Mohon tunggu...
Rafly Febriansyach
Rafly Febriansyach Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Selamat bergabung👋

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam Dalam Diam

29 Oktober 2024   14:35 Diperbarui: 29 Oktober 2024   14:44 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar: Rafly F

Malam Dalam Diam

Di seberang sunyi malam yang pekat,ada bisik bintang berkilau lembut,merangkai rahasia di balik gemintang,dalam bahasa yang tak tersentuh waktu.

Lentera langit, kau hadir tanpa suara,membawa terang yang tak butuh arti,menyusup dalam jiwa yang gelisah,mengajarkan keheningan yang mendalam.

Rembulan pucat tersenyum jauh,menitipkan cahayanya pada air,menggugah sepi yang tersimpan,mengalir di antara hati yang lirih.

Angin malam berbisik pelan,membelai jiwa yang pernah rapuh,membawa harap dari ufuk pagi,dan menyelimuti luka yang membisu.

Ada jalan yang tersembunyi di senyap,terbentang luas namun samar,mengajak langkah untuk bertanya,pada jawaban yang ada di angan.

Di sela waktu yang tak berpihak,terdengar gema kenangan pilu,mengalun lembut dalam kesendirian,seperti bayang yang tak berujung.

Embun turun menyapa bumi,menyelimuti daun yang merunduk,menyiratkan pesan dari langit malam,bahwa segala akan berlalu dengan tenang.

Maka biarlah malam menjadi saksi,atas segala sunyi dan harapan,bahwa esok fajar kan menyapa,membawa terang bagi hati yang lelah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun