"Saya yakin bahwa ERKC akan menjalankan perannya sebagai pusat utama konservasi lingkungan dan membantu menjaga keanekaragaman hayati tanaman yang terancam punah dan terancam -- sejalan dengan tujuan kami untuk memproduksi hingga 50.000 pohon daftar merah IUCN pada tahun 2030. dan menanamnya di kotapraja dan pembangunan kami," kata Azmir.
Hingga tahun lalu, lebih dari 21.000 pohon ini telah ditanam di pengembangan SDP.
"Harapan kami, ERKC suatu hari nanti akan menjadi pusat pengetahuan terkemuka bangsa dalam melestarikan dan melestarikan keanekaragaman hayati Malaysia, dan menjadi panutan bagi upaya konservasi internasional," katanya.
Direktur eksekutif TRCRC Dr Dzaeman Dzulkifli menambahkan: "Saya berharap dengan inisiatif ERKC setiap orang yang datang berkunjung dapat meningkatkan literasi lingkungan mereka dan belajar tentang seluk-beluk alam dan ketergantungan kita padanya."
Berbicara kepada wartawan kemudian, Azmir mengatakan: "Kami bermitra dengan TRCRC sehingga kami bisa mendapatkan keahlian dan masukan untuk membantu kami dalam upaya konservasi kami. Tujuan utama kami adalah menyediakan fasilitas yang unik, bekerja sama dengan LSM, dengan gagasan mendidik, dan dapat menyebarkan pengetahuan ini kepada orang-orang dari segala usia.
Pengetahuan ini perlu kita wariskan kepada anak-anak karena mereka akan menjadi masa depan kita. Sangat penting bagi anak-anak untuk memahami dampak dan perbedaan yang dapat mereka buat begitu mereka menghargai alam, begitu Anda tahu Anda akan mampu melakukan sesuatu."
Dia mengatakan kegiatan ERKC didanai oleh badan filantropi SDP, Yayasan Sime Darby.
"Kami mendidik tentang konservasi dan itu didorong oleh aktivitas, yang tidak melibatkan banyak uang. Itu dampak yang kita kejar," tambah Azmir. Kami meminimalkan biaya karena kami menggunakan kembali banyak bahan daur ulang dari lokasi lain. Kami membongkar salah satu showroom kami sehingga kami dapat mengurangi biaya."
Leong mengatakan bahwa ERKC akan menjadi sumber spesies pohon hutan yang dapat ditanam oleh pengembang di kota-kotanya.
"Dalam pembibitan lansekap normal, Anda tidak akan dapat menemukan spesies langka, terancam punah, dan terancam ini. Ketika kami pertama kali mulai menanam ini (pohon hutan hujan), kami kesulitan mendapatkan sumbernya.
"Dengan inisiatif ini kami akan memiliki pasokan pohon hutan yang konstan, sehingga kami dapat menanam di kota-kota kami," kata Leong.