Mohon tunggu...
Rafli Firdausy
Rafli Firdausy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Memancing dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inspirasi dari Perjuangan Santri terhadap Bangsa

22 Oktober 2024   12:33 Diperbarui: 22 Oktober 2024   12:34 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Santri Nasional, yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober, adalah moment berharga untuk mengenang dan menghargai peran penting para pejuang agama dan bangsa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Peristiwa ini tidak hanya menghargai kontribusi nyata para santri dan ulama dalam perjuangan nasional, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga martabat kemanusiaan dan mempertahankan identitas budaya bangsa.

Para santri telah bermain peran sentral dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mulai dari era pra-revolusi hingga saat proklamasinya, santri tidak pernah lepas dari garis depan perjuangan. Mereka, dengan semangat yang tak tergoyahkan, berpartisipasi aktif dalam berbagai pertempuran melawan penjajah. Salah satu momen bersejarah adalah Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh KH Hasyim Asy'ari pada tahun 1945. Seruan ini mengajak umat Islam untuk berjuang demi mempertahankan tanah air dan negara. Semangat ini menggugah ribuan santri untuk mengambil bagian dalam pertempuran, menunjukkan bahwa iman dan cinta tanah air dapat berjalan beriringan.

Resolusi Jihad merupakan jawaban atas pertanyaan Bung Karno kepada KH Hasyim Asy'ari tentang hukum membela negara. Jawaban tersebut adalah bahwa membela negara adalah haram bagi non-Muslim, tetapi bagi Muslim, membela negara adalah wajib. Hal ini tercermin dalam pernyataan KH Hasyim Asy'ari sendiri: "Cinta tanah air adalah bagian dari iman." Dengan demikian, perjuangan para santri bukan hanya melawan musuh eksternal, tetapi juga internal---musuh dalam diri sendiri yang belum sepenuhnya percaya pada diri sendiri dan tanah air.

Santri tidak hanya dikenal karena keberanian mereka, tetapi juga karena nilai-nilai moral dan spiritual yang mereka pegang teguh. Mereka diajarkan untuk menghormati sesama, menjunjung tinggi keadilan, dan menjaga persatuan di tengah keragaman. Nilai-nilai ini sangat relevan dalam konteks Indonesia saat ini, di mana tantangan sosial dan politik terus berkembang. Dengan demikian, santri modern harus terus menginternalisasikan nilai-nilai tersebut dalam setiap aspek kehidupan mereka, sehingga mereka dapat menjadi garda terdepan dalam membentuk karakter bangsa.

Hari Santri seharusnya menjadi pengingat bagi generasi muda akan pentingnya peran aktif dalam masyarakat. Para santri masa kini diharapkan tidak hanya menjadi penerus tradisi keagamaan, tetapi juga pelopor perubahan positif dalam berbagai bidang. Dengan semangat juang yang sama seperti para pendahulu mereka, generasi muda dapat berkontribusi dalam membangun bangsa yang lebih baik. Melalui program-program inovatif dan kolaboratif, santri modern dapat memberikan solusi konkret yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun