Mohon tunggu...
Muhammad Rafly
Muhammad Rafly Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Saya merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi tahun akhir di Universitas Andalas.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Social Experiment tentang Persepsi Masyarakat Mengenai Trend Fashion Androgini di Kota Padang

2 September 2022   17:15 Diperbarui: 2 September 2022   17:23 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istilah gender mendiskripsikan konsep dari  peranan jenis kelamin yang di konstruksikan sistem sosial (Steinberg, 1993:2). Gender adalah perbedaan sifat pada laki-laki dan perempuan yang tidak mengacu pada perbedaan biologis, tetapi mencakup nilai soal budaya, . sehingga menimbulkan nilai-nilai lain yangberlanjut menjadi nilai umum terhadap sekelompok masyarakat dan sistem sosial (Parwati, 2000:4) .

 Sebagai suatu konsep gender mengacu pada pengertian bahwa seseorang dilahirkan sebagai perempuan dan laki-laki dimana keberadaannya berbeda-beda dalam waktu, kultur,, tempat, bangsa maupun peradaban. 

Keadaan itu berubah-ubah dari masa ke masa, gender adalah interpretasi mental dan kultur terhadap perbedaan kelamin dan hubungan laki-laki dan perempuan, oleh karena itu identitas gender merupakan hal yang fundamental, bagaimana penghayatan tentang diri seorang sebagai laki-laki maupun perempuan yang bersifat eksistensial dan fundamental, sebagai konstruksi sosial psikologis sejalan dengan penerimaan jenis kelamin biologis mereka ( Spence, 1994:145).

Gagasan 'maskulinitas' dan 'feminitas' telah ditarik melalui perubahan sosial dalam beberapa dekade terakhir dengan cara yang sangat berbeda. Maskulinitas adalah dipandang sebagai keadaan 'menjadi laki-laki', yang saat ini agak berubah-ubah. Femininitas, di sisi lain, tidak selalu dilihat sebagai kondisi 'menjadi seorang wanita'; alih-alih, itu dianggap lebih sebagai stereotip dari peran wanita masa lalu. 

Pria menyukai identitas mereka agar sesuai dengan 'maskulinitas', bahkan jika kita punya untuk merevisi istilah itu ketika sikap berubah. Wanita modern umumnya tidak sangat peduli tentang menyesuaikan identitas mereka dengan gagasan 'feminitas', meskipun, mungkin karena kaum feminis tidak pernah benar-benar berusaha merevisi feminitas, lebih suka membuang konsep yang halus dan pasif secara keseluruhan.

Feminitas adalah tidak biasanya nilai inti bagi wanita saat ini. Sebaliknya, menjadi 'feminin' itu adil salah satu pertunjukan yang bisa dipilih wanita untuk dipekerjakan dalam kehidupan sehari-hari, mungkin untuk kesenangan, atau untuk mencapai tujuan tertentu.

Ada banyak bukti bahwa maskulinitas dan feminitas tradisional tidak lagi populer. Hampir semua orang ingin wanita muda menjadi wanita karir yang sukses, dapat dikatakan bahwa seiring berjalannya waktu maka konstruksi sosial tentang gender juga semakin berkembang, dan pada saat ini telah adanya identitas gender androgini. 

Pada dasarnya sifat maskulin serta feminim ada di setiap manusia . sisi maskulin atau feminim yang akan dikembangkan biasanya tergantung pada sistem sosial dan budaya yang ditempati, dalam artian sifat maskulin feminim yang menonjol merupakan produk dari budaya , dan identitas gender androgini memiliki kutub yang sama tinggi antara maskulin dan feminim.

Keberadaan perempuan dan laki-laki adalah dua kondisi yang dimana sering dibedakan antara jenis kelamin (seks) dan pembagian peran (gender). Istilah gender menggambarkan makna menjadi seorang laki-laki dan perempuan terlepas dari perbedaan-perbedaan biologis (Sharyn, 2010: 26). 

Androgini merupakan istilah yang berasal dari bahasa yunani dimana terdiri dari 2 kata, yaitu andros yang berarti laki-laki dan gyne yang berarti perempuan. Androgini bisa dikatakan sebuah keadaan dimana seseorang membagi peran maskulin dan feminim secara seimbang dan sama banyak

Androgini adalah sebuah istilah yang penggunaannya menunjukkan pembagian peranan didalam maskulin dan feminim pada saat yang bersamaan dan sama banyak. 

Bem menyatakan, secara psikologis, androgini merujuk pada individu yang memiliki perilaku melewati standar sex-type yang telah ditetapkan sistem sosial dan kebudayaan masyarakat. 

Lebih lanjut lagi, dinyatakan bahwa orientasi seksual tidak termasuk dalam kriteria psychological androgyny ini. Bem percaya bahwa secara tradisional, masyarakat tidak mendukung perkembangan kedua karakteristik feminin dan maskulin dalam satu individu, tapi psychological androgyny bisa mengembangkan perilaku yang lebih beragam ini. 

Jadi individu androgini dapat didefinisikan sebagai individu yang menggabungkan unsur feminin dan maskulin di dalam tubuh mereka, dimana mereka juga mem-punyai kualitas sebagai feminin dan maskulin.

Menurut Block, androgini adalah tingkat yang cukup tinggi dari kutub peran gender. Hal tersebut menyatakan seorang individu androgini memiliki skor yang sama tinggi dalam dua karakteristik. Setiap manusia dengan jenis kelamin laki-laki atau perempuan memiliki kedua unsur feminin dan maskulin. Namun, yang membedakannya adalah kadar yang dimiliki oleh individu tersebut. Individu pada androgini dapat memiliki ciri feminin dan maskulin yang sama-sama tinggi (Agustang, 2015).

Gender merupakan salah satu isu yang ramai diperbincangkan oleh orang banyak. Gender adalah pembeda jenis kelamin yang bukan disebabkan perbedaan biologis. Konsep-konsep gender digunakan dalam penjelasan dan identifikasi perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang dapat dilihat dari segi pengaruh sosial. 

Artinya, gender adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan berdasarkan perannya yang sudah dikonstruksi oleh sosial atau masyarakat. Dalam konteks gender, peran yang dimainkan oleh laki-laki dan perempuan berdasarkan pembagian kerja dan status. misalnya peran dan posisi perempuam dikaitkan dengan lingkup domestik dan laki-laki di di lingkup publik.

Androgini telah banyak dipromosikan dalam dunia fashion dan budaya pop. Bahkan berpenampilan androgini telah ada dan terkenal sejak tahun 1970-an (Waridah, 2010). Beberapa artis laki-laki Amerika yang mempersentasikan dirinya dalam penampilan androgin adalah musisi Boy George, David Bowie, Prince dan Michael Jackson. 

Tidak hanya laki-laki entertainers androgini 5 perempuan seperti Madonna, Cyndi Lauper, dan Annie Lennox juga dinilai mengkombinasikan gaya feminin dengan beberapa ciri pemberontakan dan kebebasan. Lady gaga, Adam Lambert, Rock Glam Rihanna, Synthpop band Cinema Bizarre da Berlin juga memiliki daya tarik androgini. 

Menurut artikel dari Yale Globalist tentang "The Androgyny Revolution" dalam budaya populer Asia, Choi Siwon adalah seorang androgini. Dengan ini menunjukkan bahwa androgini tidak hanya  melalui fashion, tetapi juga musik, film dan animasi Dan melalui media sosial, mereka mempunyai sebuah ruang untuk mereka dapat menunjukkan eksistensinya di masyarakat, salah satunya melalui YouTube dalam konten video blog. YouTube sendiri merupakan sebuah situs web berbagi video gratis, dim

Fenomena androgini menimbulkan pro dan kontra di masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat di Indonesia masih menganut 2 segala peraturan yang mengikat hak dan kewajiban seseorang yang diatur berdasarkan seks biologisnya. 

Konstruksi masyarakat ini muncul dari keberagaman suku, adat istiadat, dan agama yang ada di Indonesia. Mengingat hal ini, tidak mungkin untuk tidak menghubungkan androgini dengan keragaman orientasi seksual, masyarakat keliru menyamakan androgini dengan homoseksualitas dan transgender (Felicia Goenawan. 2007. Media, Teknologi dan Masyarakat Gender dan Website Vol. 1). 

Akibatnya seorang androgini dapat mengalami berbagai bentuk-bentuk diskriminasi di lingkungan sosial masyarakat karena perbuatan ini dianggap menyimpang yakni berbeda dan melanggar norma-norma peran gender ideal (Garnets & Pleck, 1979). Sebagian dari masyarakat Indonesia hanya mengakui dan mengetahui gender laki-laki yang adalah maskulin serta gender perempuan  adalah feminin dan diluar dari kedua gender tersebut merupakan sesuatu yang masih tabu bahkan dianggap hal yang menyimpang.

Dalam UndangUndang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan di Indonesia pada pasal 1 menyatakan dengan jelas bahwa perkawinan yang diakui adalah antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan. 

Sterotip mengenai gender dapat dilihat melalui tampilan fisik dan psikologinya. Identifikasi penampilan laki-laki cenderung ditonjolkan dalam aspek kekuatan fisik, yaitu memiliki tubuh atletis berotot, tubuh yang kuat, terampil, tidak memakai make up, gesit, berambut pendek, dan tidak mengenakan perhiasan. 

Sedangkan tampilan fisik perempuan digambarkan cantik, berambut panjang, memakai make up, langsing, dan kulit halus (Rendra, 2006: 41-66). 3 Perempuan dianggap bijaksana, sensitif, dan dapat mengasuh, sedangkan laki-laki dianggap agresif, kaku dan dominan. Hal ini menjelaskan konstruksi sosial peran gender di masyarakat harus sesuai karakteristik biologis (Meutia Nauly, 2002 :23).

Pada eksperimen kali ini, penulis mendapati di Kota Padang dapat dikatakan masih banyak masyarakat yang belum memahami tentang definisi dan pemahaman tentang androgini, sehingga beberapa trend androgini seperti di dalam fashion masih dianggap aneh dan tabu bagi beberapa masyarakat, bahkan beberapa masyarakat masih menganggap androgini identik dengan banci dan tomboy, padahal seperti yang telah dipelajari androgini ini sendiri merupakan pembagian peran yang sama tinggi antara maskulin dan feminim. Jadi merupakan tantangan sendiri bagi trandsetter dan pencinta fashion androgini dalam menghadirkan trend androgini di tengah masyarakat kota padang.

Terkait motif menjadi androgini di tengah masyarakat Kota Padang, penulis mendapati motif seseorang untuk menjadi androgini diaantaranya adalah because motive yang berupa rasa nyaman, dan ingin tampil beda dengan yang lain, tentu hal ini pasti menimbulkan pro dan kontra di masyarakat, karena masyarakat sendiri ada yang dapat menerima perbedaan dan ada yang tidak, terlebih jika masalah fashion Kota Padang masih belum terlalu menerima trend fashion dari luar, karena Kota Padang sendiri masih berpegang teguh kepada nilai-nilai adat dan norma yang berlaku di Kota Padang. Motif selanjutnya seseorang menjadi androgini adalah in order to motive dimana seorang androgini ingin tampil berbeda namun ingin tetap dipandang normal dan ingin diterima secara baik oleh masyarakat.

Fashion dapat dikatakan suatu penanda identitas gender sekaligus menjadi penanda dalam berkomunikasi satu sama lain dalam bentuk non-verbal. Tanpa disadari kita dapat mengetahui cara berpakaian seseorang, gestur, cara berjalan yang dianggap "normal" untuk laki-laki dan perempuan, hal ini disebabkan karena konstruksi sosial yang sudah lama ada di dalam struktur sosial dan masyarakat sendiri yang membuat batasan-batasan tentang cara berpakaian antara laki-laki dan perempuan sehingga pada prakteknya di kehidupan bermasyarakat seorang laki-laki yang menampakkan sikap feminim dan perempuan yang menunjukkan sikap maskulin di tengah masyarakat akan dianggap tidak "normal".

Pemaknaan fashion bagi androgini di Kota Padang yang meliputi fashion berliku untuk semua jenis gender. Fashion tidak mengharuskan seseorang menggunakan atribut sesuai dengan jenis kelaminnya. Siapa saja boleh menggunakan apa yang akan dikenakannya , dan keseimbangan dalam fashion dapat dikatakan ketika sisi maskulin dan sisi feminim melebur menjadi suatu fashion yang tentu akan menarik.

 Masyarakat di Kota Padang masih jarang mendengar istilah androgini, khususnya bagi mahasiswa yang kami wawancarai dimana narasumber merupakan mahasiswa fakultas ekonomi yang tidak membahas tentang gender di masa perkuliahannya. Tetapi hal ini akan berubah seiring berjalannya waktu dimana masyarakat mulai mengenal luas tentang identitas androgini dan akan membentuk konstruksi sosial yang baru mengenai androgini yang secara tidak langsung mengkontruksi identitas-identitas gender yang lebih luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun