karena hanya manusia

Padahal, demi masa, demi waktu yang ditambahNya
 Sungguh kita dalam kerugian tanpa batas
 Atau sekedar menjadi debu yang terhempas
 Karena apa? Karena hanya manusia

Pada nanti masa habis
 Dan burung-burung api beterbangan diatas langit
 DijadikanNya seperti daun-daun yang dimakan ulat
 Karena apa? Karena hanya manusia

Pada nanti masa undur diri
 Gunung-gunung seperti fatamorgana belaka
 Bergidik ngeri kala Jahanam mengintai
 Karena apa? Karena hanya manusia

Seperti bersenandung, sesal tanpa batas berada di hari pembalasan
 Ruginya percuma kala catatan dibagikan dan amalan dipertimbangkan
 Dengkinya tak guna kala suatu kaum berkumpul tanpa cacat penuh kegembiraan
 Demi masa, sungguh manusia berada dalam kerugian

29 feb 2016
 (dalam rindu pada hamba Yesus)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun