Mohon tunggu...
Rafli Marwan
Rafli Marwan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Bahasa, sastra, dan Budaya

"Seorang Penulis dapat melihat segi-segi lain yang umum tidak mampu melihat (Pramoedya)"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gisel, Seksualitas, dan Situasi yang Melampauinya

30 Desember 2020   19:36 Diperbarui: 28 April 2021   09:34 1086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi berdasarkan keterangan yang beredar, Gisel tidak menjual video tersebut, ia hanya mengirimnya ke Michael sebagai dokumentasi pribadi. Justru video itu dijadikan sebagai kepentingan ekonomis oleh MN dan PP sebagai tersangka penyebar video tersebut (saat tulisan ini dipublikasi, pihak kepolisian belum mengungkap nama dari inisial tersebut). 

Disebut kepentingan ekonomis karena tersangka mencari keuntungan penonton dan pengikut di twitter. Atau, apakah Gisel mendapat bayaran dari Michael? 

Bagi saya, bisa iya bisa tidak. Karena diketahui, hubungan mereka adalah teman sekaligus partner kerja, bukan orang lain yang datang bertransaksi dengan Gisel. Atau mungkin saja Michael meminta bayaran kerja melalui transaksi seksual?

Bila benar bahwa kepentingan ekonomi adalah salah satu motif, maka muncul pertanyaan menarik, apakah suami Gisel tidak memenuhi kebutuhan ekonominya sehingga ia bersikap mandiri dan menerima tawaran dari laki-laki lain melalui hubungan seksualnya? Ini adalah pertanyaan kemungkinan paling asali.

Kepuasan Seksual

Selanjutnya kepuasan seksual yang merupakan tempat manusia menemukan jati diri yang hakiki. Meski harta melimpah, populer dimana-mana, tapi tanpa tercapainya kepuasan seksual, semuanya tak berarti.

Saya pernah membaca ucapan warganet yang menyayangkan Gisel  berhubungan seksual dengan lelaki lain, sementara ia masih berstatus sebagai istri Gading. 

Bagi saya, seksualitas adalah naluri yang paling moderat. Ia netral. Ia butuh pasangan tanpa menyeleksi apakah sudah terikat pernikahan atau belum.
Seksualitas hanya butuh objek yaitu manusia, hewan, bahkan benda. Seksualitas merupakan naluri paling intim dalam psikologi manusia. Seksualitas bukan sekedar dibutuhkan, melainkan dipuaskan.

Perempuan (termasuk laki-laki) dalam kesadaran akan kebutuhan seksual, mereka akan mencarinya bila tak ada respon berdatangan dari pasangan seksualnya. 

Begitupun, bila pasangannya tidak memenuhi pemuasan seksualnya, maka mereka akan menerima dan bahkan mencari pasangan lain demi kebutuhan, demi kepuasan. Hal inilah yang dalam hipotesis saya, mungkin Gisel mengalaminya. Dia butuh kepuasan seksual ketika suaminya hanya memberikan sekedar kebutuhan. 

Gisel mungkin banyak uang, terutama melalui iklan instagram dan youtube. Hanya saja, kepuasaan seksual yang tidak dicapainya, sehingga ia akan menerima, bahkan mencari  laki-laki lain sebagai objek pemenuhan seksualnya. 

Baca: Gisel, Apa yang Kau Cari?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun