Mohon tunggu...
Achmad Raflie Pahlevi
Achmad Raflie Pahlevi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penulis Lepas

Menulis untuk keabadian

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Romantisme Majapahit

4 Mei 2022   14:00 Diperbarui: 4 Mei 2022   14:02 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


Meskipun telah berhasil menuntaskan visinya untuk menyatukan berbagai wilayah di Nusantara, Romantisme Majapahit masih digunakan. Romantisme Majapahit pada awal kemerdekaan digunakan untuk menumbuhkan rasa kebanggaan pada bangsa, setelah sebelumnya merasa terhina dijajah Belanda beratus-ratus tahun lamanya. Romantisme Majapahit menunjukkan bahwa orang-orang dari bangsa ini pernah menjadi bangsa yang digdaya.


Romantisme Majapahit terus digunakan sampai sekarang. Dimulai dari penggunaan bendera sang saka merah putih, yang diambil dari bendera Majapahit, sang saka getih getah samudera. Penamaan Bhayangkara pada kepolisian, yang diambil dari pasukan elit penjaga raja pada zaman Majapahit. Hingga Penamaan salah satu universitas ternama, Universitas Gajah Mada, yang diambil dari nama sang Maha Patih.


Romantisme Majapahit sekarang berkembang dalam berbagai bentuk, bukan lagi hanya menjadi nama sebuah tempat, jalan, atau institusi, tetapi menjadi sebuah mimpi. Mimpi menjadi sebuah negara yang digdaya, menjadi mercusuar bagi negara-negara di sekitarnya. Mimpi ini dimanifestasikan pada penamaan calon ibu kota baru, yaitu Nusantara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun