Malam Dalam Diam
Di seberang sunyi malam yang pekat,ada bisik bintang berkilau lembut,merangkai rahasia di balik gemintang,dalam bahasa yang tak tersentuh waktu.
Lentera langit, kau hadir tanpa suara,membawa terang yang tak butuh arti,menyusup dalam jiwa yang gelisah,mengajarkan keheningan yang mendalam.
Rembulan pucat tersenyum jauh,menitipkan cahayanya pada air,menggugah sepi yang tersimpan,mengalir di antara hati yang lirih.
Angin malam berbisik pelan,membelai jiwa yang pernah rapuh,membawa harap dari ufuk pagi,dan menyelimuti luka yang membisu.
Ada jalan yang tersembunyi di senyap,terbentang luas namun samar,mengajak langkah untuk bertanya,pada jawaban yang ada di angan.
Di sela waktu yang tak berpihak,terdengar gema kenangan pilu,mengalun lembut dalam kesendirian,seperti bayang yang tak berujung.
Embun turun menyapa bumi,menyelimuti daun yang merunduk,menyiratkan pesan dari langit malam,bahwa segala akan berlalu dengan tenang.
Maka biarlah malam menjadi saksi,atas segala sunyi dan harapan,bahwa esok fajar kan menyapa,membawa terang bagi hati yang lelah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H