Mohon tunggu...
Rafly Saputra
Rafly Saputra Mohon Tunggu... -

Menyapu setiap hari/ASBI/X-SCI-LF

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Penampilan Terakhir

24 April 2015   07:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:44 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada seorang yang sangat pintar dan pandai dalam memecahkan suatu masalah. Anak itu bernama Dian. Dia adalah seorang pelajar sekolah menengah atas. Dian mempunyai dua orang sahabat, mereka sedang dilanda kebingungan ditambah pusing lagi. Mereka sangat kesulitan dan kebingungan untuk menentukan dan mencari seorang model untuk tampil di acara terakhir mereka, yaitu perpisahan kelas 12. Seluruh kelas 12 akan melakukan acara yang sebelumnya belum pernah ada, yaitu Festival Fashion Show SMA Fukaku

***.

Mereka adalah Aizen, honoka, dan Tomm. Mereka bertiga sudah lama bersahabat. Sejak masih SD, SMP, hingga dibangku SMA pun mereka tak terpisahkan seolah – olah sebagai tiga bersaudara. Mereka bertiga kemudian membentuk sebuah tim untuk festival tersebut. "Guys, Bagaimana kalau kita memberi nama tim kita dengan sebutan tim K?" ujar Honoka. Kemudian Aizen bertanya " Tim K ? .. apa artinya?" "K berarti kuat, tim kita harus kuat" jawab honoka. "wow setuju" ucap Tomm. Dengan penuh getaran ambisius dan harapan bahwa tim K memang benar-benar tim yang kuat.

***.

Satu minggu pun berlalu. Yang berarti masih tersisa dua minggu lagi. Setelah berusaha dan membujuk calon model dari lantai bawah hingga ke lantai atas, tidak satu pun yang bersedia untuk menjadi model tim K. Di karenakan sudah banyak yang terboocking. Kemudian Tomm yang bertindak sebagai ketua tim mecoba mengumpulkan semua anggota tim untuk membahas masalah yang sedang dihadapi oleh tim mereka. Dengan penuh emosi dan kepala yang membatu tidak dapat membantu untuk menyelesaikan masalah. Begitulah keadaan saat mereka bertiga berdiskusi. Honoka pun mengutarakan idenya "mengapa kita tidak mencari calon model yang berasal dari sekolah lain?" "mengapa seperti itu" ujar Tomm. Kemudian Honoka pun dengan langsung nyeletuk "setuju! Kenapa? Karena kita dapat memberi kesan berbeda dari tim yang lainnya, ingat. ketika saat technical meeting kemarin tidak ada ketentuan yang melarang untuk merekrut model yang berasal dari sekolah lain, ‘kan? Yang penting ada model bro!". "Yups, itulah yang saya maksud Tomm" kata Honoka. " hmmm, betul juga ya. Oke saya setuju dengan idenya Honoka, nice idea" jawab Tomm.

***

Minggu kedua, lagi dan lagi mereka masih saja belum mendapatkan model yang tepat (kesal). Hingga tiba dimana ada seorang gadis kelas 11 yang berhasil mereka bertiga bujuk untuk ikut bergabung dengan tim K yang akan bertindak sebagai model. Mereka memperlakukan si model tersebut khalayak seorang ratu, yang selalu dimanja. Hal pertama yang mereka lakukan ialah mengajak makan malam sang model kemudian membicarakan baik-baik tentang apa yang harus dilakukan agar pada saat hari yang ditunggu-tunggu itu dimulai berjalan seperti apa yang diharapkan.

"Waduh, acaranya sebentar lagi mau dimulai bro… Sudah tinggal satu minggu lagi nih" kata Aizen. " Woles bro... , jangan panik" Jawab Honoka. Mereka bertiga pun sangat sibuk sekali dengan urusan masing-masing. Tomm yang bertindak sebagai desainer, yang membuat gaun untuk sang model, kemudian Aizen bertindak di bagian jahit – menjahit, sedangkan Honoka bertindak sebagai trainer sang model, yang memberikan arahan, bimbingan, dan mengajarkan untuk menjadi seorang model yang profesional.

