Mohon tunggu...
Rafli Saputra
Rafli Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Travel, Edutech, Fintech enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadi Guru Perlu Lebih dari Sekadar Public Speaking

13 Juni 2023   19:50 Diperbarui: 13 Juni 2023   19:55 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Public Speaking tentunya menjadi dasar untuk memberikan penjelasan di depan umum atau presentasi dalam proyek laporan akhir tahun perusahaan. Apa yang mereka hadapi adalah siswa yang tidak memiliki pemahaman bahasa yang baik. Sehingga dibutuhkan adaptasi penggunaan bahasa yang lebih sederhana. Terutama bagi penulis, yang juga perbedaan bahasa. Antara bahasa Indonesia dan bahasa Jawa.

Penyesuaian mungkin bisa dilakukan lebih cepat, namun ternyata menjadi seorang guru dalam hal transfer ilmu tidak hanya membutuhkan public speaking, tetapi juga kompetensi pedagogik yang perlu diperdalam dan dilaksanakan. Selain itu, seorang guru tidak hanya mengajar, ada pekerjaan tambahan seperti tugas tertib, piket resepsionis, administrasi struktural, perpustakaan, dan menjadi pengawas ekstrakurikuler.

Menjadi seorang guru lebih dari sekadar berbicara di depan umum dan adaptasi bahasa. Sementara berbicara di depan umum sangat penting untuk memberikan penjelasan dan presentasi, terutama ketika berhadapan dengan siswa yang mungkin tidak memiliki pemahaman bahasa yang kuat, pengajaran yang efektif membutuhkan berbagai kompetensi pedagogik.

Kompetensi pedagogik mengacu pada keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk pengajaran dan pembelajaran yang efektif. Kompetensi ini melibatkan pemahaman teori pendidikan, strategi instruksional, metode penilaian, teknik manajemen kelas, dan pendekatan individual untuk memenuhi beragam kebutuhan siswa.

Sebagai seorang guru, penulis juga memiliki tanggung jawab dan tugas tambahan. Ini mungkin termasuk tugas tertib, tugas resepsionis, administrasi struktural, manajemen perpustakaan, dan mengawasi kegiatan ekstrakurikuler. Tugas-tugas non-mengajar ini berkontribusi pada keseluruhan fungsi dan organisasi lembaga pendidikan.

Untuk unggul sebagai seorang guru, penting untuk terus memperdalam kompetensi pedagogik penulis dan menerapkannya dalam praktik mengajar penulis. Ini melibatkan tetap mengikuti penelitian terbaru dan praktik terbaik dalam pendidikan, menghadiri lokakarya dan seminar pengembangan profesional, berkolaborasi dengan rekan kerja, dan merenungkan pengalaman mengajar penulis untuk meningkatkan metode pengajaran penulis.

Dalam kasus penulis, fasih berbahasa Indonesia dan Jawa dapat menjadi keuntungan karena memungkinkan penulis menyesuaikan bahasa dan gaya komunikasi penulis untuk melayani siswa yang mungkin memiliki kesulitan dengan satu bahasa atau lainnya. Fleksibilitas ini dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan mendukung.

Pada akhirnya, menjadi seorang guru adalah peran multifaset yang tidak hanya membutuhkan berbicara di depan umum yang efektif tetapi juga serangkaian kompetensi pedagogik, keterampilan organisasi, dan dedikasi untuk pengembangan holistik siswa penulis.

Sekali waktu, di sekolah ramai yang terletak di jantung komunitas yang dinamis, penulis memulai perjalanan transformatif sebagai asisten guru. Itu adalah peran yang penulis rangkul dengan penuh semangat, siap menyumbangkan hasrat penulis untuk pendidikan dan memberikan dampak positif pada pikiran anak muda.

Sejak hari pertama, penulis disambut ke dalam kelas oleh guru yang antusias, Bapak Teguh Wibowo. Kehangatan dan dedikasinya kepada murid-muridnya langsung menginspirasi penulis. Sebagai asistennya, penulis segera mengetahui bahwa tanggung jawab penulis jauh melampaui tugas administratif. penulis dipercayakan dengan tugas penting untuk mendukung guru dan siswa dalam upaya pendidikan mereka.

Ruang kelas berdengung dengan energi dan rasa ingin tahu. Setiap hari menghadirkan tantangan dan peluang unik untuk pertumbuhan. penulis menemukan bahwa peran penulis meliputi membantu persiapan pelajaran, mengatur materi, dan memastikan kelancaran kegiatan kelas. Dari membuat tampilan yang menarik secara visual hingga menyiapkan stasiun pembelajaran interaktif, penulis bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang menarik yang akan memacu semangat siswa untuk belajar.

Seiring berjalannya waktu, penulis mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang beragam kebutuhan siswa. Beberapa berkembang dengan perhatian individu, sementara yang lain lebih menyukai kerja kelompok kolaboratif. penulis menyadari pentingnya melayani berbagai gaya belajar dan mulai menyesuaikan dukungan penulis untuk memenuhi kebutuhan unik setiap siswa. Apakah itu memberikan penjelasan tambahan, menawarkan bimbingan pribadi, atau mengadaptasi materi agar sesuai dengan kemampuan mereka, penulis berusaha untuk memberdayakan setiap siswa dalam perjalanan pendidikan mereka.

Seorang siswa tertentu mendapat atensi lebih dari penulis. Dia selalu terlihat berandal dan berjuang dengan kepercayaan diri. Bertekad untuk membantunya membuka potensinya, penulis mendedikasikan waktu ekstra untuk membangun hubungan yang kuat dengannya. Kami memulai perjalanan pertumbuhan dan penemuan, saat penulis mendorongnya untuk mengungkapkan ide dan pendapatnya. Perlahan tapi pasti, suaranya yang tadinya ragu menjadi lebih percaya diri, dan kontribusinya dalam diskusi kelas memperkaya lingkungan belajar.

Tapi menjadi asisten guru berarti lebih dari sekedar dukungan akademis. penulis menyadari bahwa peran penulis diperluas untuk membina komunitas kelas yang mengasuh dan inklusif. penulis mendorong empati, rasa hormat, dan kebaikan di antara para siswa. Bersama-sama, kami merayakan keberagaman dan merangkul perbedaan yang membuat kami unik. Melalui aktivitas yang menarik dan diskusi terbuka, penulis menyaksikan persahabatan terbentuk, dan rasa memiliki yang sejati menyelimuti kelas.

Di luar bidang akademik, penulis memikul tanggung jawab tambahan yang datang dengan menjadi asisten guru. penulis dengan penuh semangat mengambil peran sebagai mentor dan pembimbing, membantu siswa mengatasi tantangan kehidupan sehari-hari. Apakah itu mendengarkan selama istirahat makan siang atau memberikan nasihat tentang masalah pribadi, penulis bertujuan untuk menjadi orang kepercayaan bagi para siswa.

Seiring berjalannya waktu, penulis mengagumi kemajuan yang telah penulis saksikan di dalam kelas. Siswa yang tadinya khawatir sekarang memancarkan kepercayaan diri dan kegembiraan. Rasa haus mereka akan pengetahuan telah tumbuh, dan prestasi mereka menjadi bukti kerja keras mereka dan lingkungan yang mendukung yang telah kami pelihara bersama.

Melihat kembali pengalaman penulis sebagai asisten guru, penulis menyadari bahwa itu juga merupakan perjalanan pertumbuhan pribadi. Peran tersebut telah menantang penulis untuk mengembangkan keterampilan organisasi yang kuat, teknik komunikasi yang efektif, dan kemampuan beradaptasi. penulis telah belajar untuk bersabar dan berbelas kasih, untuk merayakan kemenangan kecil, dan menerima yang tidak terduga.

Menjelang akhir kegiatan, penulis berdiri di hadapan para siswa dan mengungkapkan rasa terima kasih penulis yang tulus atas hak istimewa untuk menjadi asisten guru mereka. Air mata kebahagiaan memenuhi mata penulis saat penulis menyaksikan dampak kuat yang telah kami buat bersama. Ruang kelas telah menjadi tempat inspirasi, tempat impian dipupuk dan masa depan dibentuk.

Pada saat itu, penulis tahu bahwa perjalanan penulis sebagai asisten guru telah mengubah penulis selamanya. Itu telah menyulut semangat di dalam hati penulis, keinginan membara untuk terus memberdayakan pikiran muda dan membuat perbedaan di dunia pendidikan. Dengan tekad yang baru ditemukan, penulis memulai babak berikutnya dari perjalanan penulis, bersemangat untuk melanjutkan warisan pertumbuhan, pemberdayaan, dan cinta yang telah lahir di dalam dinding ruang kelas tersebut.

Jika ditarik garis besarnya, sangat banyak yang dapat diambil hikmah dari kegiatan asistensi mengajar atau asisten guru ini. Mulai dari adaptasi kebahasaan, pengembangan kemampuan pedagogik pribadi, hingga pada hal-hal administratif keguruan yang mungkin sebelumnya hanya dikenal secara teoretis saja. 

Dalam program kegiatan Asistensi Mengajar MBKM Universitas Negeri Malang dapat memberikan tujuan dan manfaat bagi penulis serta memberikan pengalaman kepada penulis mengenai dunia pendidikan. Banyak pembelajaran yang dapat diambil diantaranya mengenai publik speaking, komunikasi, kerjasama, pendekatan dengan siswa dan pembelajaran mengenai pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. 

Sebagai simulasi untuk menghadapi dunia kerja, Asistensi Mengajar memberikan pengalaman yang luar biasa kepada penulis. Disini penulis mendapatkan pengalaman mengenai persiapan yang dilakukan sebelum memulai pembelajaran seperti pembuatan program tahunan, program semester, konsultasi mengenai RPP dengan guru pamong, membuat perangkat penilaian dan sebagainya, selain itu penulis tidak hanya mendapatkan pengalaman didalam kelas saja, melainkan mendapat pembelajaran diluar kelas baik dalam bidang non-akademik maupun administrasi. Selain itu melalui kegiatan ini penulis juga diharuskan untuk mampu menguasai berbagai website serta aplikasi untuk menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan bagi peserta didik. 

Penulis juga mendapatkan evaluasi bahwa tidak semua kelas dapat diberikan model pembelajaran yang sama, khususnya pada kelas yang penulis pegang, penulis kurang memberikan pembelajaran yang berpusat pada siswa agar siswa yang mempelajari Lintas Minat Ekonomi semakin gemar mempelajari mata pelajaran tersebut. Diharapkan melalui kegiatan ini penulis dapat meningkatkan kualitas dalam kegiatan belajar mengajar selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun