Tanggal 17 April, sebuah organisasi remaja yang bergerak di bidang sosial, Embrace Youth, melakukan gerakan bakti sosial berupa kunjungan ke Panti Asuhan & Susteran Santa Beatrix, Surabaya (17/4/2023).Â
Dalam aksi ini, Embrace Youth melakukan aktivitas penggalangan dana, membantu komunitas, serta menyelenggarakan program fun-learning guna menunjukkan kepedulian mereka terhadap masyarakat yang dikunjungi. Â
Dengan misi yang kuat, Embrace Youth berupaya untuk memberikan kesempatan yang adil bagi generasi muda di seluruh dunia agar dapat tumbuh dan berkembang secara inklusif dan setara.
Embrace Youth didirikan dengan tujuan mendorong inklusi dan memperjuangkan hak-hak generasi muda. Dalam hal ini, Embrace Youth mengakui pentingnya memberikan akses terhadap pendidikan berkualitas, pengentasan kemiskinan, serta mengurangi ketidaksetaraan yang dialami oleh anak-anak dan remaja di seluruh dunia.Â
Karena itu, organisasi yang berwawasan strategis ini bertekad untuk menciptakan masa depan yang lebih baik melalui program-program inovatif dan kolaboratif.
[Edukasi: Investasi Terhadap Masa Depan]
Salah satu pilar utama dalam Embrace Youth adalah penguatan kualitas pendidikan. Menurut mereka, Â pendidikan dianggap sebagai kunci untuk mengatasi kesenjangan sosial dan memberikan kesempatan yang setara bagi semua individu.Â
Melalui program pendidikan inovatif mereka, Embrace Youth membangun dan memperluas akses terhadap pendidikan yang berkualitas, termasuk bagi anak-anak dari latar belakang ekonomi yang kurang mampu.Â
Mereka berusaha untuk menciptakan ruang belajar yang ramah dan menerima semua individu tanpa memandang latar belakang atau keberagaman mereka.
[Kesetaraan: Mendorong Inklusi dan Keadilan Sosial]
Di dunia yang penuh dengan ketimpangan dan diskriminasi, Embrace Youth berkomitmen untuk memperjuangkan kesetaraan dan keadilan sosial.Â
Organisasi yang berbasis gerakan sosial remaja ini mencoba membangun pembibitan berkarakter, lokakarya, dan kampanye sosial yang bertujuan untuk mengurangi ketimpangan gender, mendukung kualitas pendidikan, serta melawan segala bentuk diskriminasi.Â
Tentunya, dedikasi mereka untuk menciptakan dampak positif dalam masyarakat merupakan contoh luar biasa dari semangat kepemimpinan dan kepedulian mereka terhadap masa depan yang lebih baik.Â
Dengan mengedepankan nilai inklusivitas, mereka telah menciptakan ruang untuk semua individu, terutama mereka yang kurang mampu, untuk memiliki akses yang adil dan setara terhadap pendidikan berkualitas.Â
Langkah-langkah ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi para anak muda untuk berkembang, tetapi juga membantu memperkecil kesenjangan sosial dan menciptakan masyarakat yang lebih berdaya.
Editor: Rafli Azrial;Â [Redaksi Kompasiana: 14/06/2023]