***

Di tengah kesibukkan masing-masing mereka mendapatkan sebuah masalah baru. Masalah ini cukup berat dan ditambah waktu yang terus berjalan tidak akan mencukupi. Yang menjadi permasalahannya adalah dimana sang model tidak percaya diri untuk melakukan ini semua. Sang model sangat pemalu dan tidak yakin pada dirinya sendiri. "Apa!!!" sebuah teriakkan yang keluar dari mulut Tomm dengan leher yang berurat. Setelah Tomm mengetahui hal tersebut, Honoka dan Aizen pun dimarahi, karena tidak memberitahukan perkara ini dari dua hari yang lalu. "apa-apaan kalian berdua! Kenapa baru sekarang. Waktu kita tersisa lima hari lagi guys" Suasana hening.

***

Hari ketiga sebelum acara. Sang model masih tidak mendapatkan kepercayaan terhadap dirinya sendiri. Sore tiba. Gaun nan indah dan elok itu pun akhirnya selesai juga di tangan ketua. Aizen pun berinisiatif untuk membuat properti atau perhiasan seperti gelang, kalung, dan lainnya untuk sang model. Tak henti-hentinya Honoka mendorong semangat kepada sang model agar dapat maksimal terhadap dirinya sendiri. Namun, usahanya hanya sia-sia. Model pun tak kunjung percaya terhadap dirinya sendiri, dia takut akan mangacaukan acara dan mempermalukan tim K. Setelah hari demi hari, menit demi menit, bahkan detik demi detik. Hari acara akan berlangsung. Mereka mempunyai waktu dua hari lagi.

***

Pada akhirnya, ketika sang model merasa bersalah kepada tim K, dia bertekad "aku tidak boleh mengacaukan acara ini, mereka sudah capek. Ini penampilan terakhir mereka". Pagi, siang, bahkan malam. Dia selalu berlatih bagaimana cara berjalan seorang model profesional.

***

Ricuh. Acaranya akan dimundurkan menjadi malam hari. Semua orang sangat sibuk,gugup, dan berharap agar tim mereka menang. Disaat siang harinya, model pun tak kunjung datang. Telpon bordering, "maaf maaf! Aku terjebak macet nih, sebentar lagi aku datang" ujar sang model. Jawab Tomm "cepat. Kami sudah lama menunggu". Tepat pukul 14.21. Si model pun tiba. "ayo siapin semua properti" kata Tomm. Semuanya langsung bergegas melakukan tugas masing-masing. Honoka pun langsung membimbing sang model untuk tes berjalan seorang model sebelum berjalan yang sebenarnya diatas catwalk stage. Honoka terdiam dan tampak bingung. "wahhh, cara jalanmu bagus sekali". Model "yang benar?". "iya. Wah hebat. Kok bisa?" jawab Honoka. "soalnya aku berlatih sendiri dirumah melaui internet" jawab model. Mereka berdua menangis dan berpelukan. "kamu pasti bisa!" kata Honoka.

Ruangan pun padat. Waktu menunjukkan tepat pukul 19.40. Hanya tersisa sepuluh menit lagi sebelum pertunjukkan dimulai. Semua tim sudah bersiap di belakang panggung. Tomm tiba-tiba terdiam dan terpana. Melihat sang model terlihat sangat cantik dengan gaun hasil tim mereka. Tanpa berkata-kata Tomm langsung mendekat dan memeluk sang model. "semangat!!! Kamu pasti bisa".

***

Tim pertama yang tampil cukup bagus. Tim K berada di urutan tampil ke 4. Tim kedua berhasil memukau penonton. Tomm dan kru terlihat gugup. Tim ketiga pun tampil dengan bagus. Saat musik dimainkan, model dari tim K pun berjalan diatas catwalk dengan elegan dan mempesona. Tomm sepertinya jatuh cinta. Penonton terdiam. Saat sampai di ujung panggung, sang model berputar dan kembali ke belakang panggung. Tomm dan sang model terdiam di belakang panggung. Kemudian sebuah tepuk tangan yang meriah pun terdengar dari luar. Mereka tertawa dan kemudian saling memeluk. "terima kasih" kata Tomm. Sang model menjawab kata dari Tomm dengan sebuah ciuman. Aizen dan Honoka yang menonton dari depan panggung pun langsung berlari ke backstage. "lu hebat" ucap Honoka. "wah, cantiknya" kata Aizen. Mereka berempat pun berpelukkan membentuk lingkaran kecil. Tim K berada di posisi kedua. "tidak apa-apa, ‘kan sudah berusaha" kata Tomm

***

Pagi hari tiba. Mereka berempat melakukan pertemuan untuk merayakan kesuksesan dan kemenangan mereka. Setelah berjalan-jalan dan melakukan hal yang menyenangkan, ada kabar baik namun sekaligus buruk. Tomm, akan berangkat ke Italia untuk menemui desainer terkenal di italia yaitu Valentino Garvani. Semua yang mengurus itu adalah Ibunya Tomm. Karena Tomm sejak kecil bercita-cita untuk menjadi desainer terkenal. Bakat itu sudah diketahui ibu Tomm sejak Tomm masih kecil. Tomm kecil sering menggambar desain-desain gaun. Hal inilah yang tidak ingin dilewatkan oleh ibunya untuk masa depan Tomm. Mendengar kabar tersebut si model pun sedih dan menangis. Karena Tomm akan pergi jauh darinya.

***

Setelah Tomm meninggalkan Jepang, si model melanjutkan menjadi seorang model. Untuk menjadi seorang model profesional. Si model pun terkenal pesat di kota Tokyo. Bahkan hampir lebih dari dua kota besar di negara jepang. Pose-pose nan indah pun tersebar luas di majalah fashion terkenal Jepang. Hingga telpon bordering "halo, benarkah ini dengan nyonya Miyuki?" ujar manajemen dari majalah fashion terkenal di Amerika. "iya saya sendiri" jawab Miyuki. "apakah Anda bersedia untuk terbang ke Amerika untuk menjalani foto session untuk majalah terkenal Amerika" kru manajemen. "saya bersedia. Terima kasih" jawab Miyuki. Setelah urusan penerbangan selesai. Miyuki pun meninggalkan Jepang.

***

Tomm yang berada di Italia terbilang sangat sukses. Dia dilirik oleh desainer terkenal asal Amerika yaitu Tom Ford. Yang terkenal dengan karya-karya desainnya yang mendunia. Setelah berdiskusi, akhirnya Tomm menerima tawaran tersebut.

Di Amerika, Miyuki terlihat sangat terampil dalam setiap jepretan kamera fotograper. Miyuki berhasil membanggakan dirinya sendiri yaitu masuk dalam majalah terkenal Amerika seperti, Eva Megazine bahkan sampai ke majalah Marie Calire. Miyuki tentu saja tidak menghabiskan waktunya di Amerika hanya untuk bekerja. Dia juga sekaligus liburan dan beristirahat. Saat Miyuki berjalan-jalan dan tiba-tiba dia mendapat kartu undangan acara fashion show. Saat dia membaca kartu undangan tersebut, ternyata dia baru tersadar bahwa di kartu undangan tersebut terdapat nama Tomm Ukitake sebagai desainer. Dengan sontak dia langsung terkejut dan panik ingin bertemu Tomm. Tapi itu mustahil karena dia tidak tahu alamatnya Tomm. Kemudian ia berusaha dengan bertanya kepada salah satu kru yang berada di dekat gedung pertujukkan acara itu. Hasilnya cukup baik. Ternyata kru tersebut mengetahui dan memberikan alamat sang desainer kepada Miyuki.

Setelah Miyuki tiba di alamatnya Tomm. Pintu studio tidak terkunci. Dia sudah berusaha memangil-manggil Tomm. Namun, tidak ada seorang pun yang menjawab kicauan dari Miyuki. Dengan sedikit lancang. Miyuki memasuki studio tersebut. Ternyata benar. Tidak ada seorang pun didalamnya. Miyuki tercengang-cengang saat melihat isi ruangan tersebut. Ternyata ruangan tersebut penuh dengan hasil desain dari Tomm. Jendela terbuka. Angin yang masuk kemudian mengambil kertas yang bergambar desain gaun itu keluar. Pada saat itu, Tomm berada di luar dan melihat gambarnya yang jatuh dari lantai atas. Saat Miyuki membereskan kertas-kertas yang berhamburan itu, tiba-tiba dia melihat banyak majalah. Ternyata majalah tersebut ialah foto-foto fashion Miyuki semua. Itu adalah koleksi majalah Tomm. Tomm datang. Miyuki menoleh. "M..M..Miyuki" ujar Tomm dengan terkejut yang disertai bahagia. Kemudian Miyuki menjawab "Ukitake?" kemudian mereka berdua pun berlari dan saling memeluk satu sama lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun