Mohon tunggu...
Rafly Syauqi Rabbani
Rafly Syauqi Rabbani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Jakarta yang memiliki kesukaan dalam bidang menulis

semangat

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Industri Pertahanan Indonesia yang Semakin Maju dan Semakin Independen

19 April 2022   00:22 Diperbarui: 19 April 2022   00:25 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Sejak lahirnya perjanjian Westphalia, dunia internasional mengenal suatu entitas baru bernama negara bangsa. Negara bangsa memiliki tujuan untuk bertahan hidup di sistem internasional yang sifatnya anarki. 

Sistem internasional anarki adalah suatu sistem dunia dengan tidak adanya keteraturan di dalamnya, semua aktor di dalamnya berhak melakukan segalanya sesuai dengan kepentingannya. 

Negara bertahan hidup di sistem anarki internasional dengan berbagai cara, salah satunya adalah cara tradisional yaitu dengan penggunaan militer sebagai bentuk pertahanan.

Sistem pertahanan suatu negara sangat mempengaruhi kemampuan negara tersebut dalam menjaga dirinya di dunia yang bersifat anarki ini. Banyak negara di dunia yang memfokuskan sistem pertahanan nya dengan melakukan pembelian alutsista milik negara lain yang memiliki spesifikasi lebih canggih dan mumpuni, namun ketergantungan seperti itu bukanlah merupakan hal yang bagus. 

Alat pertahanan milik suatu negara adalah suatu hal yang krusial dalam hal menjaga kedaulatan negara. Apabila suatu negara terus bergantung dengan pembelian alutsista dari luar negeri, akan sangat mungkin terciptanya suatu ketergantungan dengan negara lain yang mana ketergantungan merupakan hal yang sangat berbahaya di dunia anarki.

Negara di dunia saat ini berlomba-lomba untuk melakukan modernisasi dan membangun alutsista nya sendiri untuk mengurangi ketergantungan. Indonesia juga merupakan salah satu negara yang secara besar besaran memfokuskan perhatian nya kepada pengembangan industri pertahanan nasional. 

Industri pertahanan Indonesia memiliki masa depan yang sangat cerah, banyak sekali alutsista dan senjata telah diciptakan oleh pabrikan dalam negeri. 

Pabrik pabrik Industri pertahanan Indonesia antara lain adalah PT. Dirgantara Indonesia, PT. Pindad, PT. PAL dan masih banyak pabrik lainnya. Ketiga pabrik tersebut merupakan pabrik pemasok alutsista terbesar baik itu untuk dalam negeri maupun ke luar negeri. Ketiga perusahaan tersebut merupakan perusahaan BUMN yang berarti seluruh pendanaan datang dari pemerintah.

Penguatan industri pertahanan dilakukan untuk terpenuhinya kebutuhan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI guna tercapainya Minimum Essential Force (MEF) pada tahun 2024 serta tercapainya kemandirian dalam pengadaan alutsista di tahun 2029. Saat ini pengadaan alutsista dalam rangka memenuhi MEF, sebagian besar masih sangat tergantung dari impor luar negeri dikarenakan belum optimalnya peran industri pertahanan dalam negeri.

Pada sidang kabinet paripurna yang dilaksanakan pada 3 November 2014, Presiden Jokowi mengatakan ia berkomitmen penuh untuk memotivasi dan memacu produksi alutsista dalam negeri dan akan meningkatkan omzet sebesar 30 hingga 40 persen untuk industri pertahanan dalam negeri dengan bantuan dari pemerintah. 

Pada tahun 2022 Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara mengalami kenaikan. Pada tahun 2022 RAPBN Kemhan sebesar Rp 133,9 triliun naik dari tahun 2021 sebesar Rp 118,2 triliun.

Menurut Rencana Kerja Pemerintah tahun 2022 pemerintah menyiapkan anggaran Rp 29,5 triliun. Anggaran tersebut disiapkan untuk berbagai program kegiatan guna mendukung target pemenuhan target minimum MEF dan peningkatan kontribusi industri pertahanan sebesar 50 persen. Sebanyak Rp. 12,64 triliun akan digunakan untuk pengadaan 23 jenis alutsista TNI dan sebanyak Rp. 8,14 triliun akan digunakan untuk pemeliharaan dan perawatan alutsista yang sudah ada.

Kementrian pertahanan akan membuat 5 sarana dan prasarana pertahanan dengan bantuan dana dari pemerintah sebesar Rp. 746,62 miliar. Pembangunan 25 jenis sarana dan prasarana profesionalisme dan kesejahteraan prajurit yang dibangun dengan anggaran Rp. 4,86 triliun.

Pada 2022 suatu sistem pertahanan siber akan dibangun dan memakan anggaran sebesar Rp. 38,72 miliar. Pemerintah juga akan melakukan pengadaan 5 jenis alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) industri pertahanan senilai Rp 3,14 triliun.

Dari penjabaran diatas, dapat kita lihat bahwa pemerintah benar benar serius dalam hal memajukan pertahanan negara. Pemerintah nelihat bahwa pengadaan alutsista merupakan suatu prioritas yang begitu penting sehingga berani menggelontorkan dana anggaran yang begitu besar.

Industri pertahanan nasional pun mendapatkan dampak dari keseriusan pemerintah dalam meningkatkan pertahanan Indonesia. Pemerintah menginginkan industri pertahanan dalam negeri untuk ikut menyumbang pasokan alutsista untuk pertahanan negara.

Dilansir dari laman Kementrian Pertahanan, beberapa dukungan akan diberikan oleh Kemhan untuk mewujudkan ekosistem industri pertahanan yang kuat adalah pertama, Kemhan mendukung BUMN dalam mengimplementasikan rencana induk klaster Indhan dan mendorong terciptanya ekosistem industri yang sehat antara BUMN dan BUMS.

Kedua, Kemhan mendukung dalam peningkatan skala dan penguatan posisi di pasar Alpalhankam Nasional melalui regulasi yang berpihak kepada Indhan dalam negeri. Dan ketiga, Kemhan mengutamakan penggunaan produk buatan Indhan dalam negeri untuk produk yang memiliki fungsi asasi yang sama dengan produk Indhan dari luar negeri.

Hal lainnya yang harus menjadi perhatian Industri Pertahanan Dalam Negeri, jelas Wamenhan lebih lanjut dalam sambutannya, untuk mewujudkan industri pertahanan yang maju, mandiri, dan berdaya saing, membutuhkan peran serta semua pihak serta didukung oleh kebijakan pemerintah yang memadai.

Pemerintah juga merencanakan untuk melakukan pembelian alutsista produksi dalam negeri guna merealisasikan rencana yang telah dibuat untuk menggairahkan ekosistem industri pertahan.

Produk produk Industri pertahanan dalam negeri yang saat ini direncanakan untuk dibeli secara masif baik untuk perdaran dalam negeri maupun ekspor keluar negeri adalah sebagai berikut:

1. Tank Boat Antasena

Tank Boat Antasena ini buatan PT Pindad di Banyuwangi. Kemenhan membuat program pengadaan Tank Boat dengan membentuk konsorsium melibatkan PT Pindad menjadi lead integrator yang bekerjasama dengan PT Lundin Industry Invest, PT Len Industri (Persero), dan PT Hariff.

2. Helikopter Bell 412EPI

Alutsista buatan dalam negeri selanjutnya adalah Helikopter Bell 412EPI yang diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia atau PTDI. Kemenhan memesan 9 unit Heli Serbu Bell 412EPI dari PT DI.

3. Kapal Perang Angkut Tank AT-8 dan AT-9

Kapal Perang jenis Angkut Tank AT-8 dan AT-9 diproduksi oleh PT Bandar Abadi untuk TNI Angkatan Laut. Prabowo menyerahkan dua kapal tersebut kepada TNI AL pada 26 Oktober lalu yang diberi nama KRI Teluk Weda-526 dan KRI Teluk Wondama-527.

4. KRI Golok-688

Kemenhan memperkuat pertahanan TNI AL dengan memesan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Golok-688 dari PT. Lundin Industry Invest. Kapal tempur ini diresmikan dalam acara Shipnaming dan Launching oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, di Galangan PT. Lundin Industry Invest, Banyuwangi, pada 21 September lalu.

Deretan alutsista diatas adalah alutsista yang semua komponen nya dibuat di dalam negeri, menunjukan bahwa Indonesia telah dalam jalur yang tepat untuk merealisasikan kemandirian pertahanan. Masih banyak lagi sebenarnya alutsista hebat yang diproduksi dalam negeri yang sudah mendunia seperti panser Anoa dan Senapan serbu Pindad ssv2. Indonesia saat ini sedang dalam masa pembangunan kekuatan pertahanan dan akan segera memetik hasil me jadi negara mandiri dalam hal pertahanan dan keamanan apabila pemerintah konsisten mendukung tren positif ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun