Gunung Api Purba Nglanggeran, merupakan sebuah gunung api purba yang terletak di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Gunung Api Purba merupakan gunung api yang sudah tidak aktif lagi dan sekarang dijadikan destinasi wisata alam. Gunung ini terdiri dari bebatuan besar yang berjejer dari timur ke barat. Puncak dari gunung ini yaitu Gunung Gede. Â Keindahan alam dan keunikan batuan yang ada digunung ini menjadi daya tarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Dari puncak gunung api purba kita dapat melihat keindahan alam dan rumah-rumah warga yang ada dibawah gunung. Keindahan alam ini juga menarik anak-anak muda untuk datang ke puncak gunung menikmati sore hari hingga matahari tenggelam.
Tidak hanya keindahan alam saja yang terdapat di gunung ini, tetapi juga menyimpan mitos mitos yang cukup membuat bulu kuduk merinding. Contoh mitos yang ada digunung ini yaitu sumber Mata Air Comberan. Mata air ini tidak pernah surut meskipun pada musim kemarau. Menurut masyarakat setempat dulunya mata air ini  adalah tempat pemujaan dan tempat bertapa. Kendati demikian, mata air ini masih menjadi sumber air digunung tersebut sampai sekarang.
Mitos yang ada di Gunung Api Purba Nglanggeran yang selanjutnya adalah 7 kepala keluarga. Di gunung ini terdapat kampung yang bernama kampung 7. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, dikampung ini hanya boleh diisi oleh 7 kepala keluarga saja. Mitosnya, apabila kampung tersebut dihuni kurang dari maupun lebih dari 7 kepala keluarga, maka dikampung itu akan terjadi musibah yang menimpa warga kampung tersebut. Oleh karena itu, bila ada warga yang meninggal dunia, maka anak dari warga yang meninggal harus meneruskan untuk tinggal kampung 7, dan bagi warga yang sudah menikah wajib meninggalkan kampung tersebut demi keselamatan semua warga kampung 7.
Dibalik keindahan suatu tempat pasti juga memiliki mitos yang terdapat didalamnya. Begitu juga dengan Gunung Api Purba Nglanggeran ini, meskipun banyak mitos yang terdapat ditempat ini namun keindahan alamnya tidak dapat diragukan lagi, dan membuat wisatawan yang datang ketagihan untuk datang kembali ke gunung api purba ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H