Seringkali tempat-tempat umum di perkotaan menjadi panggung bagi mereka untuk menghibur khalayak dan mencari uang
Seringkali mereka datang saat orang-orang sedang berdesak-desakan di dalam bus-bus kota atau saat orang-orang sedang makan di pinggir-pinggir jalan
Seringkali respons orang-orang berbeda, ada yang merasa terhibur, tak jarang juga merasa terganggu ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Seringkali yang merasa terganggu, sesegera mungkin memberikan satu dua perak uang, berharap mereka pergi
Seringkali yang merasa terhibur, akan menahan uangnya, mencoba menikmati suara emas itu, bahkan sampai berganti lagu, lalu kasih sepucuk dua pucuk uang.. ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Tentang doa?
Seringkali orang membandingkan doanya dengan doa orang lain
Lalu muncul pertanyaan
Kenapa dia yang doanya tidak khusyuk, ibadahnya tidak lebih baik dari saya, doanya lebih cepat dikabulkan Allah?
Sementara saya yang doa, zikir, dan sunnahnya istiqomah dijalankan, doanya tak cepat dikabulkan Allah
Percayalah, tak perlu iri, sesungguhnya Allah ingin mendengar doa emasmu, dan berhati-hatilah apabila doamu cepat terkabul, lalu kau merasa bahwa doamu sempurna, barangkali Allah tak suka dengan doa sumbangmu, sebagaimana kisah pengamen di atas.
Dia belum mengabulkan doa, boleh jadi karena Dia merindukan rintihannmu dalam setiap doa, merindukan gelimang air matamu, merindukan permohanmu. Maka yakinlah pada doamu,  yakinlah Allah itu Maha Mendengar, Ia pasti akan mengabulkan doamu di saat yang tepat.⠀⠀⠀⠀⠀
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H