Mohon tunggu...
Rafnel Azhari
Rafnel Azhari Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pejuang dari Minang. orang yang haus inspirasi dan selalu mencoba ingin menginpirasi. sedang berguru di Pasca Sarjana IPB. www.azharirafnel.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

SBY Melawan PKS

6 April 2012   17:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:57 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Partai keadilan sejahtera (PKS) boleh jadi sedang membuat SBY kembali dalam keraguan yang mendalam. Di satu sisi nasib PKS di jajaran partai Koalisi sedang di ujung tanduk. Nasibnya sebagainya partai koalisi bisa jadi akan segera berakhir melihat dinamika politik dalam setgab yang terus bergulir panas akhir – akhir ini.

Tapi bukanlah hal yang mudah untuk mendepak PKS keluar begitu saja dari partai koalisi. SBY sedang dilema, sungguh dilema yang panjang bagi SBY, karena belum selesai Dilema BBM, SBY harus menghadapi keraguan dan dilema lagi dalam menyikapi PKS. salah bersikap dan mengambil keputusan terhadap PKS bisa membawa boomerang bagi SBY dan Demokrat. Alih – alih membuat PKS jera karena ulahnya yang “nakal” di koalisi, boleh jadi keputusan SBY mengeluarkan PKS dari jajaran partai koalisi akan menguntungkan PKS.

Namun di sisi lain, jika PKS tidak di beri sangsi atas sikapnya yang sering tidak sejalan dengan keputusan pemerintah tentunya akan membawa kecemburuan dari jajaran partai koalisi yang lainnya. Pada titik ini lah sebenarnya dinamika politik ini menarik untuk di analis.

DILEMA SBY

SBY tidak mudah mendepak PKS begitu saja setidaknya atas beberapa hal: pertama , SBY masih mempertimbangkan dengan matang hitungan – hitungan politik di parlemen jika seandainya PKS dikeluarkan dari koalisi. SBY tidak terlalu mempercayai Golkar, karena beberapa kali manuver Golkar cukup merepotkan SBY dan Demokrat. Sedangkan ke depan akan banyak keputusan penting yang akan diambil Di DPR, dan tentu akan sangat berbahaya bagi SBY jika hanya mengandalkan PAN, PPP, PKB dan DEMOKRAT.

Kedua,SBY tidak ingin menjadikan PKS sebagai partai yang terzholimi. Jika PKS didepak dari koalisi, masyarakat akan melihat PKS sebagai partai yang terzholimi, sehingga tentu PKS akan mendapat simpati dan dukungan luas dari masyarakat, sebagaimana dulu SBY pernah mendapatkan momentum politik yang hampir mirip ketika dikeluarkan Megawati dari kabinet dan masyarakat menilai itu sebagai penzholiman terhadap SBY. Menjadikan PKS dalam posisi tersebut jelas akan menguntungkan PKS di 2014 nanti.

Ketiga, PKS adalah partai yang memiliki jaringan massa akar rumput yang loyal dan terdidik. Jika seandainya PKS dikeluarkan dari koalisi, sudah barang tentu SBY akan direpotkan dengan aksi – aksi massa PKS yang akan terus kritis terhadap pemerintahan SBY- boediono. Beberapa kali kita lihat bagaimana PKS mampu menurunkan ribuan massa dalam aksi demonstrasinya yang terorganisir dengan rapi. Tentu membangun wacana kirtis melalui kegiatan parlementer dan ekstra parlementer ini tidak di inginkan oleh SBY, karena bisa memperburuk citra pemerintahannya.

Yang ke empat, SBY secara moral berhutang budi ke pada PKS, karena PKS adalah partai yang gigih berjuang memenangkan SBY pada dua kali periode pemilihan. Meskipun demikian alasan yang terakhir ini hanya memiliki persentase kecil dalam ruang logika SBY.

MENEBAK SIKAP SBY

Dalam konteks ini, menjadi menarik untuk menebak sikap politik seperti apa yang akan diambil SBY terhadap PKS dalam beberapa waktu kedepan? Saya melihat, hampir kecil kemungkinan PKS akan dikeluarkan secara total dari koalisi. Boleh jadi SBY terus akan mendorong partai lain di setgab dan elit – elit demokrat untuk melancarkan serangan politik terhadap PKS, sehingga PKS akan semakin terpojok. Sembari itu SBY sedang mempersiapkan momentum yang tepat untuk mengurangi mentri PKS di kabinetnya. Bisa jadi satu atau dua mentri. Sehingga dengan itu akan membuat PKS merasa “tersandra” dan akhirnya atas inisiatif sendiri mundur dari koalisi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun