Okulasi dan Grafting maupun adalah metode vegetatif yang serupa namun tidak sama persis dan digunakan untuk memperbanyak tanaman dengan tujuan tertentu, seperti meningkatkan hasil panen, atau menghasilkan tanaman dengan karakteristik yang diinginkan. Biasanya teknik ini digunakan pada tanaman buah – buahan seperti mangga, alpukat, dan bisa dilakukan di tanaman hias seperti mawar. Jika dalam waktu 1 – 3 bulan tidak berkembang maka penerapan dikatakan gagal. Jadi di artikel ini akan membahas perbedaan Okulasi dan Grafting, alat dan bahan untuk melakukan Okulasi dan Grafting, dan juga cara proses teknik Okulasi dan Grafting.
A. Metode Okulasi
Okulasi yaitu metode yang digunakan dalam meningkatkan hasil panen tanaman dan meningkatkan kualitas tanaman dengan cara menyambungkan atau menempelkan 2 bagian yaitu, mata tunas dari tanaman yang diinginkan, ditempatkan ke dalam kulit batang yang memiliki varietas yang unggul.Â
   1. Alat
- Pisau Okulasi atau cutter
- Grafting tape atau plastik transparan 4 x 23 cm
- Tali rafia (Opsional)
  2. Bahan
- Batang yang memiliki varietas unggul berumur 7 – 12 bulan (Rootstock)
- Mata tunas (Scion)
  3. Langkah – Langkah
- Pastikan alat dan bahan tersedia dan juga steril untuk menghindari infeksi dan memaksimalkan tingkat keberhasilan okulasi.
- Pilih mata tunas, lalu gunakan pisau Okulasi atau cutter untuk memotong mata tunas dengan sepanjang 5 – 7 cm. (jangan menyentuh bagian dalam mata tunas agar menghindari infeksi dan memaksimalkan tingkat keberhasilan Okulasi).
- Pilih lokasi di rootstock tempat mata tunas akan disisipkan. Potong menyesuaikan dengan potongan mata tunas lalu potong secara horizontal atau vertikal untuk membuka tempat penyisipan. (jangan menyentuh kambium dari batang yang sudah dipotong agar menghindari infeksi dan memaksimalkan tingkat keberhasilan Okulasi)
- Sisipkan mata tunas ke dalam sayatan yang sudah dibuat di rootstock dengan hati-hati. Pastikan mata tunas masuk dengan baik dan rapat dengan rootstock.
- Lindungi mata tunas tersebut dengan melilitkan menggunakan Grafting tape atau plastik transparan 4 x 23 yang dapat melindunginya. Lilit dengan arah bawah ke atas
B. Metode Grafting
      Grafting yaitu metode yang digunakan dalam meningkatkan hasil panen tanaman dan meningkatkan kualitas tanaman dengan cara menyambungkan 2 bagian tanaman (batang bawah dan atas atau pucuk) dari tanaman yang berbeda.
  1. Alat
- Pisau Okulasi atau cutter
- Gunting stek atau gunting tanaman
- Grafting tape atau plastik transparan 4 x 23 cm
- Tali rafia
- Plastik transparan 10 x 25 cm
  2. Bahan
- Batang atas atau pucuk
- Batang bawah
  3. Langkah – langkah
- Pastikan alat dan bahan tersedia dan juga steril untuk menghindari infeksi dan memaksimalkan tingkat keberhasilan Grafting.
- Pilih batang atas, lalu gunakan gunting stek atau gunting tanaman untuk memisahkan batang atas atau pucuk. Daun di batang atas harus digunting semua, agar tidak terjadinya penguapan.
- Pilih batang bawah yang mau di Grafting, lalu gunakan gunting stek atau gunting tanaman untuk memisahkan batang bawah dengan batang atas atau pucuk yang lama.
- Potong batang atas atau pucuk dan batang bawah dengan bentuk yang cocok untuk penyatuan (potongan batang atas atau pucuk berbentuk V, batang bawah menyesuaikan potongan batang atas atau pucuk).
- Selanjutnya sambungkan, lalu lilit menggunakan Grafting tape atau plastik transparan 4 x 23 cm, dengan arah dari bawah ke atas.
- Jika sudah dililitkan, selanjutnya adalah bungkus atau sungkap tanaman tersebut menggunakan plastik transparan 10 x 25 cm, agar tidak terjadinya kelembapan, ikat menggunakan tali rafia agar plastik sungkap tidak terbang.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Okulasi dan Grafting adalah dua teknik yang serupa namun tidak sama persis dalam konteks budidaya tanaman. Okulasi adalah menyambungkan atau menempelkan 2 bagian yaitu, mata tunas dari tanaman yang diinginkan, ditempatkan ke dalam kulit batang yang memiliki varietas yang unggul. Sedangkan Grafting adalah menyambungkan 2 bagian tanaman (batang bawah dan atas atau pucuk) dari tanaman yang berbeda. Teknik ini digunakan pada tanaman buah seperti Mangga, Alpukat, dan bisa dilakukan di tanaman hias seperti Mawar. Jika dalam waktu 1 – 3 bulan tidak berkembang maka penerapan dikatakan gagal.
      Perlu diketahui, teknik vegetatif ini terlihat mudah namun banyak tantangannya, seperti alat harus steril untuk menghindari infeksi, hindari memegang kambium atau batang dalam, memotong tanaman dengan hati – hati, dan juga lilit dengan hati hati dan rapat untuk mencegahnya air masuk yang membuat sarang hama seperti jamur.
